Aku, Kau & Kenanganku
"Meta, aku sayang sama kamu. Aku mau kamu nerima aku sebagai cowok kamu." Seketika aku bingung apa yang harus aku katakan. Adit, cowok yang selama ini mewarnai hidupku telah mengatakan cinta padaku malam ini.
"Dit, aku juga sayang sama kamu. Tapi rasa sayang ini hanya sebatas sayang sebagai teman. Sorry dit, kamu tau sendiri kan. Aku udah janji sama diriku sendiri, aku belum mau pacaran dulu. Maafin aku yah." Dengan tersendat-sendat akhirnya aku mengatakan hal yang membuat Adit kecewa. Aku tak enak hati untuk mengatakannya.
"Iya aku tau kok, kamu fokus aja yah sama masa depan kamu." kata Adit akhirnya setelah menguasai kekecewaan yang menjalar dalam dirinya.
"Tapi, kita masih berteman kan dit." tanyaku ragu-ragu. Tapi di detik berikutnya aku tersenyum senang setelah melihat Adit menganggukkan kepalanya.
"Dit, aku juga sayang sama kamu. Tapi rasa sayang ini hanya sebatas sayang sebagai teman. Sorry dit, kamu tau sendiri kan. Aku udah janji sama diriku sendiri, aku belum mau pacaran dulu. Maafin aku yah." Dengan tersendat-sendat akhirnya aku mengatakan hal yang membuat Adit kecewa. Aku tak enak hati untuk mengatakannya.
"Iya aku tau kok, kamu fokus aja yah sama masa depan kamu." kata Adit akhirnya setelah menguasai kekecewaan yang menjalar dalam dirinya.
"Tapi, kita masih berteman kan dit." tanyaku ragu-ragu. Tapi di detik berikutnya aku tersenyum senang setelah melihat Adit menganggukkan kepalanya.
-------------------------------
Malam ini aku sedang sendirian di kamar, aku teringat akan kejadian malam minggu kemarin. Saat Adit mengucapkan kata cinta padaku. Udah seminggu dia gak sms aku lagi kayak dulu. Kelihatannya Adit sedang sibuk sampe' gak ada waktu buat sms apalagi telpon.
Tanpa sadar, kupencet nomer HP-nya Adit. 'Gimana yah kabar Adit' pikirku dalam hati.
"Maaf.....nomer yang anda hubungi sedang berada........"
DAMN!!! Kenapa dengan nomer HP-nya Adit yah. Kutekan lagi HP-ku, tulalit......tulalit.......
Aku gak ngerti, kenapa yah HP-nya Adit, padahal aku pengin mengajaknya nonton konsernya Drive minggu besok. Kebetulan banget Drive konser di Surabaya, tapi HP-nya malah gak bisa dihubungi.
Aku teringat lagi kejadian di malam itu. "Tapi kita masih teman kan dit" tanyaku waktu itu, dan saat itu Adit menganggukkan kepala kan. Jadi ini gak ada hubungannya sama malam 'penembakan' itu. Mungkin aja HP-nya lagi low bat, atau dia lagi keluar kota, asumsiku akhirnya.
Malam ini aku sedang sendirian di kamar, aku teringat akan kejadian malam minggu kemarin. Saat Adit mengucapkan kata cinta padaku. Udah seminggu dia gak sms aku lagi kayak dulu. Kelihatannya Adit sedang sibuk sampe' gak ada waktu buat sms apalagi telpon.
Tanpa sadar, kupencet nomer HP-nya Adit. 'Gimana yah kabar Adit' pikirku dalam hati.
"Maaf.....nomer yang anda hubungi sedang berada........"
DAMN!!! Kenapa dengan nomer HP-nya Adit yah. Kutekan lagi HP-ku, tulalit......tulalit.......
Aku gak ngerti, kenapa yah HP-nya Adit, padahal aku pengin mengajaknya nonton konsernya Drive minggu besok. Kebetulan banget Drive konser di Surabaya, tapi HP-nya malah gak bisa dihubungi.
Aku teringat lagi kejadian di malam itu. "Tapi kita masih teman kan dit" tanyaku waktu itu, dan saat itu Adit menganggukkan kepala kan. Jadi ini gak ada hubungannya sama malam 'penembakan' itu. Mungkin aja HP-nya lagi low bat, atau dia lagi keluar kota, asumsiku akhirnya.
-------------------------------
Mungkin ini sudah saatnya
aku harus mulai melupakanmu.
Mungkin ini saatnya juga aku memilih
untuk belajar menjadi teman saja, buatmu.
Duar.....bagai disambar petir di siang bolong. Aku terbengong-bengong setelah membaca sms dari Adit. Setelah hampir 2 minggu tanpa kabar, akhirnya Adit sms, tapi isinya bisa membuatku kena penyakit jantung mendadak.
