Showing posts with label curhat. Show all posts
Showing posts with label curhat. Show all posts

6 Feb 2017

Curhat #3

0

Hatiku tak lagi mempedulikannya

Entah akan kau sebut apa Dia, aku tak peduli. Pria atau wanita, aku sudah tidak peduli. Karena aku tak ingin peduli lagi. Siapa Dia, Bagaimana Dia, Dimana Dia, Mengapa Dia. Aku tak ingin peduli. Namun, sekeras apapun aku tidak ingin mempedulikannya. Dia, selalu menemukan jalan menuju ke hatiku. Seteguh apapun aku tidak ingin mempedulikannya. Dia, selalu punya cara untuk menarik perhatianku lagi, kemudian aku peduli lagi. Begitulah dia.

27 Jan 2017

#Day9: Sebuah Surat

0

Surat ini tertulis tanpa pernah terkirim

"Tulislah sebuah surat untuk seseorang."

Entah kenapa aku tersenyum saat membaca tema no. 9, selama ini aku sering menulis surat tapi tak pernah terkirimkan. Sempat untuk mengambil salah satu surat tersebut untuk dipublish disini, tapi ada sekelebat perasaan yang menghalangi. Itu surat tidak fresh, jadi aku menulis surat yang lebih fresh, untuk seseorang, yang dulu pernah membuatku merasa hanya dia lah duniaku.

25 Jan 2017

#Day8: Fakta Tersembunyi

0


Seperti yang sudah diketahui khalayak umum, bahwa orang lain lah yang lebih mengetahui dan mengenal tentang pribadi seseorang. Namun terkadang ada yang orang lain tak diketahui bahwa pribadi yang dikenal ramah senyum itu bisa saja memasang fake smile di hadapan mereka. Hanya diri sendiri lah yang mengenal lebih dalam tentang pribadi sendiri. Yang nampak hanya di luar, yang tersembunyi tak diketahui.

24 Jan 2017

#Day7: Tidak Apa-Apa

0

Terus kuatkanlah dirimu, kita adalah motivator terhebat didunia ini.

"Tulislah tulisan yang dapat membuatmu merasa kuat."

Tulisan? Tulisan yang bisa membuat saya merasa kuat? Saya pernah membaca dari sebuah artikel seorang sahabat blog saya bahwa "Menulis adalah terapi jiwa." Saya tidak tahu siapa yang awalnya mengatakan kalimat itu, tapi satu kalimat itu membuat hidup saya lebih mudah. Saya yang notabene pribadi yang suka uring-uringan, galau sendiri, suka baper, memegang kuat satu kalimat itu dalam pikiran saya. Awalnya saya menulis untuk menuangkan kegundahan saya, untuk memperbaiki mood saya, untuk menghilangkan semua kepekatan dalam jiwa saya. Lalu, setelahnya saat saya berhasil menuangkannya dalam sebuah tulisan saya membacanya, dan ajaibnya saya merasa lepas begitu saja. Mood saya yang acak-acakan bisa normal kembali. Saat hati saya patah, saya menulis lalu membuangnya. Saat saya berada di titik terbawah, saya menulis lalu menyimpannya. Saat saya merasa saya bukan apa-apa, saya menulis untuk membesarkan hati saya sendiri.

23 Jan 2017

#Day6: Sebelah Mata Terbuka

2

Saya bangga dengan diri saya yang mereka remehkan.

Memasuki hari ke-6, Oh Tuhaaann..... semakin berat saja pertanyaannya. Ceritakan hal dimana kamu pernah membanggakan sesuatu sementara orang lain justru meremehkan. Meremehkan, saya tersenyum sekilas membaca kata itu. Meremehkan adalah salah satu makanan sehari-hari di hidup saya, diremehkan adalah salah satu motivasi saya menjadi lebih baik. Ya... saya kerap diremehkan, mereka kerap meremehkan saya. Dalam hal apapun itu.

