Aku masih ingat betul di hari senin pagi yang cerah itu keluargaku membangunkanku, ayah yang biasanya masih molor bangun sudah rapi sekali, kakakku yang biasanya masih tidur sudah nongkrong di depan televisi hanya untuk melihat adiknya berangkat kerja di pagi hari. Yupz, pekerjaan pertamaku yang membuat keluargaku ikut senang.
Pukul 06.30 sampailah aku ditempatku kerja, disana sudah ramai sekali. Sudah banyak sekali orang-orang, dan ada juga orang yang test di hari yang sama denganku. Tapi hari pertama ini ternyata yang aku lakukan sama dengan test observasi itu, yupz aku masih harus melewati semua itu selama 2-3 bulan ke depan. Saleskah ini??? pikirku saat itu. Semua temanku yang telah berkutat dengan tetek bengek dunia perkuliahan sudah mulai menguliahiku, "Udahlah fit, gak usah diterusin. Kerjaan apaan bikin capek gini, lagian loh udah ketauan ini sales kok masih diterusin kamu itu. Udah dech kamu itu dibohongi." Tau apa sih mereka tentang pekerjaan ini, ucapku membatin.
Hari demi hari kulalui dengan panas-panasan di lapangan, ditolak orang-orang, dan bahkan dicacimaki, namun tak membuat diriku makin mundur. Aku harus bisa, tekadku saat itu. Walaupun semuanya mengomentari sales atau apapun itu tapi aku percaya bahwa aku pasti bisa. Hingga suatu hari, "Ma, aku mau ngekost." ijinku ke Mama yang dengan seketika membuat mama kaget dan akhirnya. "Buat apa kost fit??? Kamu di Surabaya dan kerjamu juga di Surabaya. Mama gak ngijinin." Suatu penolakan yang sudah kuduga.
Tapi aku bukanlah orang yang selalu menurut begitu saja, bukannya aku termasuk anak nakal tapi aku ingin sekali merasakan bagaimana jika kita mencoba untuk hidup mandiri. Aku cuma tidak ingin terus-terusan merasa mengganggu kedua orangtuaku, salahkah aku?! Minggu demi minggu aku masih menuruti mereka, tapi mereka tidak tahu kalau aku anaknya ini telah merencanakan niat.
Minggu terakhir di bulan itu aku melaksanakan niatku untuk pergi dari rumah dan mulai ngekost, aku hanya meninggalkan sepucuk surat buat orangtuaku. Dengan niat yang kumantapkan bahwa aku pasti bisa, aku mulai pergi sore itu tanpa sepengetahuan orangtuaku. Semua udah terencana, bahkan kamar kostku sudah diatur sedemikian rupa sama temanku. Sedih memang dan hanya diaryku yang bisa merasakan kesedihanku.
Bulan demi bulan kurasakan menjadi anak kost, capeeekkkk. Pagi aku harus berangkat, siang berada di lapangan, dan malam baru bisa pulang. Sesampainya dikost aku langsung tidur, tak ada waktu untuk berpikir yang lainnya, mungkin terkadang aku merasa kangen sama orangtuaku. Apalagi kudengar bahwa ayahku langsung sakit dan masuk rumah sakit setelah kepergianku dari rumah, warung yang biasanya dipakai ibu jualan dan sangat berjasa dalam membiayai sekolahku dulu tergeletak begitu saja, ibu sakit-sakitan. Aku merasa sangat berdosa dan bersedih, tapi aku yakin aku pasti bisa berhasil. Yupz, semuanya aku korbankan demi perusahaan ini yang katanya bisa membuat kita berhasil dalam bisnis, tapi perlu proses dalam meraih kesuksesan dan proses itulah yang aku laksanakan ini.