Aku jadi teringat lagi dengan kejadian 'penembakan' malam itu. Aku jadi merasa bersalah, sebenarnya aku bisa saja nerima Adit jadi cowokku, tapi ini bertentangan sama prinsipku. Apalagi selama ini asumsiku tentang cowok negatif semua. Menurutku cowok itu pembawa sial, cowok hanya diciptakan untuk melukai para cewek dengan gayanya yang merasa tidak berdosa.
Walaupun sebenarnya jauh di lubuk hatiku, aku ngerasa enjoy dengan Adit. Aditlah yang selalu menemaniku dikala aku ada masalah dengan keluarga, teman dan disaat aku nyerah menjalani hidup ini. Aditlah penyemangatku, tapi aku udah bertekad dan berprinsip.
Aku masih gak percaya dengan sms ini, Adit sampe' detik ini masih mencintaiku....??
Mungkin ini sudah saatnya
aku harus mulai melupakanmu.
Mungkin ini saatnya juga aku memilih
untuk belajar menjadi teman saja, buatmu.
Duar.....bagai disambar petir di siang bolong. Aku terbengong-bengong setelah membaca sms dari Adit. Setelah hampir 2 minggu tanpa kabar, akhirnya Adit sms, tapi isinya bisa membuatku kena penyakit jantung mendadak.
Aku jadi teringat lagi dengan kejadian 'penembakan' malam itu. Aku jadi merasa bersalah, sebenarnya aku bisa saja nerima Adit jadi cowokku, tapi ini bertentangan sama prinsipku. Apalagi selama ini asumsiku tentang cowok negatif semua. Menurutku cowok itu pembawa sial, cowok hanya diciptakan untuk melukai para cewek dengan gayanya yang merasa tidak berdosa.
Walaupun sebenarnya jauh di lubuk hatiku, aku ngerasa enjoy dengan Adit. Aditlah yang selalu menemaniku dikala aku ada masalah dengan keluarga, teman dan disaat aku nyerah menjalani hidup ini. Aditlah penyemangatku, tapi aku udah bertekad dan berprinsip.
Aku masih gak percaya dengan sms ini, Adit sampe' detik ini masih mencintaiku....??
----------------------------
"Maaf.....nomer yang anda hubungi sedang berada di luar jangkauan servis area....." Brengsek, ada apa seh dengan nomernya Adit.
Ini udah 1 bulan sejak kejadian malam minggu itu dan aku gak tau kabar Adit kayak gimana. Disms gak dibalas, padahal di sent item HP-ku tertulis jelas-jelas terkirim, ditelpon gak nyambung-nyambung. Argh.....Adit kamu kemana seh.
Malam ini aku ngerasa kangen banget sama dia. Aku merasa kehilangan sosok yang ngertiin aku. Adit sepertinya menghindar dan menjauh dariku.
Tapi kan dia tahu aku gak bakal bisa nerima dia buat jadi cowokku, aku gak mau pacaran dulu. Pacaran kan bisa bikin gak fokus. Kenapa seh Adit kok bisa ambil keputusan kayak gini. Katanya masih mau jadi teman.
Aku benar-benar merasa kehilangan sosok Adit, Aditlah yang selama ini kupercaya untuk jadi teman.
Deg....deg....deg.....jantungku berdetak saat mengingat Adit. Apa maksudnya ini? gak mungkin kan. Aku hanya menganggap Adit sebagai teman, gak lebih dan gak kurang.
"Maaf.....nomer yang anda hubungi sedang berada di luar jangkauan servis area....." Brengsek, ada apa seh dengan nomernya Adit.
Ini udah 1 bulan sejak kejadian malam minggu itu dan aku gak tau kabar Adit kayak gimana. Disms gak dibalas, padahal di sent item HP-ku tertulis jelas-jelas terkirim, ditelpon gak nyambung-nyambung. Argh.....Adit kamu kemana seh.
Malam ini aku ngerasa kangen banget sama dia. Aku merasa kehilangan sosok yang ngertiin aku. Adit sepertinya menghindar dan menjauh dariku.
Tapi kan dia tahu aku gak bakal bisa nerima dia buat jadi cowokku, aku gak mau pacaran dulu. Pacaran kan bisa bikin gak fokus. Kenapa seh Adit kok bisa ambil keputusan kayak gini. Katanya masih mau jadi teman.
Aku benar-benar merasa kehilangan sosok Adit, Aditlah yang selama ini kupercaya untuk jadi teman.
Deg....deg....deg.....jantungku berdetak saat mengingat Adit. Apa maksudnya ini? gak mungkin kan. Aku hanya menganggap Adit sebagai teman, gak lebih dan gak kurang.
