Ini Duniaku

Sekali lagi aku lagi bingung buat nulis-nulis cerita, abisnya serasa udah berabad-abad aku gak nulis cerita dan kemarin sempet nyoba buat nulis lagi, alhasil yang ada otak blank, jajan di kulkas abis, dan mata ngantuk tanpa ada hasil sama sekali. Bener-bener dech, apa aku udah lupa cara nulis yach? Atau ini gara-gara aku terlalu sibuk sampai-sampai gak ada waktu buat nulis cerita lagi.

Rasanya aku jadi semakin kangen merasakan imajinasiku berputar-putar di kepala, aku kangen sama konflik-konflik dalam rekayasa cerita di imajinasiku, aku kangen sama fantas-fantasi karakter yang akan aku tuangkan dalam tulisan, aku semakin kangen sama dunia imajinasiku. Bahkan dalam minggu tenang aku berharap bisa membuat setidaknya 1 cerita dan yang ada malah aku semakin sering kelayapan, sekalinya kemarin rabu aku ke Pantai di Surabaya kebetulan pemandangannya indah banget bikin aku pengen cepat pulang dan membuat 1 cerita yang udah kubayang-bayangkan, tapi nyatanya sampai rumah aku kecapekan dan langsung tertidur.

Aku kangen sama Duniaku, Dunia imajinasiku, Dunia fantasiku, dimana aku bisa berkhayal sesuka hatiku, dimana aku bisa dengan mudahnya menjadi putri, dimana aku bisa berkhayal ada ibu peri disampingku. Aku kangen dengan semua itu.

Pas hari Jumat aku keluar sama 'kobo' (gara-gara enchi bilang kobo terus aku jadi keseringan manggil kobo, padahal kan seharusnya koibito), ke pantai lagi. Disana aku berpikir kalau aku sekarang banyak berubah. Aku yang dulu selalu menutup duniaku dari orang lain, yang lebih senang memilih dengarin musik di kamar daripada kudu kongkow-kongkow di jalan, yang lebih suka diam sendiri dan berkhayal, kini telah berubah, lebih suka nongkrong-nongkrong. Aku gak berasa kalau aku berubah, baru jumat kemarin aku merasakan sendiri.

Dunia ini terus berputar, berputar dan terus berputar. Manusia pun juga begitu, hidupnya semakin maju bukan semakin mundur. Tapi jujur, aku kangen dengan duniaku. Dunia dimana aku selalu berpegang teguh dengan prinsip-prinsipku tanpa tergoyah sekalipun, dunia dimana aku bangga dengan semua imajinasiku. Semenjak ada 'kobo' banyak prinsip-prinsipku yang luntur, aku semakin tak berlogika, perasaan menguasai. Walau aku masih berusaha menekan terus perasaan ini. Tapi yang ada malah kata-kata seperti ini, "Kamu jangan terpaku terus dengan prinsipmu, rasakan perasaan ini.... jangan terus-terusan berlogika, cinta gak butuh logika tapi perasaan." Dan akhirnya sedikit demi sedikit prinsip luntur, perasaan mulai meraja dalam diri ini.

Pas jumat kemarin, aku sadar aku telah banyak berubah. Aku sudah terlalu mengutamakan keluar dan kongkow-kongkow, aku terlalu mengumbar perasaanku, dan yang jelas aku semakin menjauh dari duniaku yang kata si 'kobo' dunia-anak-kutu-buku atau mungkin lebih kasarnya dunia-anak-culun. Hmm... mungkin benar, cinta bisa merubah segalanya. Tapi jumat kemarin logikaku kembali lagi, menyeruak keluar dari penjara perasaanku selama ini. Logika ini muncul lagi dan membuatku sadar bahwa aku sudah terlalu jauh keluar dari duniaku.

Mulai saat ini aku ingin kembali lagi ke duniaku yang dulu, aku rindu sama khayalanku, aku rindu sama imajinasiku, aku rindu sama karakter-kerakterku ketika dia jatuh hati, ketika dia merasa marah, ketika dia ingin membunuh. Aku ingin merasakannya lagi. Akhirnya aku menolak untuk keluar lagi, untuk kongkow-kongkow lagi. Aku mengatakan kalau malam minggu itu gak penting, aku lebih suka berada di rumah. Aku bilang lagi, kalau berpacaran itu gak terlalu penting!!! Sampai di perjalanan dia diam aja, bahkan sampai di rumah pun dia hanya diam aja. Aku tau dia sedang marah dengan perkataanku. Tapi aku ingin kembali lagi ke duniaku, jangan paksa aku lagi untuk keluar dari comfort zone ini. Duniamu dan Duniaku berbeda.

Sampai hari ini gak ada kabar dari dia, dan aku gak mencoba untuk mencari kabarnya. Toh kalau dia memang mengerti aku, seenggaknya biarkan aku dengan duniaku, dan dia hanya mendampingi saja tanpa pernah menyuruhku untuk keluar dari dunia yang aku sukai ini.


NB : Apakah tulisanku kali ini sudah dalam taraf Lebay??? I don't care, yang jelas aku ingin menuliskan semua uneg-uneg yang ada. Gak penting??? Penting gak penting yang penting, Penting Banget.