25 Mar 2012

Ibu Periku

13

Imajinasi terkadang bisa menejerumuskan kita.
Aku masih ingat, dulu aku suka sekali dengan cerita tentang ibu peri dan cinderella. Aku selalu suka melihat film tentang cinderella, tapi lebih tepatnya aku lebih penasaran dengan sosok Ibu Peri. Ya, seperti apa sosoknya?

Kau tahu, aku selalu membayangkan seandainya ada ibu peri dalam kehidupanku lalu aku memanggilnya, "Ibu peri-ibu peri, tolong aku." Lalu kemudian, mereka yang menjahiliku mendapatkan ganjarannya. Mengingat itu, membuat senyumku mengembang.

Ach, itu hanya imajinasi kecilku belaka. Hidup tak seindah imjainasi kita, begitupun kehidupanku. Meski terkadang sesekali aku membayangkan tentang ibu peri yang akan membantuku menyelesaikan masalah perekonomian yang membelit kehidupanku, tapi aku sadar.... aku harus berjuang bersama keluargaku.Ibu peri tak pernah ada dan tak akan pernah membantu.

Setiap hari aku melihatnya, melihat ibuku yang tak kenal waktu. Disaat orang masih memeluk erat mimpi mereka, ibu dengan lelahnya mengayuh sepedanya pergi untuk berjualan. Berjualan di pinggir jalan, subuh berangkat dan pulang saat cahaya matahari sudah mulai menyinari seluruh bumi. Begitu seterusnya, tak kenal lelah. Ketika aku akan berangkat sekolah, aku selalu datang ke tempat jualan ibu untuk meminta uang saku. Ketika waktu pengambilan raport tiba, ibu harus rela rugi karena harus datang ke sekolah untuk mengambil raport sebelum jualannya habis. Kau tahu, ibuku berjualan apa? Ibuku berjualan STMJ di pinggir jalan raya, waktu itu masih jarang yang berjualan STMJ. Jadi, jualan ibu selalu laku habis ketika waktu pulang.

Namun, seiring senyum sumringahku juga terdapat senyum tangisanku ketika kudengar tempat jualan ibu ditertibkan dan tak boleh lagi berjualan di pinggir jalan itu karena akan ada pelebaran jalan raya. Ibu tak lagi berjualan apalagi mengingat tenaganya kini tak sekuat dulu dan para penjual lain pun semakin bermunculan.

Kau tahu, ketika aku melihat film cinderella lagi. Aku melihat sosok ibu peri disana, dan kau tahu.... aku menertawakannya. Kini, aku mengerti... aku sudah hidup dengan ibu peri. Bahkan, aku terlahir dari rahim ibu peri. Ya, ibuku adalah ibu periku. Ketika aku menangis hanya pelukannya yang bisa menenangkanku, aku tak perlu memanggil-manggil "ibu peri-ibu peri, tolong aku." karena aku tahu, ibu periku merasakan semua yang aku rasakan termasuk rasa cintaku kepada beliau.


Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway The Fairy and Me yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain
 


13 comments:

  1. Kasih ibu sepanjang masa, kasih ibu peri sepanjang 600 mb kapasitas cd hahaha...
    Semoga menang kontesnya vit, jgn lupa pulza bagi 2 ya wkwkwk...

    ReplyDelete
  2. wew, iya yah, padahal ibu peri kita udah ada ya, lahir dari situ malah, haaa, aku jg baru sadar setelah baca yg ini mba, makasih ya ^^

    ReplyDelete
  3. Subhanallah... ibu peri-ibu peri, tolong aku ^^ ahhh, sosok berharga yang tak tergantikan~ entah bagaimana ketika posisi telah menempatkan diri ini sebagai ibu peri, akankah memberikan kasih yang sama? lebih mungkin =D

    ---------------
    sudah terdaftar sebagai peserta ya mba vie
    terima kasih atas partisipasinya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ibu peri... tolong Lala ibu peri... lala baru aja disiram air keras sama Bom bom... #eeaa

      Delete
  4. kalau ceritanya sudah saoal ibu, hati siapa yang tak terenyuh,, semoga ibu yang telah melahirkan kita diberika kesehatan.. amiin. nice artikel sukses ya... terima kasih sudah berkomentar di tulisanku,,,

    ReplyDelete
  5. wahai ibu kasihmu tiada bertepi...

    ReplyDelete
  6. semoga ibumu membaca tulisanmu ini Vie... pasti ia akan senang sekali.
    ingatlah Vie, jagalah selalu ibumu ya...

    semoga kita menang ya..
    :D

    ReplyDelete
  7. Kisah yang mengharukan... betapa besar kasih Ibu ya? Beruntung banget punya "ibu peri" sehebat itu.. :)

    Goodluck utk kontesnya ya.. :)

    ReplyDelete
  8. Seorang ibu adalah ibu peri buat kita. Dialah yang menyayangi kita dan melindungi kita. Saat kita nangis waktu kecil, dialah yang menghibur kita. Bukan ibu peri seperti dongeng-dongeng itu karena itu hanyalah imajinasi.

    ReplyDelete
  9. selamat ya udah menang GA;)..
    salam kenal..
    aq ijin buka2 rumahnya ya..

    ReplyDelete
  10. bner sekali v3 ,sewaktu aku kecil masih kanak kanak n polos. rasanya aku ingin mempunyai peri ,biar orang orang jahil dapat ganjaran n aku bisa d ajak kemana2 seperti hal nya dalam cerita dongeng ..

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com