---------------------------------
"Kamu jadi cewek, egois banget ya Met." Deg.....aku gak ngerti apa yang dikatakan Nina barusan. Aneh, aku baru nyampe di rumahnya udah dituduh egois. Apa-apaan ini?!
"Maksud kamu apa Nin?"
"Masih berlagak bego lagi, gara-gara kamu Adit gak mau kumpul-kumpul ma kita lagi." Owh....jadi itu masalahnya, tapi apa hubungannya Adit sama diriku. Ya ampun, apa mungkin gara-gara kejadian malam itu yah. Ampun deh, pasti gara-gara penembakan itu.
"Adit cerita semua ma aku met, kenapa sih gak kamu terima aja. Selama ini kan kamu deket sama Adit. Coba kalo kamu terima dia, kita pasti masih bisa kumpul-kumpul lagi kayak dulu." cerocos Nina ngasih nasehat, nasehat apa yang nyalahin kayak gitu.
"Apaan seh nin, Adit mulu yang jadi pembicaraan. Aku datang kemari kan pengin main, kok malah dapat kuliah." sewotku akhirnya.
"Ya sorry.......aku kira kamu juga suka sama Adit, selama ini kan kamu deket banget sama Adit."
"Deket kan bukan berarti suka nin, emang kenapa dengan Adit? Kenapa dia gak mau kumpul-kumpul lagi?" tanyaku akhirnya, aku penasaran juga dengan Adit.
"Dia gak mau lagi kumpul-kumpul ma kita. Dia mau berusaha ngelupain kamu." Ternyata, itu keputusannya Adit. Tanpa sadar, jauh di lubuk hatiku aku merasa bersalah dan menyesal terhadap Adit. Aku kangen saat-saat bersama sia, aku ingin kembali lagi ke kenanganku bersama dia dulu saat kita masih berteman. Adit jadi inilah keputusanmu. Baiklah, aku akan terima semua keputusanmu.
"Met....kok ngelamun sih.....?" suara Nina terdengar lagi.
"HAH.......? Oh......" aku kaget dan sadar kalo aku masih dirumah Nina. Aku hanya tersenyum menjawab pertanyaan Nina.
"Kamu jadi cewek, egois banget ya Met." Deg.....aku gak ngerti apa yang dikatakan Nina barusan. Aneh, aku baru nyampe di rumahnya udah dituduh egois. Apa-apaan ini?!
"Maksud kamu apa Nin?"
"Masih berlagak bego lagi, gara-gara kamu Adit gak mau kumpul-kumpul ma kita lagi." Owh....jadi itu masalahnya, tapi apa hubungannya Adit sama diriku. Ya ampun, apa mungkin gara-gara kejadian malam itu yah. Ampun deh, pasti gara-gara penembakan itu.
"Adit cerita semua ma aku met, kenapa sih gak kamu terima aja. Selama ini kan kamu deket sama Adit. Coba kalo kamu terima dia, kita pasti masih bisa kumpul-kumpul lagi kayak dulu." cerocos Nina ngasih nasehat, nasehat apa yang nyalahin kayak gitu.
"Apaan seh nin, Adit mulu yang jadi pembicaraan. Aku datang kemari kan pengin main, kok malah dapat kuliah." sewotku akhirnya.
"Ya sorry.......aku kira kamu juga suka sama Adit, selama ini kan kamu deket banget sama Adit."
"Deket kan bukan berarti suka nin, emang kenapa dengan Adit? Kenapa dia gak mau kumpul-kumpul lagi?" tanyaku akhirnya, aku penasaran juga dengan Adit.
"Dia gak mau lagi kumpul-kumpul ma kita. Dia mau berusaha ngelupain kamu." Ternyata, itu keputusannya Adit. Tanpa sadar, jauh di lubuk hatiku aku merasa bersalah dan menyesal terhadap Adit. Aku kangen saat-saat bersama sia, aku ingin kembali lagi ke kenanganku bersama dia dulu saat kita masih berteman. Adit jadi inilah keputusanmu. Baiklah, aku akan terima semua keputusanmu.
"Met....kok ngelamun sih.....?" suara Nina terdengar lagi.
"HAH.......? Oh......" aku kaget dan sadar kalo aku masih dirumah Nina. Aku hanya tersenyum menjawab pertanyaan Nina.
---------------------------------
"Met masak sih kamu gak pernah ngerasain sedikit aja rasa cinta ke Adit?" Masih terngiang-ngiang perkataan Nina tadi sore. Sebelum pulang, Nina masih bertanya padaku tentang Adit.
