Ketika kata-kata tak lagi bermakna, kumohon... dengarkan diamku, lihatlah ungkapan yang tersembunyi dalam airmata ini. |
Ini bukan tentang hari valentine, atau apapun itu. Ini bukan tentang perasaan yang menye-menye ataupun galau-galau. Ini hanya tentang ungkapan yang tak bisa diungkapkan, bukan ungkapan sayang ataupun ungkapan kasih. Bukan tentang itu.
Aku hanya merasa bosan, bosan dengan semua yang nampak didepanku. Aku merasa marah, capek dengan semua yang terjadi. Terkadang hidup ini membingungkan, terkadang aku tak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang kamuflase. Perasaan itu, semua yang nampak seperti sinetron dalam penglihatanku.
Ini bukan tentang ungkapan cinta, sudah kubilang bukan. Ini bukan ungkapan perasaanku padamu, aku mohon jangan terus-terusan mendesakku untuk mengungkapkan semua perasaanku padamu. Aku bingung dengan semua yang ada, ach lebih tepatnya aku tak berani mengungkapkan semua yang ada dalam perasaanku.
Dari awal kita bertemu, aku sudah berharap agar aku tak harus mengungkapkan perasaanku, agar aku tak harus bersusah payah memberitahumu tentang apa yang ada dalam hatiku. Aku tak mampu melakukan hal itu. Aku hanya bisa berharap kau bisa mengerti tentang diriku tenpa pernah aku ungkapkan, dan ketika kata-kata tak lagi bermakna dalam kehidupanku, aku hanya bisa mengeluarkan airmata. Semoga kau mengerti tentang makna airmata ini.
Setelah semua yang terjadi, dan masalah yang terus-terusan berputar dalam kepalaku, aku hanya bisa pasrah. Kamu yang terus-terusan menyita waktuku, kamu yang bermasalah dengan pacarmu, kamu yang menyita semua masalahku, kamu yang membuatku mempunyai masalah, kamu yang membuatku tak bisa lagi mengungkapkan semuanya, kamu...... dan.... Ach, aku cuma bisa memilih diam dan mungkin kau akan melihat airmata lagi. Untuk terakhir kalinya, lebih pekalah terhadap perasaanku. Ketika aku marah, ketika aku bersedih, ketika aku membutuhkan pertolongan, ketika aku ingin sendiri. Meski semua itu selalu tak kuungkapkan, tapi dalam diamku selalu ada ungkapan yang tersembunyi. Please, listen my silence.
Edited : Gambar diambil dari mesin pencari google.
Suatu hari ketika sedih itu datang, hati membisikkan kalimat ini padaku: “Jika hidup adalah kumpulan airmata,maka biarkan ia jadi danau
ReplyDeletedan pahala dalam hatimu…” (nggaknyambung.com)
hahahaha bang iwan, meski gak nyambung tapi tetap melekat dihati (makin gak nyambung)
Deleteminta maafnya jangan pake nangis gitu ah... aku jadi terharu hahahahhaa
ReplyDeletehahahahaha.... sudah selesai sesi minta maafnya ya...
DeleteHmmm... Sulit tuk Q mengerti akan perasaanmu... Jika Kamu berdiam diri begitu, baiknya katakan saja semuanya Padaku. Meski berat bagimu, setidaknya AQ bisa sedikit memahami perasaanmu. Katakanlah padaku....
ReplyDeleteHweheheee.... PizZ!!!
aku gak mau kalau cuma sedikiiiittt..... hmm...
Deletevie aku selalu speechless baca tulisan disini meski hanya beberapa potong kata habis pembukanya aja sudah begini ditulis dengan penuh pemikiran,
ReplyDeleteaih... jadi maluuu.... xixixixi
Deleteasalamualaikum
ReplyDeletejanganlah merasa bosan, hidup penuh lika-liku
kita semua harus menghadapinya dengan sabar dan selalu bersyukur kepada Allah swt.
waalaikumsalam....
Deletealhamdulillah mbak, terima kasih atas pencerahannya. :D
aduh jadi ikut galau deh.
ReplyDeleteehem-ehem....
DeleteTerkadang orang juga susah mengerti kalau hanya diam kali vit hehe...
ReplyDeleteiya kali yaaa....
DeleteMumpung galau ikutan nimbrung ah...
ReplyDeletemampir bentar....uhuy!!
mampir lama gak dilarang kok, ahay
DeleteOwh mangkanya di kontak jodoh banyak mendambakan cowok pengertian ya vie. Hihihi
ReplyDelete