25 Jan 2017

#Day8: Fakta Tersembunyi

0


Seperti yang sudah diketahui khalayak umum, bahwa orang lain lah yang lebih mengetahui dan mengenal tentang pribadi seseorang. Namun terkadang ada yang orang lain tak diketahui bahwa pribadi yang dikenal ramah senyum itu bisa saja memasang fake smile di hadapan mereka. Hanya diri sendiri lah yang mengenal lebih dalam tentang pribadi sendiri. Yang nampak hanya di luar, yang tersembunyi tak diketahui.


Sebutkan 5 fakta yang berlawanan dengan 5 opini orang lain tentang dirimu. 

Fakta pertama, Saya orangnya mudah bergaul. Menurut mereka, saya suka bercanda, suka melontarkan humor-humor konyol, membuat mereka tertawa. Kalau tidak ada saya tidak ramai. Saya pembawaannya supel. Ah kenyataan tak seindah itu. Faktanya saya orang yang suka gemetar sendiri kala akan menemui seseorang, saya takut salah berkata sehingga menyakiti hati orang lain. Degup jantung saya kerap berdebam tak karuan saat saya akan berangkat untuk bertemu dengan orang lain, meskipun itu sahabat saya sendiri. Apalagi harus berada di tempat ramai, saya sudah sangat tidak nyaman. Namun saya menutupinya dengan tersenyum. Yap, senyum selalu bisa memecahkan grogi, meski degup jantung masih terasa berdebam.

Fakta kedua, Kata mereka saya suka sekali bertualang. Aah... ada cerita di belakang opini itu. Sebenarnya saya sama sekali tidak suka bertualang, saya lebih nyaman berada di dalam kamar, membaca buku, mendengarkan Banda Neira, sembari bergelung di dalam selimut. Atau saya lebih suka berada di antara keluarga inti saya, tertawa, bercerita ngalor-ngidul, mengomentari tayangan televisi di ruang keluarga. Tapi yaa... saya memang sering bertualang, melangkahkan kaki ke tempat-tempat di luar rumah. Bukan karena suka, namun saya melakukannya untuk membuang semua kenangan-kenangan yang sulit saya taklukkan. Bagaimana bisa? Bisa, tentu saja saya bisa. Saya mengganti kenangan kurang ajar itu dengan kenangan indah saat saya melangkahkan kaki ke pantai, ke luar kota, ke taman kota, tempat wisata alam. Untuk itu kerap opini "Sering tamasya aja nih." melekat di saya.

Opini Ketiga, Suka Galau. Saya berhenti sesaat, berpikir fakta atau hanya opini. Tapi sungguh, opini itu muncul setelah saya suka update status di sosmed tentang kalimat-kalimat galau. Saya suka menulis, terkadang rentetan kalimat muncul begitu saja ingin dituang, saya seringnya menuangkan di sosmed, sehingga saya seringnya dikatakan "Suka Galau." Kalau saya menulis puisi dikatakan galau, lantas pujangga atau penulis itu akankah dikatakan Galau Akut.

Keempat. Banyak Makan. Ini mah opini karena tubuh saya yang 'ginuk-ginuk'. Sebenarnya saya bahkan jarang sekali makan, hanya saja entah kenapa setiap orang yang badannya lebih besar dari ukuran normal selalu dikatakan sebagai banyak makan. Ini opini yang sangat salah, opini yang memang harus diluruskan. Karena fakta sebenarnya berbanding terbalik.

Opini Terakhir. Pelupa. Saya memang sering bilang "Entahlah" dan mereka menganggap saya lupa. Sering lupa, suka lupa, pelupa. Saya sebenarnya ingat, saya pengingat yang handal. Saya ingat bahkan hingga kalimat apa yang diucapkannya beberapa minggu lalu, namun saya lebih suka mengatakan "Entahlah." Faktanya saya malas untuk mengatakan hal-hal yang saya ingat, biarkan saja toh sudah lewat ini.

PS: tulisan ini diikutsertakan pada event #10Days Writing Challenge yang diadakan oleh Kampus Fiksi.

0 orang yang sudi mengomentari:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com