28 Apr 2009

Dexpand kenanganku - Part2

26

Observasi yang dimaksud ternyata kita harus mengikuti sang konsultan ini kemanapun mereka pergi, dan ternyata tempatnya itu berada di lapangan alias diluar kantor. Dengan naik angkutan umum yang sudah dicarter, aku mengekor saja karena aku memang belum tau apa yang akan terjadi. Kuamati semua yang ada di angkutan ini satu persatu dan kuamati sekali lagi sang konsultanku ini, ternyata mereka semua masih muda-muda, tapi anehnya mereka saling memanggil dengan mami dan babe. Kupikir itu hanya nama panggilan saja sebangsa nick name.

Aku masih belum ngeh saat kami sudah sampai tujuan yang ternyata letaknya di perkampungan, lalu benda apa itu yang merka bawa??? Berbagai pertanyaan muncul di otakku, apakah ini sejenis sales yang menawarkan barang dari rumah ke rumah?? tapi tadi si Manajer mengatakan kalau ini hanya observasi saja bukan apa-apa dan bukan pekerjaan yang ditawarkan.

Jam demi jam pun berlalu dengan masuk rumah satu ke rumah lainnya, tapi tak terasa bagiku karena konsultan yang mengenalkan diri dengan nama Putra ini sangat mudah sekali berinteraksi dengan masyarakat, bahkan aku pun jadi ikut-ikutan tertawa kala dia dan penghuni rumah bercanda. Hingga aku tak sadar dengan benda yang dibawanya itu yang sedang ditawarkan ke masyarakat. Dan disini tugasku adalah mencatat berapa banyak orang yang ditemui, dan berapa banyak orang yang menerima dan menolak kita. Ya semacam observasi, memang namanya observasi bukan.

Tak terasa sore sudah menaungi kota Surabaya ini. Aku ingat pukul 3 persis dirumah yang ke 20, benda yang sudah sekian lama ditawarkan ke masyarakat itu berpindah tangan tanpa disadari. "Mbak fitri capek gak?" tanya sang konsultan muda itu. Aku hanya menyunggingkan senyum. "Nanti jam empat kita balik lagi ke kantor, tadi udah tau kan observasi itu apa dan bagaimana? nah tadi kita udah ketemu berapa orang?" tanya Konsultan lagi. "Iya tau, tadi ketemu 20 orang persis." jawabku.

"Nah dari 20 orang itu apa yang dipelajari sama mbak fitri?" Bingung aku menjawabnya, aku gak tau apa yang aku pelajari dari orang-orang tadi, bentuk mukanyakah?? bentuk tubuhnyakah??? ketuaannya??? mudanya??? atau mungkin percakapan yang terjadi tadi????

"Begini mbak, tadi kan ada yang menolak dan ada juga yang menerima kita. Nah darisitu apa yang sudah mbak pelajari?" jelas sang konsultan karena mengetahui diriku yang tidak sedikitpun menjawab. "Berbagai macam karakter orang." jawabku bingung. "Macam-macam ya karakter orang itu?" ucap konsultan lagi sambil tersenyum. "Iya, ada yang mudah diajak becanda, ada yang sensitif, ada yang judes. Ada juga yang baik belum diberitau maksud kedatangan kita eh udah disuruh masuk duluan." akhirnya enteng juga aku menjawab pertanyaannya. "Nah itulah karakter orang mbak, tapi ingat bukan hal ini yang akan kami tawarkan ke mbak fitri. Mbak fitri melamar sebagai staff bukan?!" Kuanggukkan kepalaku.

"Jadi perusahaan kami ini bergerak dibidang distribusi, observasi ini dilakukan hanya untuk mengetes bagaimana karakter mbak fitri, apakah mbak fitri ini layak diterima ataukah tidak layak untuk diterima. Perusahaan kami menawarkan jenjang karir buat yang layak diterima. Mbak fitri mengerti kan apa itu distribusi?!" Kuanggukkan kepalaku walau mungkin sebenarnya sedikit bingung apa itu distribusi. "Nah perusahaan ini bergerak dibidang itu, tapi bukan menjual. Bukan juga seperti sales, kalau mbak fitri melamar sebagai staff maka mbak fitri akan menjadi staff tapi setelah mbak fitri dinilai apakah sudah cocok untuk menjadi staff, maka dari itulah mbak fitri akan melalui masa penilaian yang biasanya akan kami lakukan selama 1-3 bulan untuk menilai kepribadian mbak fitri." Jelas sang konsultan lagi, 'oh begitukah cara kerja di perusahaan ini' pikirku saat itu.

