Egoisme, Sombongisme, or Cuekisme

Wuow... ternyata udah hampir seminggu nih gak apdet blog, bahkan blog ini hampir terlupakan. Bukan apa-apa sech, bukan pula ingin hiatus, cuman lagi sibuk ajah (halah sok ekting nih). Seminggu setelah libur lebaran kemaren ini kerjaan menumpuk, jadwal-jadwal masih amburadul, ditambah waktu buat ngeblog berkurang karena harus ngurusin kerjaan dan nyelesaiin tugas-tugas. Tapi walau begitu juga aku mencoba untuk terus ngeblog dan mencoba untuk tetap blogwalking meski sehari gak bisa lebih dari 5 kunjungan ke blognya. Jadi ya mohon ma[ng]ap ya teman-teman, ini benar-benar permintaan maap yang tulus loohhhh. Tapi aku akan terus berusaha untuk mengunjungi teman-teman kok, selain itu award khusus untuk teman-teman juga akan kuusahakan selesai dalam bulan ini. Ya itu akan menjadi bukti kalau aku gak terlalu cuek lah mesti sebenarnya aku seperti itu.

Oke mungkin postingan kali ini adalah postingan gak penting dan gak bermutu. Tapi toh aku cuman ingin cerita ajah, kalau gak mau membacanya ya silahkan sajo langsung berkomentar di bawah.


Tentang Egoisme, dulu saat masih SD kelakuan egoisme itu sangat tidak diperbolehkan dalam pelajaran PPKN. Tapi bagiku itu sangat penting, bisa dibilang aku adalah orang yang egois dan selalu mementingkan diri sendiri. Bahkan orang yang dekat sama aku alias pacar pernah mengatakan kalau aku adalah cewek egois yang pernah dikenalnya. Tak perlu dikatakan pun aku udah sadar kalau aku adalah cewek yang egois, contoh kasus dia menyadari kalau aku egois adalah aku gak pernah mau diajak keluar kalau memang aku gak ada rencana buat keluar, tapi kalau memang aku ada urusan diluar aku pasti akan mengajaknya keluar. Oke-oke, mungkin memang gak terlalu parah juga egoisnya karena aku mau membantu seorang temanku yang memang membutuhkan bantuan. Bahkan aku mau saja menerima penindasan teman-temanku yang pernah dilakukan padaku, dan aku menerimanya dengan senyuman. Bukankah aku baik hati??? Nah kalau aku mulai tidak percaya dengan teman baru dan selalu berpikir untung-ruginya kala aku dimintai bantuan atau diajak keluar menurutku itu bukan hal yang egois tapi aku cuma gak mau ajah tertindas lagi.


Lalu apakah aku sombong??? Pengen ketawa juga aku ketika kuingat temanku SMP dulu pernah mengatakan dengan terang-terangan kalau aku sombong banget, itu hanya karena saat dia menyapaku aku gak membalas sapaannya. Ngambek kali ya dia, tapi gak hanya dia ajah yang mengatakannya. Sampai sekarang stempel aku gak mau menyapa itu masih melekat dalam diriku hingga stempel sombong itu terpampang jelas di jidatku. Teman-teman baru biasanya yang menilaiku sombong. Namanya teman baru pasti selalu berbasa-basi bukan? Dan aku bukan tipe orang yang suka berbasa-basi, kalau memang gak suka aku akan mengatakannya tidak suka, kalau aku suka pasti aku akan mengatakan aku suka. Jadi kalau aku gak suka menyapa mereka, itu karena aku gak suka berbasa-basi. Kalau teman lawasku pasti sudah tahu kebiasaanku ini dan selalu menyapaku duluan, egoiskah aku atau sombong???




Laen lagi dengan urusan cuekisme. "Ini anak memang cuek wes...", itu salah satu ungkapan temanku pas SMA. Gak tau kenapa mereka mengatakan itu, yang jelas aku seperti ini dengan segala pemikiranku dan segala gayaku. Entah itu cuek, egois atau sombong aku tak peduli. Yang jelas aku seperti ini, aku gak mau menyapa duluan (karena takut salah orang), aku gak mau membuang-buang waktu untuk hal yang gak penting, aku gak mau pemikiranku ini diganggu orang lain, dan aku gak mau waktuku diganggu dengan hal-hal yang gak jelas.


Terserah orang mau bilang aku egois lah, sombong lah, cuek laahhh.... toh itu urusan mereka, bukan urusan aku karena aku gak merasa dirugiin dengan diriku sendiri.