21 Jan 2017

#Day4: Kenangan Usang

0

Pertemuan pertama dengan kenangan yang usang

Khusus untuk tema hari ini sungguh membuat saya berpikir keras. Bukan karena saya bingung 'dia' yang dimaksud dalam pertanyaan itu siapa, bukan. Saya tipe orang yang mudah melupakan moment, apapun itu. Jadi yang membingungkan saya adalah pertemuan pertama saya dengan 'dia' itu yang mana? Dimana? Dan bagaimana terjadinya? Alasannya satu, saya lupa.

20 Jan 2017

#Day3: Resolusi Yang Tertunda

0

Apa yang paling aku inginkan?

Resolusi, saya baru mengenal kata ini beberapa tahun silam, saat tidak sengaja saya melalangbuana di artikel-artikel bertema tahun baru. Saya menyelidiki artinya, mengetahui kemudian. Sebelum-sebelumnya saya tidak pernah memberi resolusi pada hidup, saya hanya membatin tiap keinginan yang seharusnya bisa saya wujudkan di tahun-tahun itu, saya kira mungkin itulah resolusi meski saya tidak mengenalnya waktu itu.

19 Jan 2017

#Day2: Saya Histeris?

0


Kenapa harus saya kasih tanda tanya? Karena sejujurnya saya bukan tipe seseorang yang bisa dengan mudahnya berteriak histeris kala bertemu dengan idolanya. Bukan seperti itu, saya tipikal orang yang menyimpan semua histeria dalam batin. Bukan perkara jaim hanya saja saya tidak tahu bagaimana harus berteriak sehisteris seperti mereka karena entahlah saat melihat mereka semua berteriak saya merasa ngilu, bukan karena suaranya tapi setelah kehisterisan itu selesai yang tersisa hanya rasa capek dan bisa jadi kehilangan suara.

18 Jan 2017

#Day1 : Kekasih Yang Didambakan

0

Saya pernah sangat mendambakannya.

Saat saya membaca tulisan 'Kekasih yang Didambakan', entah kenapa mata saya berkaca-kaca, semua memori berkelebatan tak terarah. Tentang dia, tentang kamu, tentang saya, tentang semuanya. Saya pernah mendambakannya, sesosok lelaki yang tak patut diidam-idamkan. Bagaimana tidak? Saya yang mendambakannya sebegitu rupa, ternyata hanya sebuah persinggahan untuknya mereguk cinta yang menurutnya lebih indah. Dia yang saya dambakan, sesosok lelaki, tinggi, penuh cinta, perhatian, selalu membuat saya tersenyum. Ah, seperti kriteria yang saya dambakan, atau yang cocok mereka bilang sebagai tipe yang saya sukai.

13 May 2016

Hijrah - Perjalanan Hati

3

Aku memilih hijrah bukan karena apa atau karena siapa, tapi karena aku ingin lebih dekat dengan Allah.
Sebenarnya ini hanya curhat saja sih, mengeluarkan segala uneg-uneg yang ada. Selama hampir beberapa hari ini hanya menatap laptop kosong, akhirnya saya berani menulis juga. Sebenarnya niatnya ingin menulis kali saja bisa menangis, hehe. Beberapa waktu lalu sebuah kenyataan menghantam saya hingga mencipta kernyit di dahi kiri. Saya bercerita kepada salah seorang sahabat saya, lalu menertawakan nasib saya, anehnya di tengah tawa saya justru menangis. Kemudian saya oleng, bahkan tidak ingat apakah yang terjadi adalah sebuah kenyataan atau hanya imajinasi saya, tapi sahabat saya yang lainnya lagi menemani saya bercerita, membuat saya menceritakan tentang kenangan, tiba-tiba saya terisak.

28 Dec 2015

2016 Nanti

0

Setahun sudah terlewati, 2016 sebentar lagi. Entah kenapa, kali ini aku tidak seantusias tahun kemarin, kali ini aku ingin waktu bergerak lambat. Desember 2015, aku masih ingin disini. Ada ketakutan yang tidak nyata akan kenangan-kenangan yang tercipta di 2015, apakah nanti kenangan-kenangan itu akan berakhir sama dengan kenangan lainnya, menjadi pahit saat diputar ulang.