Tapi pikiran negatif mulai merasuki pikiranku disaat bulan sudah mencapai bulan kelima. Aku masih ingat dengan kata-kata konsultanku, "Dibisnis ini fit, kalau kita yakin bisa sukses dalam waktu 2-3 bulan kita pasti bisa meraihnya, gak ada yang gak mungkin." Tapi buktinya sampai lima bulan aku masih tetap seperti ini, masih tetap di lapangan dan belum mencapai sukses. Padahal semua sistem sudah aku lakukan, 5 langkah komunikasi sudah aku terapkan, sikap-sikap di lapangan sudah terpatri dalam sanubari, tapi semua itu belum bisa membuatku berhasil. Semua motivasi-motivasi dari manajer, konsultan dan bahkan dari Andre Wongso pun telah terpatri didalam hatiku. Semua dukungan teman-teman seperjuangan pun tak luput memotivasi diriku disaat aku sedang merasa sedih.
Andai saja tak ada teman-temanku, aku pasti dengan mudahnya langsung pulang. Tapi aku masih bertahan karena ada Dwi yang masih mau berbagi denganku disaat kami sedang kehabisan uang dan membeli nasi sebungkus buat makan berdua selama seminggu, Eko yang mau meminjamkan bahunya disaat aku menangis teringat keluargaku, Evi yang mau meluangkan waktunya untuk berimajinasi denganku besok kalau sudah berhasil apa yang akan diraih duluan, Angga yang telah sudi mengukir bukuku dengan motivasi-motivasi, dan Lamda yang selalu membuatku tersenyum saat muka ini sudah mulai manyun. Merekalah penyemangatku yang bisa membuatku tetap berada disini.
Namun semangatku mulai kendor kala satu persatu dari mereka mulai putus asa dan memilih pulang ke rumah. Evi pulang ke rumah karena ibunya sakit dan dia harus merawatnya, Dwi harus pulang ke rumah dan keluar dari bisnis ini karena orangtuanya menjemputnya dan tidak memperbolehkan balik lagi, si Eko pergi tanpa pamit dan hanya menelpon bahwa dia sudah tidak kuat lagi. Aku hanya bisa bertahan dan berjanji sama mereka bahwa aku akan bisa meraih sukses. Tapi janji tinggallah janji, tanpa mereka aku tidak bersemangat.
Di sore itu aku bertekad untuk kembali pulang, kukemasi semua perlengkapanku. Tepat bulan ketujuh, aku mengundurkan diri dan merasa tidak mampu untuk meneruskan kerja disini. Dengan sedikit kekecewaan aku pulang ke rumah. "Assalamualaikum," kuucapkan salam sebelum memasuki rumahku, ternyata rumahku masih tetap seperti dulu tak ada perubahan. Pintunya masih ada coretan tanganku, temboknya masih putih dan ada gambaran adikku. "Waalaikumsalam," kudengar suara ibuku dari dalam rumah. "Masya' Allah fitri, pak fitri pulang loh." teriak ibuku melihat anaknya yang tanpa kabar selama 7 bulan kini berada didepan rumah. "LOH, kenapa nduk?!" tanya ayahku melihat tasku yang tergeletak disampingku. "Aku pulang." cuma kata itulah yang bisa kuucapkan, aku menahan airmataku agar tidak tumpah. Ayah, ibu aku kangen sama kalian. ucapku dalam batin.
Ternyata aku tidak bisa mencapai kesuksesan, toh namanya sukses gak begitu saja tapi masih ada proses. Yang jelas jika kita masih mampu berproses, jalani proses itu dan jangan bermalas-malasan. Tepat bulan ke delapan, aku berulangtahun yang ke 19. Ulangtahun yang sepi menurutku, karena tak ada pesta dan perayaan. Aku hanya ingin merenung di ulang tahunku yang ke19 ini.
