19 Feb 2012

It's Not Fair

15

Diantara kita, hanya gender saja yang membedakan. Tapi semua sama, aku maupun kamu. Itulah yang harus kamu mengerti.

Akhir-akhir ini saya terlalu melankolis, ya... akhir-akhir ini perasaan saya yang selalu tertutup rapat mencoba memberontak dari tempatnya, mencoba keluar dari persembunyian. Terlalu melankolis dan terlalu berperasaan. Pfiuh, sebenarnya saya sendiri jengah dengan semua perasaan saya, karena ketika perasaan saya mulai mendominasi ketika itu pula saya tak lagi berlogika, semua hanya pendapat tanpa ada fakta. Itulah yang membuat saya bosan dengan perasaan saya sendiri, jadi saya memahami kalian dan tak perlu mengatakan "Bosan fit, ngeliat kamu uring-uringan, mellow-mellow terus. Makan aja melon biar gak mellow."



Mungkin faktor usia yang semakin lama semakin membawa perasaan saya kembali mencuat, atau faktor adanya kamu yang selalu mengajarkan saya bahwa perasaan itu penting dalam hidup kita. Sekarang, ketika saya mulai berperasaan lagi, kamu malah menekan saya bahwa seorang wanita baiknya menuruti apa kata lelaki. NO!!!!

Saya memang wanita, tapi saya gak harus menuruti setiap perkataanmu sebagai laki-laki kecuali jika kamu sudah menjadi suami saya. Itu keputusan saya.

Saya sudah sering dan banyak sekali menuruti setiap perkataanmu, bahwa saya lebih baik tidak menutupi perasaan yang ada, bahwa saya lebih baik tidak terlalu keras kepala dengan pendapat saya, bahwa saya lebih baik mencoba untuk menjadi wanita yang anggun. Tapi tidak untuk saat ini, ini gak adil. Perkataanmu gak adil, yang selalu menganggap bahwa wanita itu harus selalu menghormati laki-laki. Setidaknya ketika saya sebagai wanita menghormati kamu, kamu juga menghormati saya, itu yang saya harapkan.

Saat ini, seandainya kamu mau mencoba untuk masuk kedalam dunia saya, mencoba untuk lebih berusaha memasuki dunia keraskepala saya, mungkin kamu akan mengetahui perasaan saya ke kamu. Dan ini hanya seandainya, kamu bisa belajar untuk menghormati saya, bisa belajar untuk mendengarkan saya, bisa belajar untuk memahami pemikiran saya, mungkin saat ini kamu akan termenung membaca setiap tulisan perasaan saya.


PS : Semakin lama tulisan saya tak lagi meremaja, Ach, faktor usia memang selalu menjadi faktor utama.

PS2 : Gambar diambil dari mesin pencari google.

15 comments:

  1. Ngamanin pertamax dulu vit :D

    ReplyDelete
  2. Kalu menurut saya ya vit, rumah tangga itu dibangun atas dasar saling menyadari kekurangan pasangan kita, sehingga bisa saling menutupi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. laah ini belum rumah tangga sudah begini, gimana nanti pas udah rumah tangga. ruwet jadinya.

      Delete
  3. salam kenal kunjungan pertama :D

    ReplyDelete
  4. v3,,,bnr g ni v3 yg q knal dl???sohib lma d dexpand??? Kl y,msi inget m elsa dri bdg??kl g slh org qt prnah 1 kntr dl,,,sori klo slh org,,,msi inget m babe firman,aulia,lexy ato lena,bunda???

    ReplyDelete
    Replies
    1. hwaduh, aku v3 surabaya dan aku gak kenal sama semua nama yg disebutkan itu semua. tapi kayaknya aku pernah denger namanya lena. trims.

      Delete
  5. hmmmm.. logika tanpa perasaan bisa menjadi kejam, tapi perasaan tanpa logika bisa menjadi kacau.. haruslah ada keseimbangan :)

    salam kenal... happy blogging

    ReplyDelete
  6. benar benar benar
    sabar ya fit :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hu'um.... huhuhuhu.....
      mbaaakkk.... hug me..... :)

      Delete
  7. kadang pengertian seorang cowo berbeda2 ada yang tak mau peduli klo kita gk pedulikan..tpi ada juga cowo yang tak mau di kekang banget oleh cewe tergantung sifat masing2,, harus bersabar menghadapinya... tetap tersenyum :)

    ReplyDelete
  8. Cewek emang melankolis, dan nikmati aja itu Vie..
    kalo jadi macho nanti malah nakutin

    ReplyDelete
  9. Semoga dia sudah membaca tulisanmu ini, dan termenung.

    *terbawa emosi :D

    ReplyDelete
  10. wah,,setuju vit sama asumsi (artikel) di atas,,
    gak selamanya perempuan harus mengalah pada laki-laki it's not fair

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com