9 Dec 2015

Curhat #2

0

Aku sudah terbiasa memeluk sepi, dan kamu datang dengan tawa, merusak sepiku.

Entahlah akan kau sebut apa Dia, pria atau wanita? Dia seorang ekstrovert sejati, selalu tertawa, dan semau-maunya. Apa yang dia inginkan, akan dia dapatkan. Apa yang dia tidak suka, akan dia tinggalkan. Begitulah dia.

2 Dec 2015

Move On atau Berdamai?

1

Apa arti sebenarnya dari kata move on?
Sebenarnya ini hanyalah sekecap perbincangan dengan seorang teman yang pernah merasakan patah hati. Dia yang diharuskan move on oleh lingkungan temannya, dia yang memilih menyibukkan diri agar bisa move on, dan dia yang lebih banyak berdiam diri saat ini. Aku memaklumi semua itu, karena aku pun pernah merasakan fase-fase tersebut. Tapi sampai saat ini, aku masih belum mengerti apa arti sebenarnya move on?

11 Nov 2015

Curhat #1

0

Tempat itu bahkan masih terlihat kosong.
Ini cerita tentang Dia. Entah akan kau sebut apa Dia, aku tak peduli. Entah akan kau labeli apa Dia, wanita atau pria, aku juga tidak peduli. Karena dia adalah dia, karena ini adalah cerita tentang dia, duniaku dan dunianya berbeda, namun dia tetaplah dia.

23 Apr 2015

Dan Ia-pun Pergi

0

Dan akhirnya kamu pun pergi.

Saya tidak sedang mencari kambing hitam untuk disalahkan, kamu tidak bersalah dan saya pun juga tidak bersalah. Awalnya kamu datang sendiri dengan membawa senyuman ketika saya sedang menyendiri meratapi nasib dari percintaan saya. Seperti itu hingga saya ikut tersenyum menertawakan hal-hal konyol yang kamu tawarkan.

28 Dec 2014

Datanglah 2015

1

Saya telah siap untuk menyambut harapan-harapan baru di tahun depan
Oke, intermezo dulu. 2014 adalah tahun yang benar-benar mengajari saya cara untuk bersabar, ikhlas, tidak egois, dan untuk lebih peduli. Kabar buruknya semua pelajaran itu saya terima secara runut, dan mengacak-acak kehidupan saya, hal terburuknya saya sempat tidak bisa menerima segalanya dengan akal sehat.

20 Dec 2014

15 Jul 2014

Catatan Dosa

3

sudahkah kamu menghitung dosamu?
Mumpung masih nuansa Bulan Ramadhan, aku ingin mengabsen dosa-dosaku di bulan ramadhan ini. Dosa-dosa yang entah sengaja atau tidak sengaja kulakukan. Setidaknya saya tidak suka membela diri dengan alasan macam apapun agar dosa saya termaklumi.

7 Jun 2014

Siapa Yang Waras?

3

Jika orang lainnya menganggap dirinya waras, maka saya menganggap diri saya tidak waras.

Jika orang lainnya menganggap dirinya waras, maka saya menganggap diri saya tidak waras.
Kalimat itu terlintas begitu saja, mungkin karena rasa congkak yang terlalu tinggi akan pemikiran-pemikiran yang hanya saya sendiri yang dapat mengerti. Bahkan terkadang saya meracuni pemikiran-pemikiran mereka dengan pemikiran saya, hingga mereka hanya bisa berkata "Benar juga." Ada rasa puas ketika saya melihat ekspresi mereka yang tercengang, terkadang diam, terkadang mengangkat kedua alisnya, terkadang mengangguk-angguk tak jelas. Tapi yang jelas, saya lebih suka berkutat dengan pemikiran-pemikiran saya.
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com