Jalan-jalan yang berakhir di kuntilanak kamar mayat

Hari ini mau memuseumkan peristiwa kemaren *halah bahasanya mau menceritakan ajah pake memuseumkan*. Pada hari minggu kemaren kuturut ayah kekota *geplak* itu mah lagu yak. Jadi gini, kemaren kan hari minggu waktunya jalan-jalan tuch, yach namanya juga udah kebiasaan tiap minggu adalah waktunya kelayapan. Jangankan hari minggu, hari biasa ajah sering kelayapan alias blogwalking, tapi ini ceritanya beda dan aku bener-bener kelayapan kalau hari minggu.

Nah pas minggu kemaren adalah waktunya kumpul sama temen, kebetulan sebelumnya udah janjian lewat YM mau ngapain ajah. Nah sebenarnya kemaren cuman janjian sama 3 anak doank eh jadi malah beranak pinak menjadi 5 anak, okeh dech gak pa-pa yang penting kan ramenya itu.

Berangkat jam 10 pagi karena sebelumnya aku gak boleh ketinggalan untuk nonton crayon sinchan, jam 09.30 mandi dengan gaya seorang penyanyi yang konser di Negara antah-berantah. Jam 10 barusan keluar dari kamar mandi *begitulah waktuku kalau mandi*, siap-siap sambil gosip-gosip bentar. Eh temenku yang bernama Ayu sms, dia tanya hari ini aku ada acara apa gak. Ya tentu ajah aku bilang kalau aku mau berangkat keluar sama anak-anak yang laen. Dan akhirnya bertelorlah satu, Ayu ikut untuk mencari sepatu katanya.

Aku pun berangkat kerumah Lilis, karena Ayu udah berada dirumah Lilis. Sesampainya disana menggosip-gosip ria dulu *hobby dech kayaknya*, dan berangkatlah kita menjemput Lopes. Sesampainya disana, cerita-cerita bentar *bukan menggosip-gosip lagi niy kata-katanya*, sms-an sama Dina, daaannn meluncurlah kita ke TKP yang tepatnya berada di salah satu mall di Surabaya.

Sesampainya disana, lagi enak-enaknya jalan-jalan eh Lopes teriak kaget "La, kuncinya tadi udah aku berikan ke kamu yak?", HAH??? akupun cuma bengong sambil ngomong, "Nggak pez." Dan sedetik kemudian aku sama Lopes pun sadar kalau kunci motor belum diambil, hiyaaaahhhhh kita pun lari ke parkiran lagi. Benar sajo, kuncinya masih nempel dengan manisnya di motor kesayangku. Pfiuh, untung gak diambil tukang parkirnya, males banget kalau harus nebus. Setelah dipikir-pikir gak ada yang ketinggalan lagi, kita pun jalan dengan santainya. Namun, tak berselang lama si Ayu teriak mirip Lopes "Kunciku mana Lis?" Aku dan Lopes yang mendengarnya cuman saling tatap. "Iyaaaahhhh, ketinggalan di parkiran lis." HAH?! OH NO, aku bener-bener gak mau kembali ke parkiran lagi. Tapi ya demi persahabatan dengan para kewan-kewan eh salah dink dengan para kawan-kawan tersebut, kita kembali ke parkiran (lagi) untuk mengambil kuci motor yang ketinggalan (lagi).

Sejam kemudian, saat kita sedang menikmati pemandangan sepatu, tas dan baju-baju yang dipajang sambil menikmati juga tetesan iler yang mengidamkan benda-benda tersebut *maklum tanggal tua man*, akhirnya si Dina pun sms katanya dia udah sampe juga di TKP sambil membawa temennya.

Akhirnya klop dech jalan-jalan dengan 5 kewanku eh salah lagi 5 kawanku dink. Seru-seruan bareng dan terbersitlah ide, "nonton yuk..." ajak Dina. "Nonton apaan?" tanya Lopes, "Aku gak mau nonton hantu." sabda Lilis yang anti hantu.

Dan karena yang tau seluk beluk TKP ini cuman aku, akhirnya aku pun diinterogasi. "La, film apa yang diputer disini?" tanya Dina, "Lah mana aku tau din, aku kan bukan penjaga bioskop." jawabku. Eits, tunggu apakah kalian tidak kaget dengan nama panggilanku?! Kalau kalian jeli pasti ada yang tidak beres kan, yupz teman-temanku semua aku dipanggil La kepanjangan dari Lala. Tanya kenapa?! Ntar aku ceritain dech.

