Kaya ataupun Miskin semua sama dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. |
"Namanya juga orang kaya."
Hufftt.... mau menulis ini kok aku menghela napas berkali-kali yaa....
Jadi begini, saat tulisan ini terpublish (karena aku menggunakan postingan terjadwal) aku sedang marah, jengkel, kesel sama yang namanya orang kaya. Jangan merasa kamu punya uang lebih daripada saya, jadi kamu bisa seenaknya mempermainkan janji yang sudah kamu ucapkan kepada saya. Janji itu hutang, saya tahu kamu punya banyak uang yang bahkan kamu tak bisa untuk menghitungnya sendirian, dan saya tahu kamu pasti akan membayar semua hutang yang kamu lontarkan kepada saya, saya tahu kamu bahkan menganggap janji kepada saya itu cuma janji. Toh cuma janji, tapi meski toh cuma janji, tetap saja bagi saya janji itu penting untuk ditepati.
Benci sekali dengan kata-kata, "Namanya juga orang kaya." Emang kenapa dengan orang kaya, bisa membeli segalanya.... bahkan harga diri, atau kepercayaan??? Gak semudah itu bagi saya, ketika saya kecewa dengan anda, jangan harapkan saya untuk tetap melihat anda. Jangankan melihat, untuk berada didepan anda saja saya gak akan mau. Saya memang orang miskin, tapi saya lebih baik dari anda karena saya mengerti bagaimana kepercayaan itu tercipta, bagaimana saya harus bisa menepati janji saya yang sempat terucap. Tidak seperti anda, yang hanya bisa mengumbar janji tanpa pernah ada niat untuk menepati.
Anda memang orang kaya, tanpa anda mengeluarkan uang untuk pembuktian kepada saya saja saya sudah tahu kalau anda kaya. Tapi anda miskin kepercayaan, mungkin memang bisa anda membeli kepercayaan orang dengan uang anda, tapi tidak untuk saya.
Orang kaya..... senjatanya uang, sedangkan orang miskin.... senjatanya harga diri. Ach, ini bukan pembelaan diri dari saya, tapi saya benar-benar marah kepada anda yang bisa-bisanya mempermainkan saya. Mungkin bagi anda, uang segitu bukan apa-apa buat anda dan bisa dengan mudahnya anda berikan kepada saya tanpa pernah merasa kehilangan. Tapi bagi saya, uang itu bisa sangat berguna.... bisa saya gunakan untuk membantu orangtua saya, atau mungkin bisa saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga saya. Dan ketika anda mengucapkan janji kepada saya, ketika itu pula harapan saya muncul untuk anda. Tapi, setelah janji itu telah masuk masa expired.... saya sudah menyesal telah mempercayai anda.
PS : Gambar diambil dari mesin pencari google.
akhir-akhir ini aku juga sering dengar kalimat ini nih,,agak meringis dengarnya. tapi aku percaya nggak semua orang kaya itu cuma ada sifat buruknya doang :)
ReplyDeleteyaa.... setidaknya kemungkinan itu cuma 1 : 10 orang
Deletegak semua orang kaya gitu fit,ya mungkin sebagian besar orang kaya gitu,,
ReplyDeleteyang sabar fit,,biarpun miskin harta,yang penting jangan miskin hati,wah bisa bahaya kalau miskin hati mah,,
chaiyo fit,,fighting
Yang kaya smakin kaya, yang miskin tambah miskin xixixi... (Roma Irama)
ReplyDeletebegitulah fenomena yang terjadi sekarang ini fit, dimana orang semakin meremehkan yang namanya janji, semoga kita selalu jadi orang yang selalu berusaha menepati janji yaaa
ReplyDeletesemoga mbak...
Deletekalau kekayaan seseorang dinilai dari banyaknya harta maka akan semakin lebarlah jurang antara si kaya dan si miskin
ReplyDeletewahh lagi knapa nih..kalo kaya hati gimana :)
ReplyDeletesabar mbak ^___^
ReplyDeletejanjimu sehidup semati. . . . meski enggak sampe mati. . . . . wkwkwkwkwkwkkwkkk
ReplyDeletetp ga semua orang kaya menggunakan uangnya untuk mendapatkan keinginannya
ReplyDelete