"Sudah jelas mbak?!" tanyanya lagi, kuanggukkan kepalaku tanda bahwa aku sudah mulai memahaminya. "Ada pertanyaan?!" Sebenarnya aku ingin sekali bertanya tapi akhirnya gelengan kepalalah yang aku ungkapkan. "Mbak fitri ini baru lulus sekolah ya?" Kuanggukkan lagi kepalaku entah untuk yang keberapa kalinya aku tak tahu. "Sudah tau nama Manajer tadi?" Manajer cewek tadikah yang dimaksudnya? Aku hanya menggeleng. "Namanya Ibu Anggi, orang Palembang. Umurnya masih 24 tahun, tapi sudah manajer. Hebat bukan?!" Aku yang memang sangat menyukai wanita karier hanya tersenyum mendengar itu semua tapi sebenarnya dalam hatiku berdecak kekaguman.

"Selamat Datang kembali dikantor ini Mbak fitri, bagaimana pengalamannya tadi?? Senang???" ucap sang Manajer yang kuketahui dengan nama Ibu Anggi ini setelah kami datang ke kantor dan juga setelah aku menulis kembali formulir isian untuk yang kedua kalinya. "Lumayan." ucapku grogi karena disesi inilah aku diberitau diterima tidaknya di perusahaan ini sedangkan ayahku sudah menunggu daritadi diluar kantor ini. "Oke mbak fitri tadi konsultannya siapa, masih ingat bukan?!" Kuanggukkan kepalaku dan mengucapkan, "Pak Putra."

"Pak Putra ya, bagaimana tadi? Ada pengalaman seru selama bersama Pak putra ini?" Aku tersenyum lagi dengan jawaban tidak dari mulutku. "Nah mbak fitri, dari observasi yang sudah mbak fitri ikuti tadi. Apa ada yang mbak fitri tidak ketahui?!" Kugelengkan kepalaku. "Pak putra sudah menjelaskan semuanya ya?" Aku hanya mengangguk sambil tersenyum. "Oke karena tidak ada pertanyaan sekarang gantian saya yang bertanya sama mbak fitri." Mampus aku, kenapa tadi aku tidak bertanya saja, ya setidaknya tidak ada sesi sang manajer memberi pertanyaan seperti sekarang ini. "Tadi apa pengalaman yang mbak fitri dapatkan? Saat observasi tadi dari semua orang yang ditemui, berapa orang tadi yang ditemui?", "Dua puluh" ucapku sedikit grogi. "Dua puluh ya, nah dari dua puluh orang tadi lebih banyak diterima apa ditolak?!", "Ditolak." jawabku jujur.

"Oke lebih banyak ditolak ya? Lantas dari penolakan-penolakan tadi pelajaran apa yang mbak fitri dapatkan." Mampus loe, apa yang kudapatkan dari penolakan tadi. "Ehm... pembelajaran mental." Tersenyum sang manajer mendengar jawabanku, rasa grogi pun makin memuncak. "Pembelajaran Mental ya, Nah mbak fitri sudah melewati masa observasi dengan konsultan kami pak Putra." Rasa dag-dig-dug pun mulai terdengar semakin kencang. "Dari Pak Putra tadi mbak fitri sudah diperjelas lagi tentang perusahaan ini, benar bukan?" Kuanggukkan kepalaku sekali lagi. "Oke mbak fitri juga udah tau bahwa bukan pekerjaan itu yang kami tawarkan kepada mbak fitri bukan?" Untuk kesekian kalinya kepalaku mengangguk. "Yah..... menurut saya mewakili perusahaan ini. Maaf sekali mbak fitri ditunggu kehadirannya lagi disini hari senin besok." Terbengong-bengong diriku mendengar kata-kata itu, kucerna sekali lagi dan akhirnya pertanyaan pun keluar dari mulutku. "Maksudnya saya diterima?". "Iya, hari senin besok pukul 7 mbak fitri sudah harus berada disini dengan membawa buku dan bolpoin." Ternyata aku diterima, rasa senang akhirnya membuncah dan tak sadar aku pun berjabatan tangan dengan sang manajer wanita karier yang aku idolakan mulai pertama kalinya aku menatapnya.

