27 Apr 2012

Pelangi Di Malam Hari

7

Ia masih merasakannya, tetesan air hujan yang membasahi tubuhnya. Sudah seharian ini hujan terus turun, ia mendongak menatap langit. Tubuhnya menggigil menahan dinginnya guyuran air hujan. Ia harus bertemu dengannya, batinnya mantap.

@@@@@ 

Tempat ini masih tetap sama seperti terakhir kali ia datang kesini, ini ketiga kalinya ia datang ke tempat yang dulu pernah menjadi tempat tinggalnya sebelum ia mendapatkan pekerjaannya sekarang.
“Peri Bumi, apa gerangan yang membawamu kemari.”



Ia terlonjak kaget mendengar suara yang menyapanya, ia mulai menghela napas ketika ia menyadari pemilik suara itu.

“Aku sedang mencari Peri Hujan.” ia menoleh kanan dan kiri. “Tapi sepertinya dia tidak ada disini.” Lanjutnya lagi sambil menatap Peri Matahari.

“Dia memang tidak ada disini, seharian ini aku tidak melihatnya. Apa ada perlu dengan Peri Hujan, mungkin aku bisa menyampaikannya nanti bila bertemu dengan dia?”

“Oh.” Ia terlihat kecewa. “Padahal aku membutuhkannya.” Ujarnya sambil melamun.

@@@@@

Malam telah datang, tapi ia masih tetap melihat hujan yang terus-terusan mengguyur buminya. Ia duduk diatas awan, ia melihat sekelilingnya yang sudah gelap. Masih teringat jelas kata-kata Peri Matahari tadi bahwa Peri Hujan berkemungkinan berada di awan.

Ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, tubuhnya semakin menggigil karena hawa dingin yang semakin erat memeluk tubuhnya. Ia bangkit dan akan pergi turun ke buminya lagi ketika tak sengaja sudut matanya melihat sesosok bayangan di seberangnya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung melesat ke tempat bayangan itu.

“Berhentilah menangis.” Ucapnya sambil duduk disebelah Peri Hujan.

“Kau tak mengerti apa yang aku rasakan.”

“Ya, tapi aku merasakan tangismu. Hanya aku yang bisa merasakan tangismu, kau tahu.”

“Aku tak butuh hiburanmu.”

“Ah, aku tidak menghiburmu, aku hanya ingin kau menghentikan tangismu itu. Lihatlah, aku sudah kedinginan dan bumiku telah banjir karena tangismu yang tak kunjung berhenti itu.”

Keadaan hening sesaat, ia tahu usahanya akan sia-sia.

“Aku ingin melihat pelangi.” Ucapnya sambil memandang jauh kedepan.

“Bagaimana bisa kau melihat pelangi dimalam yang gelap seperti ini?”

“Kalau begitu, hentikan tangismu.” Ia menatap kedalam mata Peri Hujan lekat-lekat, ia sendiri meragukan keyakinannya yang bisa melihat pelangi dimalam hari. Ia jelas-jelas telah mengetahui pelangi akan muncul karena terjadinya pembiasan cahaya matahari, tapi kalau malam seperti ini apakah mungkin pelangi akan muncul.

“Baiklah, tapi bukan berarti aku menuruti permintaanmu.”

@@@@@ 

Ia tersenyum sendiri mengingat kejadian semalam, ia tak mengerti bagaimana bisa pelangi itu akhirnya muncul dimalam hari. Tapi setelah itu ia mengetahui, bahwa Peri Bulan dan Peri Bintang telah bekerjasama untuk memunculkan pelangi. Ah, ia hanya bisa berterimakasih pada mereka karena akhirnya Peri Hujan bersimpatik padanya. Entahlah, ia tahu bahwa daridulu dalam hatinya mempunyai sejuta impian tentang Peri Hujan tapi selalu ia pendam.

Seharian ini telah ia habiskan waktunya untuk melamun, ia masih tak percaya dengan perkataan Peri Hujan semalam yang menginginkan ia berada disisinya. Ia memandang langit untuk kesekian kalinya, ditariknya napasnya dalam-dalam dan dihembuskannya perlahan.

“Aku merindukanmu.” Ujarnya sambil merentangkan tangannya dan mengangkat kepalanya menghadap ke langit, sedetik kemudian ia merasakan tetesan-tetesan kecil yang jatuh kewajahnya. Ia membuka matanya lalu kemudian tersenyum melihat hujan telah turun.

@@@SELESAI@@@

NB : Diambil dari catatan dimuka buku (lagi). Yang gak ngerti muka buku, itu loh yang warna biru-biru, yang dibaca orang luar negeri facebook. hahahaha

7 comments:

  1. Hemmm... peri rasa hatiku hahahaha....
    Gimana vit khabarnya :)

    ReplyDelete
  2. Terakhir kali saya datang kesini, layoutnya juga seperti ini ... SIp!!

    “Ah, aku tidak menghiburmu, aku hanya ingin kau menghentikan tangismu itu. Lihatlah, aku sudah kedinginan dan bumiku telah banjir karena tangismu yang tak kunjung berhenti itu.”

    I like it ..

    ReplyDelete
  3. akh si vie three kayak mocca chie nih. nulis kisah peri mulu. hehehe..btw, buku pesananmu udah kubooking ya. tks lho

    ReplyDelete
  4. terakhr datang ksini saya gak inget kapan!

    tapi ada satu pelangi... yaitu pelangi dimatamu!

    ReplyDelete
  5. Whahaha..salut lho, kalau cerita ttg peri begini saya belum bisa bermain di dunia peri..

    ReplyDelete
  6. aku sangat suka sekali cerita peri-peri :D hohohoho

    ReplyDelete
  7. Terkadang, yg diinginkan sebenarnya tak dibutuhkan, sedangkan yg dibutuhkan tak bisa dimiliki. Tapi Tuhan, tahu apa yg terbaik.

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com