2 May 2015

Kekasih Yang Tersingkirkan

0

Terimalah rasa sakit hati ini dengan senyuman.
Tulisan ini saya temukan di note laptop saya, sepertinya ini adalah catatan saya di awal tahun lalu.

Untukmu Kekasih Yang Tersingkirkan.
Wahai engkau yang kini telah menjadi kekasih yang tersingkirkan, janganlah engkau terus-menerus membanding-bandingkan dirimu dengan dirinya yang sudah merebut tahtamu di hatinya. Sejatinya, engkau tak layak membandingkan dirimu dengan dirinya. Engkau adalah kekasih yang terindah, kesetiaanmu tak perlu dibandingkan dengan keindahan fisiknya.



Wahai engkau yang kini bersedih, ikhlaskan segala kepedihan hatimu. Dia yang dulu menjadi ‘rumah’ bagi hatimu kini tak lagi membuka pintu untukmu. Janganlah terus-terusan meratapi nasib, bukan karena kau tak cantik ataupun tak indah lagi. Yakinlah penilaian Tuhan lebih sempurna daripada penilaian manusia, yakinlah bahwa kesetiaan yang kau genggam erat tak pantas dihambur-hamburkan untuk dia yang telah mengusirmu.

Untukmu kekasih yang terusir.
Menyakitkan memang ketika benih-benih cinta yang kau tabur harus tercabut dengan paksa bahkan sampai ke akar-akarnya ketika ia sedang bersemi indah. Itu bukan salahmu, semua yang kau lakukan benar adanya. Cinta untuknya masih bersemayam di hati meski dia sudah tak lagi melihatmu. Tak apa, karena suatu saat cinta itu pasti akan menemukan ‘rumah’ yang tepat dan akan membuatkan tahta indah bermahkotakan berlian cinta dari Sang Maha Cinta.

Wahai kekasih yang harus pergi, berterimakasihlah kepadanya yang lebih memilih mengusirmu. Karena suatu saat engkau akan merasakan bagaimana indahnya menjadi kekasih yang dipuja, suatu saat engkau akan menjadi kekasih yang dinantikan. Yakinlah bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, begitu pula hati seseorang. Saat ini dia mungkin memang sedang mabuk oleh keelokannya, sama halnya ketika dia dulu mabuk dengan keelokanmu.

Untukmu kekasih yang merasa kalah.
Ini bukan tentang permainan video game seperti yang dulu sering kalian mainkan ketika waktu senggang. Ini bukan tentang menang ataupun kalah karena ini bukanlah kompetisi. Engkau bukanlah pihak yang kalah, dia bukanlah pihak yang menang. Engkau hanya menemui fase untuk belajar mengalah dan ikhlas merelakan dia berbahagia dengan kekasihnya yang baru. Janganlah engkau mengambil sikap dengan merendahkan dirimu karena dirimu tidak pantas untuk direndahkan bahkan oleh diri sendiri.

Untukmu yang merasakan sakit hati.
Yakinkan pada dirimu bahwa rasa sakit ini hanyalah sementara. Rasa kecewa, tersakiti, merasa tidak berharga, semua itu hanyalah perasaan sementara. Saat ini dia mungkin terlihat berbahagia diatas penderitaanmu, terima saja kenyataan itu, kalau perlu peluklah perasaan itu karena cinta memang menjadi satu paket dengan perasaan-perasaan seperti itu. Ketika engkau telah siap memeluk cinta maka secara tidak langsung engkau telah siap memeluk rasa sakit hati. Jangan ditolak, bukankah kamu tahu sendiri bagaimana rasanya ditolak maka terimalah semua perasaan tersakiti ini. Jika tidak kuat tidak apa, terimalah perlahan-lahan dan katakan pada diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Lalu tersenyumlah untuk dirimu sendiri, bukan untuk menertawakan nasib sialmu. Hanya saja kamu pantas untuk mendapatkan senyum itu. Tersenyumlah dengan indah.

0 orang yang sudi mengomentari:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com