Kosong

Buku kosong ini kuberikan untukmu dengan harapan
kau akan mengisinya dengan namamu.

Kosong, dan hanya kosong. Ini bukan perkara semangat yang tiba-tiba menghilang, ach tidak seperti yang kamu duga. Aku hanya merasa..... kosong. Tak dapat mengerti apa yang kau rasakan, tak dapat memahami apa yang mereka pikirkan, dan tak tahu apa yang aku inginkan. Entah, apa yang tengah terjadi saat ini.

Ya, akhir-akhir ini saya lebih suka mengatakan kata Entah. Karena memang entah, tak tahu apa yang terjadi, dan tak tahu jawaban dari semua ini.


Kata pakar IT, semua pikiranku ini kudu direinstall. Lucu, bagaimana caranya harus mereinstall pemikiranku? Karena meski direinstall pun, hasil akhirnya akan tetap sama, kosong. Entah itu penglihatan saya yang menyiratkan kekosongan, perasaan saya yang kosong, atau bahkan pemikiran saya. Semua sama, kosong dan tak mengerti apa yang ada didalamnya.

Mungkin, semua ini dikarenakan semua masalah yang menumpuk dan terus menumpuk hingga akhirnya tak terselesaikan. Dan entah, ya hanya bisa mengatakan entah.

Hanya bisa pasrah, pasrah terhadap semua yang ditulis sama Sang Maha Esa. Toh, penulis yang paling Agung hanyalah satu yaitu Tuhan.

PS : Saya tidak sedang mengalami galau atau apa itu namanya, ini hanya ungkapan saja.
PS2 : Gambar, hasil pencarian acak dari mesin google.