Adit....Adit.....Adit terus daritadi yang diomongin. Siapa seh Adit itu? Artis? Cowok metropolis? Kenapa harus Adit, kenapa juga ini semua harus terjadi padaku.
Ugh....kulemparkan tubuhku ke atas kasur. Kenapa seh Adit harus suka sama aku, kenapa dia harus ngutarain cinta ke aku. Kayak gini kan jadinya, semua gara-gara cowok, gara-gara cinta, tahi kucing semua.
Argh.....jadi ini keputusanmu dit, pergi gitu aja dengan alasan yang sangat klise, mencoba melupakanku. Adit brengsek! Cowok brengsek! Semua cowok brengsek!!! Kuutarakan kekesalanku sambil meninju teddy bearku.
Tapi, kaget juga saat mendengar berita dari Nina. "Dia gak mau lagi kumpul-kumpul ma kita, dia mau berusaha ngelupain kamu." Argh.....ingat kata-kata Nina, aku makin uring-uringan. Adit sialan, masak hanya gara-gara gitu aja udah nyerah. Adit bodoh!!!
Malam semakin larut, akupun masih belum bisa memejamkan mata. Gimana bisa terpejam kalau hati masih uring-uringan. Semua hanya gara-gara Adit. Adit benar-benar super bodoh!!!
Seandainya aja dia gak ngambil keputusan kayak gini. Seandainya dia mau bersabar dan sedikit berusaha, aku pasti akan mencoba untuk kompromi sama prinsipku.
Tapi ternyata Adit emang bodohnya gak ketulungan.
"Met masak sih kamu gak pernah ngerasain sedikit aja rasa cinta ke Adit?" Masih terngiang-ngiang perkataan Nina tadi sore. Sebelum pulang, Nina masih bertanya padaku tentang Adit.
Adit....Adit.....Adit terus daritadi yang diomongin. Siapa seh Adit itu? Artis? Cowok metropolis? Kenapa harus Adit, kenapa juga ini semua harus terjadi padaku.
Ugh....kulemparkan tubuhku ke atas kasur. Kenapa seh Adit harus suka sama aku, kenapa dia harus ngutarain cinta ke aku. Kayak gini kan jadinya, semua gara-gara cowok, gara-gara cinta, tahi kucing semua.
Argh.....jadi ini keputusanmu dit, pergi gitu aja dengan alasan yang sangat klise, mencoba melupakanku. Adit brengsek! Cowok brengsek! Semua cowok brengsek!!! Kuutarakan kekesalanku sambil meninju teddy bearku.
Tapi, kaget juga saat mendengar berita dari Nina. "Dia gak mau lagi kumpul-kumpul ma kita, dia mau berusaha ngelupain kamu." Argh.....ingat kata-kata Nina, aku makin uring-uringan. Adit sialan, masak hanya gara-gara gitu aja udah nyerah. Adit bodoh!!!
Malam semakin larut, akupun masih belum bisa memejamkan mata. Gimana bisa terpejam kalau hati masih uring-uringan. Semua hanya gara-gara Adit. Adit benar-benar super bodoh!!!
Seandainya aja dia gak ngambil keputusan kayak gini. Seandainya dia mau bersabar dan sedikit berusaha, aku pasti akan mencoba untuk kompromi sama prinsipku.
Tapi ternyata Adit emang bodohnya gak ketulungan.
------------------------------
HOAHM.......Minggu pagi yang cerah. Semalam aku ketiduran setelah capek memaki-maki. Hari ini aku gak ada acara, mau ngapain yah???
Biasanya kalo hari Minggu kayak gini, Adit selalu sms terus ngajak hangout bareng-bareng, tapi sekarang semua itu gak mungkin terjadi lagi. Adit hanyalah kenangan bagiku. Ingat Adit, membuat perutku mulas. Mending mandi deh, daripada pagi-pagi gini ngelamunin hal gak penting macam Adit.
Kumanjakan diriku di pagi ini, mandi selama mungkin. Biasanya aku mandi cuma menghabiskan waktu 15 menit, tapi ini sampe 2 jam aku berada di kamar mandi - ya pastinya mandi lah, masak makan di kamar mandi - Mungkin aku bisa memecahkan rekor MURI nih dengan mandi paling lama.
Sambil kulantunkan lagu yang bobrok, kunikmati aliran air ke tubuhku.
"Desir pasir di padang tandus.
Menyebarkan bau basah,
detik demi detik kuhitung.
Inikah saat ku pergi.
Menuju puncak gemilang cahaya,
mengukir cinta segenap asa.
Menuju puncak impian di hati,
bersatu janji tawa sejati.
Pasti berjaya di akademi fantasi.
Hey...hey....you...you....
I don't like your girlfriend.
Noway....noway.....
