10 Oct 2008

kenangan terindah

6



KENANGAN TERINDAH

Malam telah tiba menggantikan siang yang penuh dengan aktifitas dan bulan kelihatan malu-malu menampakkan dirinya. Malam ini sepi sekali, awan mendung menggantung di langit dan akan bersiap-siap untuk mencurahkan airnya.

Sayup-sayup masih terdengar suara musik dari kamar Reina

'Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang telah hilang darimu
Yang mampu menyanjungku'

Dengan sangat teliti, Reina mendengarkan lirik lagu dari Samsons padahal biasanya Reina tak peduli denagn lagu itu. Tapi kenapa, saat ini lagu itu mengena sekali di hatinya, sepertinya penulis lagu ini khusus menciptakan lagu ini untuknya.

"Andi, aku benar-benar lemah tanpa kamu. Karna hanya dirimulah yang selama ini mengisi hidupku, tapi kenapa kamu meninggalkan aku" batin Reina dalam hati.

'Darimu, kutemukan hidupku
Bagiku, kaulah cinta sejati'

Dengan perlahan-lahan Reina mendengarkan lirik lagu itu dan tanpa sengaja butiran bening airmata telah menetes membasahi pipi Reina saat ia harus mengingat lagi kenangan tersebut. Dimana Reina saat pertama kali bertemu dengan Andi, cowok yang telah merubah hidup Reina dan yang telah membuat Reina jatuh cinta untuk pertama kalinya.


*************

Saat itu, ia dikenalkan oleh temannya.

"Hai Rein, kenalin nih. Andi dari Balikpapan" kata Doni teman Reina.

"......"

"Hai, aku Andi" kata cowok itu sambil mengulurkan tangannya.

"Aku.....Reina" jawab Reina membalas uluran tangan Andi.

Dan itulah awal perkenalan singkat dirumah Reina. Sejak itu, Reina dan Andi semakin akrab. Mereka selalu berdua kemanapun mereka pergi. Mereka bercanda, bermain, bertengkar dan tertawa bersama. Mereka selalu kelihatan bahagia karena mereka telah bersahabat.

Tapi, pada suatu hari.

"Hai Rein!" sapa Lia sahabat Reina.

"Hai juga, habis darimana?"

"Mmm....."

"....."

"Rein, kamu janji ya jangan marah?"

"....."

"Aku habis pergi sama Andi"

"HAH! Kalian....kalian pergi berdua???" kata Reina terkejut.

"Iya, mmm....sebenarnya kita juga udah jadian" kata Lia malu-malu, ia takut kalau-kalau Reina terkejut dan marah karena ia tidak pernah cerita ke Reina sebelumnya.

"APA!!! Kalian......enggak mungkin. Jangan bo'ong!" kata Reina tak percaya. Ia tahu betul kalau hal itu tidak akan terjadi, apalagi Andi sekalipun tidak pernah cerita kalau ia mencintai Lia.

"Reina, aku enggak bo'ong. Kita benar-benar udah resmi jadian"

"....."


*************


Reina benar-benar tak habis pikir kenapa ia masih memikirkan omongan Lia, seharusnya khan ia senang karna dua sahabatnya telah jadian. Tapi kenapa dia malah resah. Daritadi dia hanya membolak-balikkan badannya diatas kasur, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam dan ia belum juga bisa tidur, walaupun sudah berusaha untuk memejamkan mata.

"Aduh, kenapa ya?" batin Reina.


*************

Esoknya, Reina melihat dari kejauhan, Lia dan Andi sedang berjalan bergandengan tangan mesra sekali.

"Uuh, bikin ngiri. Tapi, masa sih iya aku jealous. Aaah....enggak mungkin" gerutu Reina dalam hati.

Hari-hari esoknya pun masih seperti itu. Reina sering banget melihat mereka berduaan, malah semakin mesra. Reina pun makin uring-uringan, dia kesal sama Andi, dia merasa dibohongi sama Andi. Reina juga sebal sama Lia, gara-gara dia Andi seperti melupakan Reina.

"Hu-hu-hu, Lia brengsek. Nyesel juga aku kenalin dia dengan Andi. Tapi gimana lagi, kita khan sohiban. Hu-hu-hu." maki Reina dalam hati.

Reina benar-benar sebal dengan kelakuan mereka. Kalau mereka lagi punya masalah, selalu saja mereka curhat ke Reina. Tapi kalau udah baikan, mereka seperti melupakan Reina.

"Ingin sekali aku menghilang dari kehidupan mereka berdua, daripada sakit ati terus. Eits....tunggu dulu, kenapa juga aku sakit ati? Duh, pusing....sebel....!" batin Reina.


*************

Dua minggu sudah Reina tidak pernah bertemu dengan Lia dan Andi. Dan dalam dua minggu itu, Reina merasakan perang di batinnya. Kadang, dia merasa cemburu banget sama Lia karena dia telah mengambil Andi dari kehidupannya.

"Reina, kamu kenapa? sakit?" tanya teman sebangku Reina.

"Enggak, emang kenapa? apa aku kelihatan pucat?"

"Bukan gitu, cuman akhir-akhir ini kulihat kamu berubah."

"....."

"Kamu sering diam dan melamun, emank apa sih yang kamu pikirkan?" tanya temannya itu.

"Enggak ada."

"Masa' sih Rein, kelihatan jelas loh kalo kamu ngelamun mikirin sesuatu."

"....."

"Naah....kamu jatuh cinta ya?" tebak temannya itu.

"Jatuh cinta, apa mungkin ya?" ucap Reina dalam hati.


*************

Awan mendung telah menggantung di langit sejak tadi pagi. Siang ini tidak terlalu panas untuk jalan-jalan. Dan.....tanpa sengaja.