Ingatanku berputar kembali, apalagi saat aku bertemu dengan anak kecil di terminal saat aku baru pulang dari lapangan. Dia meminta duit 2000 hanya untuk ingin membeli nasi pecel, saat itu aku punya uang 10 ribu dan memberikannya setengah dari milikku. Kasian anak itu, sekarang bagaimana nasibnya ya? pikirku. Aku jadi terharu kala teringat gimana kerasnya kehidupan di lapangan, banyak cacimaki dan tolakan, dengan berpanas-panasan, diguyur hujan, kena polusi. Aneh airmataku keluar tanpa sebab, mengapa baru sekarang aku menangis, kenapa saat di lapangan aku bisa tegar dan sekarang malah menangis.
PT. DELTA EXPANDING atau biasa disebut dengan PT. DEXPAND, sebuah perusahaan distribusi yang bergerak untuk management training yang membantu Sumber Daya Manusianya untuk berproses meraih kesuksesan. Namun aku tak bisa meneruskan tapi PT. DEXPAND akan selalu terpatri di hatiku dan akan selalu kukenang karena di PT inilah aku bisa menambah wawasanku. Aku beruntung di umurku yang masih muda aku mempunyai pengalaman yang bahkan gak semua orang merasakannya, hanya 1 : 1000 yang pernah mungkin merasakan hal yang sama denganku. Dimana mental ini ditempa, dimana proses yang sangat berat itu dijalani.
Aku merasa menjadi anak muda yang paling beruntung walaupun ternyata aku harus menyerah di tengah perjalanan proses ini tapi aku gak akan menyerah untuk terus meraih sukses. Dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman yang kudapatkan dari PT. DELTA EXPANDING aku terus maju dan terus meraih sukses.
PS: cerita ini aku buat untuk mengenang semua teman-temanku yang masih proses di perusahaan itu. Dan buat semua teman-temanku yang sekarang meraih sukses di luar perusahaan itu.
Asli terharu kali aku membacanya vie... Aku jg pernah ngrasain seperti itu tp gak sampai segtunya. Salut aku dgn tekad mu itu.. Tp restu dr orang tua bg ku segalanya. Terserah org mau bilang apa, tp aku selalu percaya dgn saran dari orgtua ku... Moga sukses terus ya neng vie3 !!
ReplyDeleteterharu biru aku sampekan...hiks....hiks.....hiks....semangat jja deh........
ReplyDeletesemangat ya Fit, sukses bukan hanya di tentukan dari satu pengalaman aja...
ReplyDeletesukses ditentukan dari sejauh mana kita bisa bertahan dari ketidak suksesan yang sering kita alami...
semangat ya mak...
owgh..owgh...
ReplyDeletesukses..sukses...
aku terharu.. haha
Vie3 aku mau tanya ni kalu mau download templates di deluxeTmplts tu gmana langkah"nya? Ksh tau ya ? Asli bungung aku caranya!
ReplyDeleteHmmm, sampai kebawa suasana aku, hikz hikz (terharu mode : ON)
ReplyDeletehidup perlu perjuangan sob...
ReplyDeletepart 3 yang kunantikan, telah menjawab rasa penasaranku...
ReplyDeleteaku mengikuti cerita ini dari part1-part3...
kuselalu terbius saat membacanya...
mungkin Tuhan telah merencanakan kesuksesan buat v3,,tapi bukan diperusahaan ini, pengalaman itulah yang akan mengantarkan v3 kepuncak kesuksesan...
sebagai pembaca aku mendapatkan banyak pelajaran hidup dalam cerita ini,,dan aku yakin v3 yang mengalaminya langsung, pasti mendapatkannya lebih banyak lagi...
v3 juga pasti menjadi lebih dewasa dan bijaksana setelah melewati pengalaman ini...
Tetap semangat vie...dan terus kejar impianmu...
owy...akhirnya aku tau apa itu Dexpand,,,
ReplyDeleteSukses selalu V....
ReplyDeletesipp deh. gitu dong....mumpung masih muda harus terus semangat...maju terus ya, Vie....
ReplyDeletewah akhirnya menyerah juga ya?