I think you need new one.
Hey.....hey......you.....you......
I don't like your girlfriend."
Dengan bermodal suara cempreng, aku berteriak tak karuan di dalam kamar mandi. Pasti kalo salah satu penyanyinya tahu aku nyanyiin lagunya parah kayak gitu dijamin bakalan pingsan deh.
Selesai mandi aku masih bingung mau ngapain hari minggu ini.
HOAHM.......Minggu pagi yang cerah. Semalam aku ketiduran setelah capek memaki-maki. Hari ini aku gak ada acara, mau ngapain yah???
Biasanya kalo hari Minggu kayak gini, Adit selalu sms terus ngajak hangout bareng-bareng, tapi sekarang semua itu gak mungkin terjadi lagi. Adit hanyalah kenangan bagiku. Ingat Adit, membuat perutku mulas. Mending mandi deh, daripada pagi-pagi gini ngelamunin hal gak penting macam Adit.
Kumanjakan diriku di pagi ini, mandi selama mungkin. Biasanya aku mandi cuma menghabiskan waktu 15 menit, tapi ini sampe 2 jam aku berada di kamar mandi - ya pastinya mandi lah, masak makan di kamar mandi - Mungkin aku bisa memecahkan rekor MURI nih dengan mandi paling lama.
Sambil kulantunkan lagu yang bobrok, kunikmati aliran air ke tubuhku.
"Desir pasir di padang tandus.
Menyebarkan bau basah,
detik demi detik kuhitung.
Inikah saat ku pergi.
Menuju puncak gemilang cahaya,
mengukir cinta segenap asa.
Menuju puncak impian di hati,
bersatu janji tawa sejati.
Pasti berjaya di akademi fantasi.
Hey...hey....you...you....
I don't like your girlfriend.
Noway....noway.....
I think you need new one.
Hey.....hey......you.....you......
I don't like your girlfriend."
Dengan bermodal suara cempreng, aku berteriak tak karuan di dalam kamar mandi. Pasti kalo salah satu penyanyinya tahu aku nyanyiin lagunya parah kayak gitu dijamin bakalan pingsan deh.
Selesai mandi aku masih bingung mau ngapain hari minggu ini.
--------------------------------
Akhirnya, setelah selesai memporakporandakan kamarku karena gak tau mau ngapain dan bosan gak ngapa-ngapain. Aku memilih pergi jalan-jalan sekalian ngadem di salah satu mall di Surabaya. Untung aja rumahku juga gak begitu jauh, tinggal jalan kaki 10 menit nyampai deh. Walaupun harus berkorban panas-panasan yang penting aku bisa ada kegiatan lah daripada harus bengong di rumah. Apalagi Mama-ku kadang reseh juga, kalau aku di rumah biasanya bakal dimanfaatkan sebagai satpam penjaga rumah. Makanya mending aku pergi duluan sebelum disuruh jadi satpam.
Hal yang harus kulakukan nanti sesampainya di mall itu antara lain :
Setelah capek kakiku bergerak ke gramedia, berburu buku tentunya. Aku pun langsung menuju ke rak buku baru, wah beneran ada komik terbarunya Naruto, eh kebetulan sekali Conan juga ada. Tanpa kusia-siakan waktu lagi, akupun mengambilnya dan pergi ke kasir.
Sekarang waktunya makan nih. Aku pun melangkahkan kakiku ke KFC, sebelum sampe KFC aku sempat merhatiin sekelilingku. Deg.....mataku lengsung tertuju ke counter boneka-boneka, disitu ada sepasang kekasih yang lagi milih boneka. Yang cewek aku gak kenal, tapi yang cowok.......astaganaga.......aku gak percaya dengan penglihatanku, kukucek-kucek mataku dan kukerjap-kerjapkan berharap mataku lah yang salah. Tapi ternyata benar cowok itu....deg....deg....deg....jantungku berdegup kencang saat dia menoleh (dengan efek slow motion) dan terlihat wajahnya. Ya Tuhan, dia....cowok itu....gak mungkin....jadi inilah keputusannya. Adit udah punya kekasih lain.
Akhirnya, setelah selesai memporakporandakan kamarku karena gak tau mau ngapain dan bosan gak ngapa-ngapain. Aku memilih pergi jalan-jalan sekalian ngadem di salah satu mall di Surabaya. Untung aja rumahku juga gak begitu jauh, tinggal jalan kaki 10 menit nyampai deh. Walaupun harus berkorban panas-panasan yang penting aku bisa ada kegiatan lah daripada harus bengong di rumah. Apalagi Mama-ku kadang reseh juga, kalau aku di rumah biasanya bakal dimanfaatkan sebagai satpam penjaga rumah. Makanya mending aku pergi duluan sebelum disuruh jadi satpam.