Aku keluar dari ruangan itu dan mengambil tasku, kusalami konsultan yang menungguku diluar. "Selamat mbak, hari senin ditunggu kehadirannya." ucapnya memberi selamat dan menjawab tanganku erat. Aku tersenyum dan keluar menemui ayahku tercinta, "Aku diterima Pak." Ayahku tersenyum bahagia sambil mengucapkan selamat terhadap diriku. Akhirnya pekerjaan pertamaku telah aku dapatkan. Apa yang terjadi ya di pekerjaan pertamaku ini??? Aku juga baru sadar bahwa aku masih bingung perusahaan apa ini??? Begonya diriku tidak bertanya tadi. Tapi tidak apa-apa, coba lakukan aja apa yang terjadi. Senyum pun mengembang lagi dihari itu walaupun berjuta pertanyaan terpatri di hati, Pekerjaan apakah yang akan aku lakoni nanti???

bersambung

26 comments:

  1. PETROOOMAXXX....

    IYA NGGAK SIIH...

    EEEHHH...LOM BACAAA....

    ReplyDelete
  2. mwehehehe...kayaknya yang bercita-cita jadi wanita kasirr...ehh karir...

    moga mamaku ini sukses yaaa....

    ReplyDelete
  3. sukses....deh mak....alu dukung terus....
    gemana cerpennya gag ada kabar???

    ReplyDelete
  4. ketigaxxx....

    mwehehe...laper vie..sapa suruh nggak pake shoutmix...jadi laporan makan siangnya di sini deh...

    ReplyDelete
  5. Mba vie.... sukses selaluuu..

    ReplyDelete
  6. wah,jadi penasaran. pekerjaan apa tuh, vie?

    ReplyDelete
  7. awardnya udah dijemput,, thanks y...

    ReplyDelete
  8. wow...selamat dah diterima kerja , traktirannya jangan lupa :)

    ReplyDelete
  9. yesss...yess....

    aku top kemeng di tempatnya vie_three...nggak kayak di teh linda...jebluk manyun tuh...

    bikin gondok deh...hiks...

    ReplyDelete
  10. walah???
    masih bersabung lagi...???
    yaduah dech..ditunggu lanjutanyaw..

    ReplyDelete
  11. waduh kok bersambung ya...
    cepat disaambung ya mbak...

    ReplyDelete
  12. huahh, suprise donk hehehe, eh kerjaan pertama vivit masih yagn sekarang bukan ? atau beda ? eh jangan dijawab dink , nanti mau lihat kelanjutannya aja hehehe ...

    ReplyDelete
  13. Cukup rumit juga ya vie testnya..butuh nalar yang tinggi ya...moga sukses ya vie...

    ReplyDelete
  14. emang kerjaannya apa an eah??
    penasaran nih

    ReplyDelete
  15. kok shouymixnya jadi gak ada siii?
    jadinya aku meninggalkan jejak dimari
    gpp yah...

    ReplyDelete
  16. Jalani ajah...masuk dunia baru adalah kesempatan tuk belajar, ketidak tauan kan membawa kita kepada kenikmatan berpetualang.....

    Just share : Sama sekali ku gak nyangka bakalan kerja di tempat yang sekarang ini, terbayang teman2, begitu lulus paling masuk pabrik jadi pegawai kontrak-an.

    Sesuatu yang baru selalu mengasyikkan....

    ReplyDelete
  17. lamknl ya..
    nyenggol dikit ah :))

    ReplyDelete
  18. Hebat deh vie..
    karirnya semoga sukses ya..
    kalo udah sukses, tak doain si Junot jatuh cinta
    he..he

    ReplyDelete
  19. Moga sukses selalu ya....bener tuh kata ijopunkjutee sang profesor...

    ReplyDelete
  20. jadi apa ya nanti..lom bisa nebak heee

    ReplyDelete
  21. vie mestinya sebelum ngelamar minimal kamu udah tau serba sedikit tentang perusahaan yang kamu inginkan itu, but its oke, masih belum terlambat kok hehehhe
    selamat yah vie

    ReplyDelete
  22. dateng pagi pagi sebelum kasih makan kucing...

    ReplyDelete
  23. Ga sabar nunggu lanjutannya nih...

    ReplyDelete
  24. oalah...msh juga ngomongin Junot disini ama Ayu hahahaha.... selamat ya sayang, semoga dpt kerjaan dpt junot juga..junot tukang apa tuh kmrn yg mau dikenalin ama Ayu? hihihihi

    ReplyDelete
  25. telat baca.....
    ga papa deh...untung masih sempat baca, klw ga wuh nyesel aku...
    ceritanya bagus,,memotivasi,,dan tak kalah penting, cara penulisannya asyik,,mudah diikuti..

    ReplyDelete
  26. hehehe..baru bisa berkunjung ny...smangat berjuang buw!! smoga sukses!! pasti bisa...!!

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com