28 Dec 2014

Datanglah 2015

1

Saya telah siap untuk menyambut harapan-harapan baru di tahun depan
Oke, intermezo dulu. 2014 adalah tahun yang benar-benar mengajari saya cara untuk bersabar, ikhlas, tidak egois, dan untuk lebih peduli. Kabar buruknya semua pelajaran itu saya terima secara runut, dan mengacak-acak kehidupan saya, hal terburuknya saya sempat tidak bisa menerima segalanya dengan akal sehat.



Saya mematikan segala harapan setelah semua yang saya terima pada awal tahun 2014, dampak terburuknya kehidupan saya kacau, benar-benar kacau. Dan hal yang memalukan adalah pemicunya, pemicu dari semuanya hanyalah karena patah hati. Memalukan jika diingat tapi menyedihkan ketika saya terima. Namun kini, akhir tahun 2014 saya telah siap.

Mungkin waktu yang saya butuhkan terlalu lama, namun bagi saya sudahlah cukup untuk saya berdialog dengan diri saya sendiri. Dan saat ini saya sudah bisa mengatakan bahwa saya sudah selesai dengan diri saya, saya siap menyongsong harapan-harapan baru di depan saya. Semua kejadian yang saya peroleh di 2014 telah menampar logika dan perasaan saya dengan telak, kejadian-kejadian itu mengajarkan saya akan segalanya.

Meski di tahun 2014 saya merasa tak ada kejadian yang bagus, namun ada secercah harapan di penghujung tahun ini. Dari niatan kecil untuk lekas-lekas mengambil skripsi, akhirnya Tuhan memberikan saya jalan, dan tahun 2015 saya mengerjakan skripsi. Semangat. Setidaknya ada sedikit harapan dari semua kejadian buruk. Ah tidak selayaknya saya mengatakan kejadian-kejadian yang saya terima di tahun 2014 sebagai kejadian buruk karena saya mendapatkan banyak sekali pelajaran dari kejadian-kejadian itu.

Sekarang saya mau menata ulang segala hal yang sudah kacau, saya mau menulis semuanya dan memulai lagi dari awal apa yang selama ini telah saya peroleh. Saya menyadari bahwa semuanya hanyalah titipan dari Allah, setidaknya sekarang saya tak akan berpikir untuk memperoleh semua yang dulu pernah saya dapatkan secara membabi-buta, saat ini saya akan meyakinkan Allah bahwa saya bisa dipercaya untuk dititipi kembali semua yang dulu pernah menjadi 'milik' saya. Jika memang Takdir berkehendak lain dan menitipi saya sesuatu yang dulu bukan 'milik' saya, tak apa, setidaknya Tuhan masih mempercayai saya sebagai hamba-Nya.

Oke, saya benar-benar ingin meninggalkan 2014, meninggalkan segala keburukan yang saya lakoni di tahun 2014, meninggalkan segala kenangan yang hanya menyisakan bilur-bilur pelajaran di jiwa saya. Saya sudah tidak sabar untuk menapak kaki pada tahun 2015. Come On 2015, datanglah.

PS: Saya sudah berstatus job seeker selama 3 bulan. dan harus berakhir di bulan depan. Semangat!

Related Posts:

  • Tiga Menit Kita sudah terbiasa berjalan dalam hening, namun aku tahu hati kita saling berdialog. Perjalanan dari pintu kelas ke pintu gerbang bisa ditempuh d… Read More
  • Cerita Perjalanan : Air Terjun Grenjengan (Pacet)Tanggal 10 Agustus 2014, tepat satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri 2014. Setelah dari Pantai, aku dan temanku berencana pergi ke Pacet, Mojokerto… Read More
  • Ini Kucingku... Mana Kucingmu?Judul diatas sebenarnya kayak iklan ya, iklan yang berbunyi gini nih : Ini Ceritaku... Mana Ceritamu? Hehehehe Sebenarnya daridulu aku ingin mencerit… Read More
  • Secarik Kertas Suatu hari, kau akan membaca sebuah kejutan dari secarik kertas dengan tulisan 'aku menyukaimu' Kembali Ken memperhatikan kegemaran Za yang suka m… Read More
  • Dimana hatimu? Kau letakkan dimana hatimu? Aku melihatnya, terpasang indah di dekat leher. Kemudian aku mengaguminya, terlihat menyatu dengan auramu. Lalu aku te… Read More

1 comment:

  1. Selamat menyongsong tahun yang mudah2an menjadi lebih baik :D

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com