"Hai...Reina." sapa seorang cewek mengagetkannya.

"LIA. Ya ampun, kamu. Apa kabar?"

"Kabar buruk. Kamu kemana aja seh selama ini. Saat aku hubungi, kamu selalu enggak ada. Sepertinya kamu menghindariku ya...."

"Ah, enggak kok. siapa bilang." sanggah Reina dengan cepat. Dia enggak ingin kalo sahabatnya ini tahu bahwa dia sekarang telah jatuh cinta sama Andi.

"Ya sudah kalo' begitu. Mmm....Reina, aku mau cerita nih. Kamu dengerin ya." Reina pun mengangguk.

"Begini, sebenarnya aku dan Andi udah putus sejak seminggu yang lalu. Kemudian Andi memutuskan untuk balik lagi ke Balikpapan. Reina, Andi menitipkan salam perpisahan untukmu. Katanya, janganlah membencinya. Reina, kamu enggak akan membencinya khan. Dia juga bilang, kalo' Reina akan tetap ada di hatinya sebagai sahabat sejatinya."

"......"

*************


Satu bulan telah berlalu sejak pertemuan terakhir dengan Lia. Dan selama itupun, Reina berusaha untuk melupakan wajah Andi yang semakin lama semakin terlihat jelas di hatinya.

Daritadi siang gerimis masih saja mengundang, tak kunjung reda. Reina baru saja pulang dari sekolah. Sekarang Reina selalu pulang malam karena dia aktif dalam ekskul. Dengan berlari-lari kecil, ia telusuri trotoar yang telah basah.

"Reina....Reina." panggil seseorang padanya. Dengan cepat, Reina berhenti dan menoleh. Tapi, "siapa dia??" Reina tak mengenalnya.

"Kamu Reina...khan?" tanya cowok itu setelah berada di hadapan Reina.

"Iya, kamu siapa?"

"Kenalin, aku Leo sepupunya Andi."

"...."

"Kamu pasti kaget khan, kenapa aku bisa mengenalmu. Andi selalu cerita ke aku tentang kamu. Dia juga memberiku fotomu. Kamu tau gak, wajahnya selalu kelihatan berseri-seri loh kalo' menceritakan tentang kamu. Sayangnya, Andi tidak pernah tau tentang perasaannya dan dia malah memilih Lia untuk jadi pacarnya. Andi juga cerita kalo' kamu pernah menghilang darinya. Dia tahu kamu menghilang karena sakit hati sama Lia. Oleh karena itu, ia lebih memilih pergi dari kehidupan kalian. Ia tidak ingin membuat persahabatan kalian pecah hanya gara-gara seorang cowok. Reina, apakah kamu mencintai Andi?" tanya Leo pada Reina.

"...." jelas saja Reina kaget ditembak dengan pertanyaan yang mengejutkan seperti ini. Seandainya saja Leo tahu, bahwa Reina benar-benar tersiksa karena memendam perasaan cinta yang dalam, pastinya dia tidak akan bertanya seperti ini pada Reina.

"Reina, aku tahu kamu mencintai Andi. Dan sebelum Andi pergi ke Balikpapan, Andi sempat bilang padaku bahwa dia mencintai Reina. Dia merasa sangat bodoh telah menyia-nyiakan seorang gadis seperti Reina. Reina, Andi sangat mencintaimu."

"......"

Setelah mengatakan itu, Leo pergi meninggalkan Reina yang masih terpaku di tempatnya. Gerimis yang turun pun menjadi sangat lebat dan Reina masih tetap berdiri terpaku. Dia tidak percaya dengan ucapan Leo yang terkhir.


*************


'Bila yang tertulis untukku
adalah yang terbaik untukmu.
Kan kujadikan kau
kenangan yang terindah dalam hidupku.'

Ingatan Reina kembali lagi di kamar. Ia dengarkan lagi lagu yang diputar oleh stasiun radio. Sepertinya, stasiun-stasiun radio bersepakat untuk memutar lagu ini. Buktinya, sekarang lagunya SAMSONS ini diputar di stasiun radio yang beda dengan yang tadi.

"Selama mataku terbuka, hingga jantungku tak berdetak. Selama itu pula aku akan mampu untuk mengenangmu. Andi, cintaku tak akan pernah padam dan hanya untukmu." batin Reina dalam hati.

Diluar hujan telah turun mengguyur bumi. Dan Reina masih tetap mendengarkan musik sambil mengenang tentang Andi.

'Namun takkan mudah bagiku
meninggalkan jejak hidupku
yang t'lah terukir abadi
sebagai kenangan yang terindah'


Semakin lama hujan semakin deras, sepertinya langit tahu tentang perasaan Reina karena saat ini Reina sedang menangis.

"Kenapa....kenapa baru sekarang aku mengetahui tentang cintamu, kenapa bukan dari dulu kamu mengatakannya sendiri padaku bahwa kamu mencintaiku. Andi, aku janji akan menjadikanmu sebagai kenangan yang terindah dalam hidupku."


**********SEKIAN**********


6 comments:

  1. wah, bikin cerpen juga. sama dong hobinya. asikkkk nemu temen yg sehobi.

    ReplyDelete
  2. Ngepublikasikan Cerpen Di BLOG
    apa nggak takut!!

    saya salut dengan kamu!

    ReplyDelete
  3. salut vie, lagu samsonnya keren..hehehehhe

    ReplyDelete
  4. kenangan terindah oh kenangan terindah...
    lagi ngebooming samsons dgn judul lagu itu kan klw ga salah... :i:

    berarti umur cerpen ini udh tua jg yach.. heheheh...

    ReplyDelete
  5. Yang inikah postingan pertama....
    wouw.... kenangan terindah. aku suka lagunya samson

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com