Hal yang harus kulakukan nanti sesampainya di mall itu antara lain :
- Setelah nyampai, muter-muter dulu lihat-lihat ada counter baru apa gak sambil merhatiin manusia-manusia yang lucu-lucu. Hehehehehe
- Masuk gramedia, lihat-lihat mungkin aja ada koleksi buku terbaru. Atau siapa tahu komik Naruto serial terbaru udah keluar.
- Habis itu, ke KFC makan sambil baca buku (gak tau apa yang nanti dibeli) terus cuci mata, siapa tau ada manusia yang aneh. Kan bisa dijadiin bahan gosip besok di kampus.
- Setelah capek duduk, liat jadwal bioskop biar besok bisa ajak anak-anak kalo ada film yang bagus. Baru deh pulang.
- Semuanya udah terschedule, sekarang tinggal pelaksanaannya.
Setelah capek kakiku bergerak ke gramedia, berburu buku tentunya. Aku pun langsung menuju ke rak buku baru, wah beneran ada komik terbarunya Naruto, eh kebetulan sekali Conan juga ada. Tanpa kusia-siakan waktu lagi, akupun mengambilnya dan pergi ke kasir.
Sekarang waktunya makan nih. Aku pun melangkahkan kakiku ke KFC, sebelum sampe KFC aku sempat merhatiin sekelilingku. Deg.....mataku lengsung tertuju ke counter boneka-boneka, disitu ada sepasang kekasih yang lagi milih boneka. Yang cewek aku gak kenal, tapi yang cowok.......astaganaga.......aku gak percaya dengan penglihatanku, kukucek-kucek mataku dan kukerjap-kerjapkan berharap mataku lah yang salah. Tapi ternyata benar cowok itu....deg....deg....deg....jantungku berdegup kencang saat dia menoleh (dengan efek slow motion) dan terlihat wajahnya. Ya Tuhan, dia....cowok itu....gak mungkin....jadi inilah keputusannya. Adit udah punya kekasih lain.
--------------------------------
Entah apa yang terjadi pada diriku. Setelah melihat adegan di mall tadi, aku langsung pulang tanpa meneruskan acara jalan-jalanku. Tanpa berpikir 2 kali lagi, aku langsung memutar kakiku dan pulang. Aku gak mau melihat lebih banyak adegan tadi, segitu aja udah cukup untuk membuatku terkaget-kaget dan terbengong-bengong kayak kebo congek.
Dalam perjalanan pulang, aku masih bisa menahan perasaan yang pengin keluar yang aku sendiri pun gak tahu perasaan apa ini. Rasanya pengin keluar aja. Argh.....Brengsek!!! Kutumpahkan kekesalanku akhirnya setelah sampe di dalam kamar dan tak lupa kukunci pintu kamarku. Aku pengin sendiri dan gak mau diganggu.
Sekelebat penglihatanku tadi di mall teringat kembali. Adit bersama cewek lain dan aku gak kenal cewek itu. Ternyata kamu udah bisa melupakan aku dit. Begitu mudahnya kamu melupakan aku, melupakan kenangan kita. Jadi ini alasanmu mengapa kamu tak mau kumpul-kumpul lagi, jadi ini alasannya kamu berusaha melupakan aku.
Adit bodoh! Kamu cowok terbodoh yang pernah aku temui di dunia ini. Sesak dadaku menahan amarah yang meluap-luap, tak tahan bendungan airmataku telah tumpah. Aku udah gak bisa menahan rasa sakit ini. Adit, kenapa kamu bisa mengambil keputusan kayak gini.
Aku hanya bisa menangis dan menangis saat kusadari bahwa akulah yang bodoh. Demi egoku, aku menyia-nyiakan Adit, cowok yang selama ini ngertiin diriku. Demi prinsipku yang tolol gak mau pacaran dulu sebelum meraih sukses, kini apa yang kudapat? Hanya penyesalan yang akhirnya harus kutelan mentah-mentah.
Tapi aku gak sepenuhnya bodoh kok, aku kan cuma membatasi diri biar gak terjerumus ke pergaulan-pergaulan buruk. Lagian kan aku juga pengin sukses dan selama pengamatanku, cowok itu hanya bikin reseh. Jadi aku gak sepenuhnya bodoh kan.
Adit tuh yang bodoh, masak gitu aja udah nyerah. Cowok kok gak semangat sama sekali, seenggaknya dia sedikit berusaha lah, toh kalo dia mau berusaha aku juga bakal luluh hatiku.
Pasti aku bakal mau berpikir tiga kali tentang prinsipku.
