Terkadang cuma kehadiranmu saja, itu sudah cukup untuk menyadarkan aku bahwa aku masih berada disini, disampingmu. |
Lagi-lagi aku melihatmu berdiri disana, dibawah jam besar pinggir jalan itu. Kau bersandar pada tiang jam besar itu sambil memasukkan kedua tanganmu disaku celana. Pemandangan yang paling aku suka, terkadang kau akan mengeluarkan sebelah tanganmu dan melihat jam tangan yang bertengger manis di tanganmu. Aku selalu tersenyum kala melihat kelakuanmu itu, biasanya kau akan melihat bergantian antara jam tanganmu dan jam besar pinggir jalan itu. Kau selalu terlihat menggemaskan.
Lagi-lagi aku mengamatimu, selalu seperti ini. Ketika kita berjanji akan bertemu, aku selalu berada disini. Aku selalu berangkat lebih awal dari jam yang kita tentukan, dan aku akan berhenti diseberang jalan ini. Aku bisa leluasa melihat jam besar itu dan juga melihatmu yang menungguku. Kau selalu datang lima menit lebih awal dari waktu yang kita tentukan, melihat jam besar itu lalu melihat jam tanganmu. Kemudian kau akan mendesah, mungkin kau merutuki keterlambatanku lagi. Lalu kau selalu bersandar di tiang jam itu, dan memasukkan kedua tanganmu pada saku celana. Saat itulah aku selalu tersenyum memandangnmu, kau akan tetap diam dalam posisimu itu dan seperti tak peduli dengan sekitarmu.
Terkadang aku tak pernah bisa bertahan lama untuk mengamatimu disini, aku akan datang ketempatmu dan memasang muka berdosa karena terlambat. Kau selalu menyadari keberadaanku, karena ketika aku mulai berjalan kau akan langsung melihatku, merubah posisimu tegak seakan menyambutku. Aku selalu tak bisa menahan diri untuk tersenyum dalam hati, aku semakin mencintaimu.
Lagi-lagi untuk kesekian kalinya, aku berada disini. Kau tetap seperti itu setelah sekian lama aku tak melihatmu. Tapi entahlah, ada yang berbeda dengan auramu. Kau seperti memikirkan sesuatu, aku mengetahuinya karena kau tak pernah menunduk ketika bersandar pada tiang jam besar itu. Apa yang kau pikirkan? Ingin sekali aku berlari kearahmu lalu memeluk tubuhmu.
Entahlah, aku tak mengerti apa yang kemudian terjadi. Tapi aku melihatmu memandang kearahku. Tatapan itu.... seakan kau menyadari keberadaanku. Senyuman itu, aku merindukannya. Tapi kau tak akan mungkin tersenyum padaku, terutama untuk saat ini kau tidak mungkin bisa melihatku.
Aku masih tak mengerti, tapi aku tahu bahwa kau masih mengingatku. Aku berjanji akan tetap berada disini untuk terus melihatmu, karena meskipun jiwaku lenyap tapi perasaanku padamu masih tetap ada. Aku mencintaimu.
PS : Setelah sekian lama timbul-tenggelam, akhirnya blognya apdet lagi. Aku masih disini, terkadang kalau kangen sama tulisanku baca-baca aja catatan di muka bukuku soalnya sekarang lebih suika nulis-nulis notes di mukabuku.
sama sob, aku juga masih disini :)
ReplyDeletelam kenal akach ,,,
yg punya blog lagi melow....:(
ReplyDeletesalam kenal ya.., folowx sukses *smile
ReplyDeleteihiii menggemaskan nieh... *apasih?
ReplyDelete*sedanggalau*
Mukabuku emang lagi heboh... hehhehe... Coba pakai kacamata hitam, jadi ga usah sembunyi2 atau dari jauh ngeliatnya. :p
ReplyDeletewis, mbaknya lg galloween day.
ReplyDeletehehehe akhirnya muncul lagi nii ;( maklum deee sibuuuk nii yeee :p
ReplyDeletehahaha orang sibuk ya dimaklum toh :))
ReplyDeleteHi keluarga blogger ku...
ReplyDeletesungguh aku merindu kamu....
Seorang indigo lagi buntu karena otak terlalu kacau...
Nggak bisa berkisah di rumah moody dulu...
Sedang mencoba berkisah dengan cara yang lebih ringan..
kunjungi rumahku yang lain yaaaa...
yang berminat sama urusan kecantikan:
plumblush
yang berminat sama urusan fotografi:
mofoto
-N-
aku juga masih disini... hehehehe
ReplyDeleteYa aku masih disini untuk kamu..!
ReplyDeletesalam kenal dan semoga sukses :)
artikel yang sangat menyentuh hati saya.