4 Nov 2013

Etika Jual-Beli?

2

Berlakulah jujur dalam melakukan jual-beli
Postingan ini hanya berisi curahan hati akan peristiwa yang terjadi ketika saya melakukan jual-beli handphone.

Awal ceritanya saya berniat menjual Smartphone Galaxy Young dan ingin membeli Smartphone Andromax U2. Rencana awal memang akan melakukan tukar-tambah namun tidak ada yang cocok untuk dilakukan transaksi tersebut.



Setelah muter-muter sama teman saya akhirnya tiba di sebuah counter yang disitu karyawan semuanya cowok.

Skip

Setelah akhirnya kita deal dengan harga yang ditawarkan, Smartphone saya mulai dicek telpon dan foto. Waktu itu memory dan kartu saya masih ada didalam, saya sendiri masih sadar. Hingga akhirnya setelah selesai dicek semuanya, saya minta memory dan kartu saya. Apa yang terjadi saudara-saudara? Menurut karyawan reseh tersebut di Galyoung saya sudah tidak ada memorynya dari awal. What the.....

Sumpah, saya kecewa dengan counter tersebut. Saya sendiri sadar dan yakin memory saya ada didalam dan Smartphone saya tidak dibuka sama sekalli selain di counter tersebut. Dengan putus asa, saya ngeyel karena walaupun isinya sudah dibak-up tapi memory saya itu 8gb class10. Daan, dalam penjualan Smartphone saya itu sudah ditetapkan tanpa memory.

Setelah itu, saya lagi-lagi kecewa dimana letak etika jual-beli saat ini. Sebelumnya saya percaya saja dengan karyawan tersebut toh menurut suatu kalimat bahwa sebenarnya setiap manusia itu baik.

Ya, setidaknya ini pelajaran bagi saya sendiri bahwa lebih baik mempersiapkan segalanya terlebih dahulu sebelum dijual, dalam kasus ini adalah mengambil memorynya terlebih dulu sebelum akhirnya dijual.

2 comments:

  1. wah sedih juga ya fit :(

    ReplyDelete
  2. memang sulit jaman sekarang mencari orang jujur duh.. buat pelajaran saja mbak , dan usul saya coba cari temen orang2 yang aktif di jual beli HP hehehe
    salam kenal
    Manajemen Industri

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com