"in Sweet seventeen"
Harapan pertama yang kuinginkan pada saat umurku berubah jadi 17 waktu itu adalah bisa bertemu dengan seseorang yang aku sukai. Dan ternyata, harapan itu hanya tinggal harapan karena dia ga' pernah datang lagi. Sebenarnya sech, dia datang pas aku ga' ada d'rumah. Mungkin harapanku terkabul, tapi dia bukan orang yang tepat yang harus kusuka. Akhirnya, aku berharap semoga aku bisa melupakan dia.
Misi pertamaku diawal umur 17th berhasil yaitu melupakan wajah seseorang yang cuma 2jam aza kulihat, tapi ternyata mataku tertuju ke seseorang. Dia anak sekolah jurusan UJP, biasa dipanggil "Pocong" ma temen-temenku ^_^ Yang ini aneh, aku ga' pernah kenal sama dia. Aku cuma seneng ngelihat sikapnya yang cool banget, bahkan sekarang aku masih suka ngelihat dia. Tapi beda sekarang aku ngelihat dia karena wajahnya dan semuanya mirip sama "Biawak Darat".
Seekor "Biawak Darat", aku kenal dia pas PSG, dia adalah salah satu karyawan disitu. Pertama ketemu, aku udah ngefans dan saat dia tahu, dia malah suka ngegodain aku. Setelah aku terbang jauh melayang-layang dan bermimpi tentang dia, aku dijatuhkan dan ditusuk-tusuk. Dia cowok pertama yang membuatku nangis 7hari 7malam. Dia yang membuatku sakit hati dan membuatku takut untuk ngelihat cowok lagi, bahkan sampe' sekarang aku masih tetap ga' bisa ngelupain dia. Tapi, kini aku berusaha untuk bangkit. Aku ga' boleh kalah dengan seekor "Biawak Darat".
Untuk ngelupain hewan satu itu, aku ma temen-temenku sering chatting dan browsing-browsing di internet. Dapat kenalan cowok banyak banget, mereka ada yang maen ke rumah. Tapi siapa yang mau berteman lama sama cewek tomboy yang jelek ^_^
Aku sama Anik makin akrab, kita berteman selama 3th. Wow, ga' terasa. Bisa masuk MURI nech ^_^ kenapa yach, aku ga' bisa pisah sama dia. Ditengah-tengah tahun, Lusi teman SMP datang lagi ke ceritaku. Kita hanya bisa sms dan kirim e-mail. Aku juga punya tambahan teman baru, Dina namanya. Dia punya masa lalu yang kelam, tapi aku ga' peduli. Masa lalu kan tinggal kenangan.
Ada yang datang, pasti ada yang pergi. Keakrabanku ma lilis yang selama ini terjamin, telah retak!!! Kita bertengkar hebat banget. Benar kata pepatah, teman adalah musuh dalam selimut. Aku sama lilis sama-sama egois jadi ga' ada yang mau mengalah. Sebenarnya sech, mulai sekarang aku mau memperbaiki keretakan ini tapi mana ada kaca yang sudah pecah, ga' akan kelihatan retaknya walaupun disambung lagi??! ga' mungkin, pasti masih kelihatan. Lucunya, kalau kita ketemu, kita sering ngerasa kikuk. Tapi ya udah, whatever.
Umur 17 adalah umur yang masih labil. Emosiku diacak-acak terus. Di umur 17 ini, aku mendapat 1 tamparan yang keras dari ayah. Entah kenapa, aku ga' bisa melupakannya. Setan telah merasukiku, aku membenci ayah sejak kejadian itu. Hanya karena kewajiban sebagai seorang anak, aku menghormatinya. Sakit hati emank ga' ada obatnya. Seharusnya aku ga' boleh membencinya, tapi hatiku ga' mau berdamai dengan otakku. Padahal selama ini aku selalu menjunjung tinggi logika. Tapi yang namanya emosi, selalu ga' bisa berpikir lagi. Untuk saat ini hati dan logika ga' bisa bersatu.
Kata orang, hidup tanpa adanya mimpi sama aza bo'onk. Aku punya banyak mimpi dan tekad yang kuat. Semoga dengan itu semua, hidupku jadi indah. Tekadku adalah membahagiakan orangtua, terutama ibu. Sebenarnya, aku ga' boleh membeda-bedakan orangtua. Seandainya, kalu ayah tahu, mungkin dia cemburu. Tapi, biar. Whatever your say, karena aku pasti akan tetap pada 1 tekad. Bahagiakan orangtua dahulu, baru diri sendiri. Itu sudah bulat dan ga' boleh ada yang mengganggu gugat.
Kehilangan seseorang, walopun kenal atau ga' pasti sedih. Anak kecil yang udah aku anggap adik, sudah ga' pernah datang kerumah lagi. Rumah jadi sepi, kangen rasanya.
Saat ini, aku kenal ma 1 cowok, tapi ga' berpengaruh. Siapapun dia dan dimanapun dia berada. I don't care.
Di usia 17thku, aku banyak menciptakan mimpi-mimpi. Tapi ga' sekedar mimpi, aku harus mencapainya!!!
Aku bermimpi untuk bisa bersekolah tinggi. Sebenarnya ada tawaran bagus untuk kuliah di Jakarta selama 2th, GRATIS. Tapi aku ga' ngambil, kesempatan kan ga' hanya sekali. Mungkin suatu saat, aku bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Negara sakura. Yupz, Negara Jepang adalah negara impianku. Suatu saat, aku harus bilang "Jepang aku disini bersama keluarga tercintaku." ^_^
Tap, walaupun ga' dengan cara itu, mungkin aku bisa dengan cara lain, pergi ke Jepang sebagai wartawan. Pekerjaan yang kuimpikan.
Semoga, semua impian baik yang terlihat maupun tidak, bisa terkabul nanti. Aku berharap, semua bisa terjadi !!!
Dan saat ini, aku masih punya banyak impian lagi untuk masa depanku. Tapi aku sadar, banyak hal yang bisa saja terjadi diluar kehendak kita. Hanya bagaimana kitanya saja menyikapi hal itu.
Ternyata, benar kata orang. Bahwa umur 17 itu pasti seru dan mengasyikkan. Karena ternyata, di umur 17ku berlangsung meriah. Aku jadi tahu akan banyak hal. Semoga setelah umur 17 ini, duniaku masih tetap semarak.
Aku sangat bahagia dengan apa yang terjadi dalam hidupku. Dulu kukira hidupku cuma berlangsung biasa dan membosankan. Tapi ternyata, semua diluar dugaan. Emosiku diacak-acak. Umurku yang 17 walopun udah terlewati, tapi kuharap duniaku masih akan tetap semarak seperti diumur 17. Ok ^_^
wah, baru 17 th sih masih panjang jalannya, Vie..sabar..oneday u'll meet someone special.
ReplyDeleteini keknya ngambil dari diary ya vie......
ReplyDeletekok judulnya 7mei kek di label ku...hehheeheh
oo..ooww ini toh komeng mas buwel tentang biawak darat
ReplyDeleteUsia yang paling menentukan hidup sesorang sudah dimulai...
ReplyDelete