Aku pernah melihatmu duduk di bangku itu |
Saya benar-benar tidak habis mengerti mengapa saya menyukai potret gambar seperti itu. Ketika melihat gambar ataupun foto dimana hanya ada bangku atau kursi yang kosong di ruang sepi, jiwa saya seakan berkata ada history pada bangku itu. Dan saya menyukai history yang tidak terungkap pada bangku itu, tentu saja, alasan mana lagi yang bisa membuat saya terkesima untuk memandang lama-lama pada sebuah potret sederhana.
Selalu ada history disetiap benda disekitar kita, tapi saya lebih suka melihat history yang tidak terungkap pada sebuah potret, history yang misterius yang mampu menarik setengah dari imajinasi saya kedalamnya. Ach, saya terlalu lebay mungkin, tapi itulah yang terjadi. Entah ada berapa foto tentang kursi yang kosong didalam memori ponsel ataupun memori komputer saya dan mungkin akan bertambah lagi.
Saya menyukai kehampaan yang ada dalam gambar seperti diatas, saya akan rela memandang lama-lama pada gambar seperti itu. Sederhana tapi bermakna buat saya, kehampaan yang sederhana tapi memiliki history. Kehampaan yang tak mampu diungkapkan kata-kata, kehampaan yang akan membuat saya untuk menarik napas dalam-dalam. Kehampaan yang saya suka.
Bahkan, saya pernah menulis cerita tentang bangku (yang tentu saja terinspirasi dari banyaknya gambar bangku di komputer saya). Tidak realistiskah saya yang menganggap bahwa benda mati itu mempunyai history dan mungkin mempunyai perasaan seperti apa yang kita rasakan, mungkin saja saya terlalu banyak berimajinasi atau melihat film-film kartun yang menggambarkan bahwa pensil bisa berbicara. Sampai saat ini saya masih menganggap potret tentang bangku yang kosong diruang yang sepi adalah wujud dari kehampaan yang nyata, dan saya masih tetap menganggap bahwa benda mati pasti mempunyai history. Parahnya lagi, saya lebih suka memilih untuk memotret benda mati tersebut daripada model-model kacangan yang tak berhistory.
kalo saya kok jadi keinget pilm horror ya.....?!?!
ReplyDelete"BANGKU KOSONG" biasanya ada yang nungguin hiiiiiiiii
hehehehe imajinasi saya si gitu!!!!
NB apa kabar vit?!?!?!
kabar baik bli.... :D
Deletewah serrem juga gan ceritanya
ReplyDeletesemacam tindakan untuk tak berdua, tak pula mendua. Menyendiri. Menjadi sendiri. Tak berpasangan. Sadar beranjak menuju gelap menanti datangnya cahaya.Bukan cahaya dari luar, melainkan cahaya dari dalam diri.
ReplyDeleteiya sama kalau lihat potret bangku kosong deket jendela gitu, saya berkhayal bahwa dulu ada seorang perempuan duduk di atasnya, menatap keluar jendela, menunggu, perempuan itu sudah tiada skrg, tapi bangku itu tetap di sana... menunggu... hiiiii
ReplyDeletepostingannya keren tapi ada satu yang kurang ,bisakah kursi itu digantikan sama orang (manusia) sehingga benar2 tau perasaan lagi sendiri ,,,
ReplyDeleteartikel nya keren banget
ReplyDelete