28 Jan 2012

Labil

17

Gambar diambil secara acak pada mesin google.
Ach, ternyata perasaan manusia itu mudah sekali berubah-ubah. "Namanya juga mood fit, ya seperti itu. Apalagi yang labil kayak kamu?" Senyum sinisku mengembang lagi saat kudengar komentar itu, ach ternyata masih ada secuil kenegatifan dalam diri saya.


Saya bukan ABG, dan mood saya bukan labil seperti yang kamu bilang. Ketika saya marah, ketika itu pula semua pemikiran negatif yang selama ini hanya mengendap dalam jiwa saya meledak seketika bagai bom waktu. Saya bukan anak remaja yang sedikit-sedikit kudu cemberut hanya karena menu makan pagi yang tak sedap dipandang mata. Saya hanya manusia yang gak bisa menutupi kemarahan saya. Ketika saya tak mampu untuk menutupi segala kemarahan saya, segala kekecewaan yang saya alami, dan ketika saya tak bisa menyaring semua pemikiran negatif yang masuk dalam benak saya. Ketika itu pula saya tahu saya butuh kesendirian.

Saya tidak seperti kalian yang hanya bisa marah-marah, membanting pintu, membuang segala macam benda kesayangan yang kemudian diambil kembali dan disimpan ditempatnya kembali. Bukan, saya bukan orang yang seperti itu. Saya dan dunia saya punya cara sendiri untuk merasakan amarah dalam diri saya, dan jangan sekalipun mengganggu saya. Jangan pernah bertanya dan memberikan komentar apapun. Saya bukan orang yang  bisa dengan mudah memberikan senyum terima kasih seperti halnya saya yang tidak bisa mengatakan kata maaf.

Saya tahu apa yang saya rasakan, saya mengenal baik dengan jiwa saya. Jadi saya mengerti ketika saya marah, sedih, senang, saya perlu sendiri. Saya perlu memeluk dunia saya sendiri, jauh dari dunia kalian, jauh dari dunia nyata yang  hanya berisi kenaifan semata. Sehingga ketika saya kembali, saya menjadi lebih baik, saya sudah bisa menerima semua komentar kalian dengan senyum palsu saya. Bukankah tiap orang perlu dunianya sendiri tanpa ada yang melihat dimana dia bisa jadi dirinya sendiri, begitupun saya. Ketika saya sudah bosan dengan dunia hingar-bingar itu, saya harus menemukan dunia saya sendiri. Ketika saya marah dan jiwa saya kusut, saya harus bisa memeluk dunia saya sehingga semua kemarahan itu menguap ke udara. Ketika saya bersedih, saya harus berteman dengan dunia saya yang bisa mendengar semua kesedihan saya tanpa perlu ada komentar yang menyela kesedihan saya sehingga saya bisa dengan mudah melupakan kesedihan saya itu.

Saya tidak termasuk makhluk yang labil yang bisa berubah-ubah moodnya hanya dalam hitungan detik, saya butuh waktu. Saya harus mencari dunia saya yang terkadang hilang seiring senyum palsu saya, saya mengakui terkadang saya terkontaminasi juga dengan kenaifan dunia nyata saya. Terkadang saya tak mengerti siapa saya, ketika itu pula saya butuh waktu untuk mencari dunia saya sendiri. Jadi terkadang saya bisa marah sampai berkepanjangan sehingga membuat kalian bosan dengan kemarahan saya, atau terkadang kalian melihat saya merenung seakan pemikiran saya kosong entah kemana, atau dilain waktu yang lama kalian melihat saya selalu tersenyum. Karena saya butuh waktu untuk memulihkan semua itu, saya tak bisa merasakan sedih dan bahagia dalam waktu yang bersamaan, saya bukan anak ABG yang bisa dengan mudahnya tersenyum ketika ada tawa mengalir dalam hidupnya dan melupakan begitu saja kepedihan hatinya.

17 comments:

  1. Ada apa ini, ada apa ini?

    ReplyDelete
  2. tapi masalahnya adalah... kita di beri kemampuan buat kontrol mood kita bukan... belum lagi pengetahuan masalah 'pilihan'.. segala yg terjadi di kita itu pilihan... dengan kontrol yg ada, knp gag milih mood yg baik2 ajja sii?!? :(

    ReplyDelete
  3. iyyyyaaaaaaa fitri gadis stabil... ehheheh

    ReplyDelete
  4. terkadang pengalaman memberi kita arti kedewasaan, tetap semangat ya vie...

    ReplyDelete
  5. hm....memang setiap manusia harus melepaskan diri dari penat rutinitas, jadi perubahan sikap itu mungkin bukan karena labil tapi psikologis jiwa kita yang memang memasang sistem pertahanan diri agar tidak tertekan.......

    bah sejak kapan saya jadi psikolog wkwkwkwkwkwkwwk sok tau mode on nih!!!!

    ReplyDelete
  6. Kunjungan malam
    Harus bisa kontrol emosinya ya sobaatt
    semangaat

    ReplyDelete
  7. labil??saya kadang mengalaminya...

    ReplyDelete
  8. maaf vie, award yang di beri kepada saya kemaren udah saya posting ya...

    ReplyDelete
  9. saya masih abg dan saya masih labil :)
    semua butuh proses untuk mencapai kedewasaan kan,

    semangat kakak :D

    ReplyDelete
  10. Hmm.. sama dong Mbak...itu semua wajar kok... tenang aja!!!
    Karena semua itu emang butuh waktu untuk beradaptasi/ menyesuaikan Diri dgn situasi yang ada, dan itu lebih baik lagi jika Kita tetep menjadi Diri sendiri mengatasi semuanya itu!!!
    Hweheee..

    (Kok Gue bingung ma Komen sendiri yach?)
    ^_^

    ReplyDelete
  11. Kita memang harus bisa mengendalikan emosi diri kita.

    ReplyDelete
  12. kemana yg punya rumah?

    ReplyDelete
  13. habis nulis yang penting lega kan fit

    ReplyDelete
  14. ...ups, mood saya juga suka berubah-ubah. :(
    Contoh: Tiga menit yang lalu saya bisa bilang mau nganterin adik saya ke kampus, tapi saat waktu yang telah dijanjikan, saya mendadak malas keluar rumah.

    Contoh 2: Satu jam yang lalu saya bilang ingin makan soto ayam, saat makan siang saya hilang nafsu makan dan inginnya makan rawon. :D

    ReplyDelete
  15. kayaknya kamu butuh jalan2 deh Vie.. kemana gitu, melihat2 pemandangan yg berwarna hijau. aku kalo lg labil biasanya maen ke pinggiran sawah Vie. memandang padi yg hijau bergoyang tertiup angin, lumayan bs bikin hati teduh...
    coba deh..

    ReplyDelete
  16. bener juga fit,sama seperti yang suka aku rasaian,suka susah balik lagi ke mood yang sebelumnya.kalo sundanya kalah jadi rarudet teu puguh :D

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com