ReplyDeletekadang memang harus memilih sebuah pilihan yang sulit di antara dua pilihan yang ada
oh ya di antara 1000 orang mungkin hanya 1 yang melakukan seperti itu. dan itu kamu
tapi kalau di antara 2000 orang yang berarti ada dua orang yaitu saya dan kamu
he he he he
hiks..terharu jadinya..
ReplyDeletefighting vie!!!!!
S'buah drama kehidupan yang menarik, mengilhami benih2 semangat muda bahwa kaum muda harus memiliki semangat besar dalam meraih masa depan dan melatih mental positif yang akan berguna untuk masa2 yang akan dilaluinya di hari depan.
ReplyDeletePatut di baca serta di ambil hikmahnya...bravoo...!!
wah keren lah vit, memang jarang2 orang yang bisa kerja di usia belia dan mendapatkan pengalaman yang keren ... :D
ReplyDeletewah ternyata ceritanya seperti itu,
ReplyDeleteoh iya aku baca yang kedua lewat hape, jadi ngga bisa kasih komen....
semangat yach!
ReplyDelete-walaupun aku terharu membacanya-
pokoknya keren!
mari petik hikmah yg terkandung.....
semangat terusssss mba vieeeee...
ReplyDeleteYap!!!
ReplyDeleteyang penting
harus
terus
SEMANGATTTTTT
salut.... jangan pernah menyerah... terus semangat ya.... aku yakin kamu akan sukses...
ReplyDeletebtw ada lanjutan cerita.. ditunggu komentarnya. trims.
yungchi
maju terus pantang mundurrrrrr. biarpun kereta mau lewat kita tetep tancap gas, bruakkkkkkk
ReplyDeleteakhirnya masuk koran ama tipi juga
wkakakaka
keep spirit vit , ada banyak jalan menuju surabaya ... :D
ReplyDeletesemangat bu...
ReplyDeletepasti akan dpt yg lebih baik kok...
tetap semangat yaaa
ReplyDeletehehehehe, ke sini lagih, btw postingan terjadwalnya udah selesai belum ? hehehehe
ReplyDeletehai, neng vie three..maaf baru mampir. abis dilantik nh.
ReplyDeleteKegagalan adalah kesuksesan yang tertunda....di balik kegagalan selalu ada pelajaran yang dapat diambil tuk digunakan dimasa yang akan datang....
ReplyDeleteKegagalan BUKAN untuk ditangisi....
gak mudah untuk memutuskan mandiri, vie. aku sudah ngerasain, hampir 6 tahun hidup sendirian, yang enar2 sendirian, sakit dirasain sendiri, gak punya duit dirasain sendirian, bayar kos telat dan dipelototin iu kos dah sering, ngutang diwarteng gak pernah absen, kelaperan krna kehabisan duit dan gak ada makanan dan cuma bisa minum itu juga kalau ada, juga bukan barang baru. yg tersisa cuma semangat bahwa mimpi yang terus memuat kita akan terus hidup memuat gue terus bertahan di sini dirimba metropolitan. semangat vie, semua kesuksesan butuh tekad. baca artikelkukan yang being 20 something is something?
ReplyDeletekamu bisa menemukan jawaban apa itu sukses dan bagaimana menjadi something. love u dear
ReplyDeleteuuhhhh...sedih bgt :(
ReplyDeletesiip vie, yang penting semangatnya..peluang pasti ada jika kita tetap usaha..ok
ReplyDeleteok,.alright,.bwt v3,.keep going guys,wlwpun g bisa survive d dexpand,.sma sperti sya,hehe,.ttpi da beribu2 ilmu yg bsa qta dapatkan diperusahaan ini,.sya bru mengerti arti prjuangan hidup stlah mngenal hkum rata2 yang brsal dari bisnis ini,.bhwa hidup hrus sllu mnglmi kta "tidak" yg akn mndkati kta "iya".,sya jg pnh g mkn 1minggu gr2 zero2,.bhkn 1bulan 1pcs,.ttpi sya anngap tu pmblajaran hdup aj,.ok keep excited ya,.