Setelah perasaanku rada reda dan tenagaku udah habis buat uring-uringan. Aku pun beranjak untuk menyetel radio, siapa tau dengan dengerin acara di radio bisa menenangkan perasaanku yang kacau balau. Kusetel radio di frekuensi 105.90 apalagi kalo gak ebs fm, jam segini kan acaranya nine wan-wan dan biasanya penyiarnya gokil-gokil.
Saat kau membuka pintu hatimu
Mungkin aku telah jauh
Meninggalkan dirimu dan kenanganku
Rasa kecewaku padamu
Eh, lagunya siapa nih? Frekuensinya 105.9 berarti ini ebs dong, tapi lagunya siapa yah ini? Kayaknya lagu baru nih, tapi kayaknya liriknya menyedihkan.
Aku pun mencoba mendengarkan lagu ini sampe selesai, sambil melamun tentang Andi, tentang aku dan kenanganku bersamanya selama kita masih bersama-sama sebagai teman.
Memang kau yang terindah
Yang pernah tercipta
Namun bukannya kau harus
Sia-saikan aku dengan segala tingkahmu
Rasa kecewaku padamu
Deg....jantungku berdegup kencang mendengar lirik lagu ini. Aku serasa disindir sama lagu ini, lagunya siapa seh?
Biarkanlah aku mengembara jauh
Menghapus lupa kecewa karna cintamu
Jangan kau sesali kenyataan ini
Karna ku bahagia lepas dari jeratmu
Ooo.. dari jeratmu ooo…
Zlep....rasanya jantungku seperti ditusuk sama samurai, aku benar-benar tertohok dan merasa seperti dibantai ma Kenshin si samurai pembantai 1000 nyawa. Aku baru sadar, mungkin yang dirasakan Adit sama seperti yang dirasakan vokalis band ini.
Lagunya siapa sih yang berani nyindir aku, siapa juga penyanyinya? Tapi aku sadar juga, mungkin inilah suara hati Adit. Akhirnya, di detik berikutnya aku merasakan penyesalan yang sangat dalam. Kamu emang cewek terbodoh Met, makiku dalam hati.
Aku jadi ingat kata-kata Nina kapan hari, "Kamu jadi cewek, egois banget ya Met." Ternyata selain bodoh, aku juga egois. Sekarang lihat apa yang udah kamu lakukan pada dirimu sendiri Met, kamu sendiri yang membuat Adit pergi dari kehidupanmu dan lihat apa yang kamu peroleh dari semua perbuatanmu? Hanyalah penyesalan.
Aku makin tertunduk lemah dan dengan lesu tanpa semangat kurogoh HP dalam kantong celanaku. Tanpa pikir-pikir lagi, kupencet-pencet dan kutulis sms.
One day you will ask me
what i love more......
You or my life, and when i say
my life. You will walk away from me
without knowing......
That you are my life.
Dan sebelum kutekan tombol send, aku sempat berpikir untuk membatalkannya. Tapi kuurungkan lagi, karena aku gak mau diperbudak sama egoku lagi. Terserah Adit mau baca atau enggak yang penting aku udah mengakuinya bahwa aku suka sama dia.
Tapi di menit kemudian, harapan agar Adit tau bahwa aku suka ma dia sirna sudah. Kini tinggallah kecewa yang makin lama makin merasuk ke sukma, saat kulihat laporan di HP-ku : Message sending failed.
Entah apa yang terjadi pada diriku. Setelah melihat adegan di mall tadi, aku langsung pulang tanpa meneruskan acara jalan-jalanku. Tanpa berpikir 2 kali lagi, aku langsung memutar kakiku dan pulang. Aku gak mau melihat lebih banyak adegan tadi, segitu aja udah cukup untuk membuatku terkaget-kaget dan terbengong-bengong kayak kebo congek.
Dalam perjalanan pulang, aku masih bisa menahan perasaan yang pengin keluar yang aku sendiri pun gak tahu perasaan apa ini. Rasanya pengin keluar aja. Argh.....Brengsek!!! Kutumpahkan kekesalanku akhirnya setelah sampe di dalam kamar dan tak lupa kukunci pintu kamarku. Aku pengin sendiri dan gak mau diganggu.
Sekelebat penglihatanku tadi di mall teringat kembali. Adit bersama cewek lain dan aku gak kenal cewek itu. Ternyata kamu udah bisa melupakan aku dit. Begitu mudahnya kamu melupakan aku, melupakan kenangan kita. Jadi ini alasanmu mengapa kamu tak mau kumpul-kumpul lagi, jadi ini alasannya kamu berusaha melupakan aku.
Adit bodoh! Kamu cowok terbodoh yang pernah aku temui di dunia ini. Sesak dadaku menahan amarah yang meluap-luap, tak tahan bendungan airmataku telah tumpah. Aku udah gak bisa menahan rasa sakit ini. Adit, kenapa kamu bisa mengambil keputusan kayak gini.
