Hey pendatang baru, semoga kamu betah menjadi tokoh utama dalam kehidupanku. |
Dia, seorang pendatang baru di kehidupanku. Entahlah, apakah hanya mampir, singgah sebentar, atau menetap. Yang jelas aku ingin merasakan momen-momen bahagia ini dengannya. Dia, seorang pendatang baru yang selalu menawarkan bahagia disetiap pertemuan, selalu menyediakan lelucon-lelucon konyol hingga aku tertawa terpingkal-pingkal. Dia, seorang pendatang baru dengan energi yang luar biasa. Dia, seorang ekstrovert sejati.
Aku pernah menarik diri darinya, dan dia pun juga sama. Tapi entahlah, sekali lagi kita bertemu memperbincangkan segalanya, dan lagi-lagi dia mulai bercerita tentang segalanya seakan tak pernah terjadi apa-apa diantara aku dan dia.
Dia, pendatang baru yang sedang mengukir kisah di buku kehidupanku. Aku tak peduli jika dia hanya mampir, singgah sebentar atau bahkan menetap. Saat ini aku bersyukur karena Tuhan menyuruhnya mampir kedalam kehidupanku. Aku bersyukur dia selalu menutup penghujung hariku dengan tawa. Aku bersyukur kamu masih mau menjadi temanku meskipun aku pernah menarik diri darimu. Aku bersyukur kamu seorang pria dewasa, dan aku pun juga pasti akan mendewasa.
Terima kasih untuk kamu, sang pendatang baru. Leluconmu konyol tapi mampu membuatku tertawa. Aku akan belajar lagi tentang kehidupan ini dari sudut pandangmu, sudut pandang seorang ekstrovert. Jika aku tak mampu memahaminya, engkau boleh pergi meninggalkanku.