ReplyDeletewooooo sukses,.,
klw mw liat sya,.add me y on FB,.golei wae atom rinaldi,.,ok vit,.,
ReplyDeletehebat excited euy......pdhal just do it aja
ReplyDeleteproses butuh perjuangan dan proses butuh tantangan,saya tau utk masuk dexpand kita tanpa dibutuhkan modal jd sangat sesuai sekali dengan hasil kerja keras kita bisa mensapatkan sesuatu yg jauh lbh berharaga juice by you buat v3
ReplyDeleteLam Knal Vit.
ReplyDeletesaya Tio dari Palembang.
kemarin saya juga baru tes d dexpand, tp klu d Palembang namanya PT. Delcoindo.
Pertama Kali saya tes tertulis, Kemudian Observasi, dan Selanjutnya saya Interviw.
Dan Sehabis interviw dng asst manager saya dinyatakan lulus.
tp karena aq kuliah jd tidak saya ambil pekerjaan itu.
saya pengen banget sharing ama kmu. tlng hubungin 087897570927 fb: tiodjogol@yahoo.com
di tunggu ya....
Sebenarnya msh banyak sekali pengalamnan yg sama,hingga sekarangpun masih ada org masih perpejuangkan masa depannya di perusahaan tersebut,mudah2 temen2 yg masih berproses bs sampai ketitik puncak,tp bg yg sudah mengalaminya akan menjd nilai plusnya. kesuksesan butuh pengorbanan dan pengetahuan itu hanya sebuah perjalanan utk meraih apa itu sebuah kesuksesan...semoga beruntung temen2
ReplyDeleteCongrats Fitri...7 Bulan waktu yang lama kawan buat di Dexpand..q cuma bertahan 1 Bulan..tapi Pelajaran di Dexpand sedikit banyak mengantarku menggapai cita cita ku sekarang...kini ku bahagia dengan semua kenangan itu...
ReplyDeleteFB Arhis Nurmansah
anoermansah@yahoo.com
he he... aku juga pernah kerja di dexpand bertahan selama 4 bulan... padahal posisi dah lumayan dah hampir jd asmen.. dah jd mami dgn 3 anak 1 cucu... inget juga dulu keluar masuk perkantoran di jakarta sembunyi sembunyi dr satpam walaupun ahkirnya haris digiring keluar he he... ngekost sekamar diisi 4 orang...luar biasa gerahnya... beli makan nasi dan oorek tempe 5 ribu dimakan bertiga...suka duka tp karena banyak teman masih bahagia... kulit jd hitam gara gara berpanas panasan, dapat sedikit uang berbagi dengan mereka yang gak punya uang untuk makan... tp ahkirnya aku give up jg..karena ada yang nawarin aku kerja di posisi yang lumayan... keja duduk di belakang komputer dingin dengan ruang ber AC dengan gaji lumayan tinggi...aku keluar dr dexpand dengan caci maki bossku ..dengan amarah teman2 ku...tp live must go on... looking something better...
ReplyDeletesenasib... korban dexpand hahaaa... tpi cma sebulan disamarinda .
ReplyDeleteKisah yg sangat mnarik. Kita punya kenangan yang hampir sama di DEXPAND. Ada juga teman prosesku yang namanya vitri tapi kita disemarang. Yang penting kita ambil hikmah dan pelajaran dibalik itu smua. Tetap smangat... !
ReplyDeletesaya pernah kerja didexpand tahun 2006 bertahan selama 4 bulan, di jakarta posisi tetap MD, awalnya saya senang karena banyak teman seperjuangan itulah yang membuat saya bertahan di dexpand, tidak ada hasilnya yang ada capek doang!!tapi dari semua itu saya menjadi pribadi yang mandiri, dewasadan disiplin. banyak kenangan disana, temman teman saya berbagi suka dan duka, kelapangan sama sama, panas panasan, uang juga pas pasan. terkadang saya berpikir dalam benaku mengapa saya seorang lulusan sarjana bekerja seperti ini orang tuaku menyekolahkanku tinggi tinggi, mengapa akhirnya jadi sales yang ber angan angan jadi manajer. sedih memang saya tidak cocok kerja disana, yang ada hanya rugi waktu dan tenaga. relatif semua ada kurang dan ada lebihnya.teman2ku satu persatu keluar yang akhirnya saya juga keluar karena sudah tidak betah, itulah kenangan manis dan buruk didexpand, ambil positifnya saja. DEXPAND , semoga tetap berjaya...
