Broken Ring

Gambar milik pribadi.

Bukan bermaksud untuk hiperbola, tapi cuma berbagi cerita. Dimana-mana yang namanya broken pastinya ada kata heart dibelakangnya, tapi yang ini bukan broken heart. Tenang saja, hatiku masih tetap utuh kok meski sudah jungkir balik dirusak orang, hahahaha. Ini semua tentang cincin, yaa.... cincinku patah. Kok bisa???



Lah ya itu dia, kok bisa cincinku patah. Gak tau tuch itu cincin terbuat dari apa, yang jelas aku suka. Awalnya sih dikasih sama si kobo (tapi yang sebenarnya terjadi, aku yang maksa dia buat ngasih ke aku). Trus aku pake, cocok dijari. Kelihatan keren, warna hijau tapi transparant. Suka banget, gak mau dilepas dari tanganku (hahaha, yang jelas aku yang gak mau melepasnya).

Mandi aku pakai, keluar kemanapun aku pakai, jadi aksesoris utama pada jari tanganku. Lucu, keren, membuat salah satu temanku iri. Iya bener temanku iri sama cincin yang gak jelas asalnya itu, lah wong aku gak tau si kobo dapatnya juga darimana (katanya sih beli pas di lagi di Jakarta). Temanku itu (cewek tentunya), megang-megang jari tangan sama cincinnya terus bilang gini, "kok bagus." Bagus dia bilang, hahahaha (kepala membesar).

Tapii... kemarin pas lagi enak-enaknya lihat tipi, ada yang jatuh terus bunyi klinting. Pas aku lihat, o'ow..... cincinnya patah jadi dua kayak yang difoto atas itu. Emang siy, sempat ada guratan gitu sebelumnya. Kata si kobo karena sering kebentur, tapi aku biarin. Lah kok..... patah sekarang. Sempat terbersit, ada apa yaa.... hahahaha (akibat keracunan sinetron). Cuma sayang aja bisa patah gitu, secara aku tuch penyayang benda-benda, jadi aku gak menganut motto 'habis manis sepah dibuang.'

Hmm.... semoga si kobo pergi ke Jakarta lagi terus beli cincin yang kayak gitu lagi. hwahahahaha