Aku hanya bisa menangis dan menangis saat kusadari bahwa akulah yang bodoh. Demi egoku, aku menyia-nyiakan Adit, cowok yang selama ini ngertiin diriku. Demi prinsipku yang tolol gak mau pacaran dulu sebelum meraih sukses, kini apa yang kudapat? Hanya penyesalan yang akhirnya harus kutelan mentah-mentah.
Tapi aku gak sepenuhnya bodoh kok, aku kan cuma membatasi diri biar gak terjerumus ke pergaulan-pergaulan buruk. Lagian kan aku juga pengin sukses dan selama pengamatanku, cowok itu hanya bikin reseh. Jadi aku gak sepenuhnya bodoh kan.
Adit tuh yang bodoh, masak gitu aja udah nyerah. Cowok kok gak semangat sama sekali, seenggaknya dia sedikit berusaha lah, toh kalo dia mau berusaha aku juga bakal luluh hatiku.
Pasti aku bakal mau berpikir tiga kali tentang prinsipku.
Setelah perasaanku rada reda dan tenagaku udah habis buat uring-uringan. Aku pun beranjak untuk menyetel radio, siapa tau dengan dengerin acara di radio bisa menenangkan perasaanku yang kacau balau. Kusetel radio di frekuensi 105.90 apalagi kalo gak ebs fm, jam segini kan acaranya nine wan-wan dan biasanya penyiarnya gokil-gokil.
Saat kau membuka pintu hatimu
Mungkin aku telah jauh
Meninggalkan dirimu dan kenanganku
Rasa kecewaku padamu
Eh, lagunya siapa nih? Frekuensinya 105.9 berarti ini ebs dong, tapi lagunya siapa yah ini? Kayaknya lagu baru nih, tapi kayaknya liriknya menyedihkan.
Aku pun mencoba mendengarkan lagu ini sampe selesai, sambil melamun tentang Andi, tentang aku dan kenanganku bersamanya selama kita masih bersama-sama sebagai teman.
Memang kau yang terindah
Yang pernah tercipta
Namun bukannya kau harus
Sia-saikan aku dengan segala tingkahmu
Rasa kecewaku padamu
Deg....jantungku berdegup kencang mendengar lirik lagu ini. Aku serasa disindir sama lagu ini, lagunya siapa seh?
Biarkanlah aku mengembara jauh
Menghapus lupa kecewa karna cintamu
Jangan kau sesali kenyataan ini
Karna ku bahagia lepas dari jeratmu
Ooo.. dari jeratmu ooo…
Zlep....rasanya jantungku seperti ditusuk sama samurai, aku benar-benar tertohok dan merasa seperti dibantai ma Kenshin si samurai pembantai 1000 nyawa. Aku baru sadar, mungkin yang dirasakan Adit sama seperti yang dirasakan vokalis band ini.
Lagunya siapa sih yang berani nyindir aku, siapa juga penyanyinya? Tapi aku sadar juga, mungkin inilah suara hati Adit. Akhirnya, di detik berikutnya aku merasakan penyesalan yang sangat dalam. Kamu emang cewek terbodoh Met, makiku dalam hati.
Aku jadi ingat kata-kata Nina kapan hari, "Kamu jadi cewek, egois banget ya Met." Ternyata selain bodoh, aku juga egois. Sekarang lihat apa yang udah kamu lakukan pada dirimu sendiri Met, kamu sendiri yang membuat Adit pergi dari kehidupanmu dan lihat apa yang kamu peroleh dari semua perbuatanmu? Hanyalah penyesalan.
Aku makin tertunduk lemah dan dengan lesu tanpa semangat kurogoh HP dalam kantong celanaku. Tanpa pikir-pikir lagi, kupencet-pencet dan kutulis sms.
One day you will ask me
what i love more......
You or my life, and when i say
my life. You will walk away from me
without knowing......
That you are my life.
Dan sebelum kutekan tombol send, aku sempat berpikir untuk membatalkannya. Tapi kuurungkan lagi, karena aku gak mau diperbudak sama egoku lagi. Terserah Adit mau baca atau enggak yang penting aku udah mengakuinya bahwa aku suka sama dia.
Tapi di menit kemudian, harapan agar Adit tau bahwa aku suka ma dia sirna sudah. Kini tinggallah kecewa yang makin lama makin merasuk ke sukma, saat kulihat laporan di HP-ku : Message sending failed.
-------------SELESAI---------------
Jum'at 14.11.2008 23:45
Ayo....koment222
ReplyDeletemengharukan,....
ReplyDelete