Deletesama aku dulu juga pernah di Dexpand blitar th 2009 hanya bertahan 3 bulan Namun banyak sekali pelajaran yang aku dapatkan . Alhamdulillah ilmunya tetap aku terapkan ..sekarang jauh lebih baik..
ReplyDeleteTrimakasih DEXPAND
dexpand blitar emng ada
Deletedmn loh
dexpand blitar emng ada?
Deletedmn itu
Dexpand itu pecahan dari DSX yg vice president nya Yudi Imran Salimi,sama2 mengandalkan 5langkah komunikasi dll,yg membedakan hanya produk/barang/jasa yg dijual...bullshit klau ada yg bs jadi manager dlm jangka waktu ±4bulan,apalagi kalau proses di kota besar,makanya skrg rata2 pt tsb hanya ada di kota kecil atau kabupaten yg tingkat penganggurannya tinggi
ReplyDeleteDexpand itu pecahan dari DSX yg vice president nya Yudi Imran Salimi,sama2 mengandalkan 5langkah komunikasi dll,yg membedakan hanya produk/barang/jasa yg dijual...bullshit klau ada yg bs jadi manager dlm jangka waktu ±4bulan,apalagi kalau proses di kota besar,makanya skrg rata2 pt tsb hanya ada di kota kecil atau kabupaten yg tingkat penganggurannya tinggi
ReplyDeletemba saya mau tanya
ReplyDeleteDexpand kan kaya Training gitu
itu dapet honor ga?
trus kan katanya 2-3 bulan bisa diangkat
tapi ko mba udah 7 bulan masih dilapangan??
mohon dijawab ya mba :)
Hebat Perempuan Tangguh... TerIngat ProsesKu di Dexpand....
ReplyDeleteOk' Fit'' Tetap.... Alweys Be Excited...... Hheheheeheh.. ....
Mantaph Teringat Proses Saya di Dexpand.....
ReplyDeleteOk, Fit ' Alweys Be Excited..... hhehehehe.....
saya pernah di delta expanding D'best Fatmawati (udah pindah entah kemana). Pengalaman yang sangat berharga. sehari rasanya sebulan, karena beratnya beban mental dan fisik. saya di tim Appco. Trainer saya, Hartini. Waktu itu saya sambil kuliah sabtu. Kira2 semester 5 th, 2004-2005 (udah agak lupa). Saya menjalani nggak sampai sebulan.
ReplyDeleteSaya salut dengan orang-orang yang bertahan lama di expand. saya kangen sama trainer saya. Pengen bgt rasanya ketemu. saya coba cari-cari via internet blum membuahkan hasil. sampai akhirnya saya mampir ke sini dan menemukan kata kunci yang bagus. yaitu "yudi imran salimi". Dari Akun Facebook beliau, saya menemukan 2 orang yang pernah saya kenal dulu memang bekerja di expand. dari www.facebook.com/yudisalimi (owner/leader tuk indonesia), saya dapat www.facebook.com/marlina.pakpahan.5 dan https://www.facebook.com/lexi.hamur.
Photo-photonya cocok, dan status yang mereka buat juga mengarah ke delta expand. saya coba ulas sedikit yang saya tau tentang mereka berdua.