Balik lagi ke cerita tadi, dinapun mengusulkan "gimana kalu kita liat-liat dulu aja, La bioskopnya ada dimana?", "Lantai atas" jawabku. Dengan sigap, mereka langsung membuntutiku bak anak ayam yang membuntuti induk semangnya. Sesampai diatas, melihat-lihat sebentar sambil nongkrong-nongkrong, kelesotan, jungkir balik di kamar mandi daaannnn Dina mengusulkan lagi *perasaan ini anak banyak usulan dech* "Nonton kuntilanak kamar mayat yuk" JDAR!!! mataku langsung melirik poster yang bergambar muka Dina yang serem *maap Din mukamu emang mirip kuntilanak ntu wkwkwkwkwkwk*. Dan tanpa dikomando pun si Lilis berteriak histeris, "TIDAAAKKK, aku gak ikut aku gak mau nonton, pokoknya nggak. titik."

Oke walaupun setelah Lilis teriak-teriak sampe urat nadinya putus pun, si Dina tetap memaksa untuk nonton si Kuntilanak kamar mandi tersebut eh salah kamar mayat, emang mungkin dia menyadari kalau wajahnya mirip si kuntilanak itu kali yach.

Acara nonton pun dimulai, masuk bioskop, dan jreng-jreng-jreng-jreng si kuntilanak kamar mandi pun main dech. Tau tidak, kalau saya tidak begitu memperhatikan film itu karena malas soalnya di depan saya itu duduk seorang laki-laki yang tinggi dan rambutnya itu berdiri kayak landak dan menutupi jarak pandang saya ke layarnya, astaganagabonarjadidua inikah nasibnya punya tubuh mungil. Ya akhirnya aku pun mengambil posisi yang uenak dengan mengangkat kaki dan menekuk badan di kursi siap buat tidur. Saat mau memejamkan mata terdengarlah suara, yupz suara apalagi kalau tidak suara teriakan penonton yang menjerit ketakutan karena si setannya itu datang mengejutkan si pemerannya yaitu Julia Perez.

"Huh, pez kamu itu jangan muncul terus tah?" ucapku berbisik ke Lopes yang duduk di sebelahku. "Nah gimana La, nah wong aku dipanggil kesitu", "Gak asyik nih anak depan pez, gak bisa nonton dengan jelas dech." curhatku ke dia. "Tendang aja La, atau jambak aja tuch rambutnya." hahahahahahaha, tak kusadari diriku malah ketawa keras disaat layar memberikan tontonan yang menegangkan yaitu saat si Mandala yang jadi dokternya itu dikejar-kejar hantu.

Iseng, aku tanya Lopez lagi. "Pez, itu yang duduk di pojokan ngapain pez?", "Halah, palingan juga lagi buat film sendiri tuch." hiyakakakakakakakak. Beneran dink, banyak pasangan yang duduk di pojokan. Gak tau mereka lagi ngapain, mungkin bener kata si Lopez mereka sedang asyik buat film sendiri. Akhirnya kebosanan melandaku dan dengan pasrah aku pun melihat tontonan di depan.

Setelah menonton film Kuntilanak kamar mandi eh salah lagi kuntilanak kamar mayat, aku mulai bertanya-tanya nih *cie gaya nih*. kenapa yach setiap film kuntilanak kok pasti menceritakan tentang cewek yang hamil diluar nikah dan si cowok gak mau bertanggung jawab sampai si cewek hamil ini mati dan menjadi kuntilanak. Dan aku juga tahu ternyata maksud kuntilanak kamar mayat itu menceritakan kuntilanak yang dulunya adalah suster rumah sakit, jadinya setting tempatnya itu rumah sakit terus. Aku kirain malah kuntilanak penunggu kamar mayat.

Ada juga sisi lucunya di film ini, paling lucu adalah saat Jupe (Julia Perez) sedang lari karena dikejar-kejar hantu, cara larinya itu loh yang bikin aku sama Lopez ketawa sampai kelesotan. Akhirnya film selesai, makan-makan bentar mengisi naga yang telah bersemayam di perutku. Dan keluar lagi, menghabiskan waktu dengan puter-puter Surabaya dech. Yach begitulah sobat blogger, cerita tentang kuntilanak kamar mandi eh salah diriku bukan kuntilanak, tapi tentang cewek imot bin mungil.

Oh iya lupa, tadi pas blogwalking ternyata diriku ditimpuk pe-er lagi. OH NO!!!! hiks-hiks-hiks *menangis gaya LEBAY*. Buat Anank sabar dulu yak, coalnya pe-er kamu sungguh sulit.