Mba marlina itu beda tim dengan saya. di delta ada beberapa team. setiap team ada managernya saya team appco, satu team dengan lexi. Dibawah babeh yudi langsung. Mba marlina pada saat itu penjualannya paling bagus diantara semuanya. Terlihat paling ceria dan senyum tulusnya. Pada saat sore, meeting lagi,yang saya ingat dari "anak"nya bercerita, dari lantai ke lantai blum ada yang closing. sampai di pos satpam, disaat yang lain pada menghindar dari sosok yang satu ini (sales dilarang masuk), di peaching (istilah untuk menawarkan barang) sama mba marlina, closing disitu. klo nggak salah 2 item lagi.
Pernah dapat cerita dari trainer hartini, beliau sempat menangis karena nggak ada uang. Penghasilan suami pun nggak mencukupi. Sampai Peaching menyusuri jalan fatmawati (dekat dari kantor), karena nggak punya ongkos untuk naik kendaraan. Saya lihat di status facebooknya, nampaknya beliau sudah berhasil menjadi leader.
Yang ke dua, Lexi. Beliau orang timor timur. Di team Appco maupun di team yang lain, beliau orang yang cukup disegani. sering memimpin "atmosfer". Penjualan paling bagus di team Appco. Pada saat saya closing, maupun saat mencoba presentasi, beliau orang yang memberi semangat dan berpandangan positif. Setshun lebih, setelah saya keluar, saya ambil ijazah yang waktu itu sebagai jaminan. Saya coba tanya-tanya, beliau sudah jadi Manager. Kata seorang sumber karyawan expand, beliau sangat di hormati oleh yang lain.
Saat ini saya udah add mereka berdua. mudah-mudahan dari mereka ada titik terang, tentang Hartini, trainer saya.
saya jg pernah kerja di dexpand tahun 2007 lalu,memang sangat bagus disana.saya jg keluar thn 2009 karena kuliah kerja nyata...
ReplyDeleteaku juga sempat mampir di Dexpand Pasar Minggu tapi hanya bertahan 2 minggu. waktu itu aku di team "Miracle" pembimbingku babe Iyep.... Selama 2 minggu hanya closing sekali hikz..... salut buat teman2 yg bertahan dan berhasil di Dexpand..... Sekarang q sudah lulus kuliah dan jadi seorang guru..... Salam kenal dariku....
ReplyDeletewaahh pengalaman yg lmayan bgus..
ReplyDeleteaq dlu malah 4 th d dexpand
masuk d kediri sampai expansi ke mjokerto jember hingga solo
tiap kali tim q udah jd semobil eh mulai pada mrotol..
hingga akhirnya aq memutuskan aja jd staff slma kurng lbih setahun..
trus kluar dh aq krena bosen kerja (krena kerjanya cm tiduur aja cpek :D)
tp pnglaman yg positif bs didapatkan dr itu semua..
yg dulunya aq pendiam sekarang jd lumayan crewet :v
yg dlunya pemalu sekarang jd malu2in wkwkwk
sampai2 krena see more people trus jd bs bca karakter org dg baik dh ampe dkira paranormal aq
hahaha..
exited fitri
Saya juga pernah berada d perusahaan itu d tahun 2008,mungki itu pengalaman yang luar biasa yang pernah kudapatkan.bahkan sudah 10 perusahaan y telah kujalani belum pernah aku mendapatkan pembelajaran sehebat itu..Thanks Dexpand..
ReplyDeleteSaya di DLC nih.
ReplyDeletePembelajaran sangat luar biasa.
Capek, laper, belajar ngajih anak pula.
Entah bagaimana kedepannya. Pastinya ini suatu hal yg rumit. Tapi ya ini lah namanya proses.
Saya akan tetap bertahan dan memberikan yg terbaik. Ya semoga saja perjalanan saya selama setahun membuahkan hasil. Entah apa hasilnya, masih misteri. Tetap semangat saja. JUICE
Menjadi seorang manager butuh waktu berapa lama ya? Saya dengar hanya menngikuti training selama 6-8bln lalu menjadi manager?
ReplyDeleteSama ,saya jadi ga pernah di pt dexpand jl kutai sby...hmmmbt
ReplyDelete