Pengertian sungguh teramat mudah dikatakan, tapi sulit untuk diaplikasikan. Gambar milik pribadi. |
Aku pernah menulis surat khusus untukmu, dan entah mengapa semua yang kutulis itu belum bisa untuk mengungkapkan keseluruhan dari pemikiranku tentangmu.
Hai kak,
Masihkah kamu berada disana, masihkah kamu berada ditempat itu, tempat dimana kamu selalu menungguku bila aku terjatuh. Masihkah kau mempunyai keinginan untuk menjagaku, masihkah kamu berada ditempat yang bisa dengan mudah kujangkau bila aku merasa terpuruk.
Waktu telah merentangkan jarak antara kita. Ya... waktu yang telah membuat kita sama-sama beranjak dewasa, waktu pula yang mengenalkan kita pada hidup kita masing-masing. Kamu menjauh, dan aku semakin terpuruk. Tak tahukah kamu, semua ketegaran yang kuperlihatkan padamu hanyalah semu belaka. Tanpa kamu yang dulu selalu menyemangatiku, aku serasa kehilangan 1000 cahaya. Kamu yang dulu selalu membuatku tersenyum, kini telah menjauh. Kamu yang dulu menerima semua cacimaki itu dengan senyuman, kini telah berubah. Kamu yang dulu bisa dengan terang-terangan mengatakan mengagumiku, kini semakin tertutup.
Kak, aku merindukanmu. Merindukan gelak candamu, merindukan setiap kata-katamu yang menyejukkan hatiku. Merindukan pelukan hangat yang dulu selalu menemaniku ketika aku sakit. Merindukan senyuman nakal yang kau lontarkan ketika aku tertangkap basah telah mengelabuimu. Aku menyayangimu kak, dan rasa kagumku padamu takkan pernah luntur meski kau semakin menjauh.
Kakakku tersayang,
Meski sampai saat ini aku tak tahu apa yang kamu pikirkan, meski aku pernah merasa marah denganmu yang bisa dengan mudahnya menjauhiku, meski aku pernah kecewa dengan semua tingkah polahmu. Tapi aku menyayangimu, lebih dari rasa sayangku pada diriku sendiri. Aku tak menginginkan kamu yang dulu, saat ini aku tengah belajar menerimamu dengan semua pemikiranmu kak karena aku menyayangimu. Dan aku tahu, kau pasti juga mempunyai rasa sayang yang lebih kepada diriku.
Hai kak,
Jika suatu saat nanti kita sudah mempunyai kehidupan masing-masing, aku berharap kita masih tetap bersama. Ya, hanya kamu yang kupunya, hanya kamu yang diciptakan Tuhan untuk menemaniku. Dan hanya kamu satu-satunya saudaraku.
PS : Tulisan ini diikutkan pada GIVEAWAY : Aku Sayang Saudaraku yang diselenggarakan oleh Susindra.
aku menyetel lagu The Crenberries sambil membaca ini. So romantic bro..
ReplyDeletesemoga sukses
semoga menang ya kontesnya.
ReplyDeleteeh,, ternyata ini kontes ya,, :)
ReplyDeleteSemoga dapat juara ya u/ kontesnya,,
Semoga kakak membaca surat ini ya. Sedih rasanya mengetahui ada yang berubah dari saudara sehingga harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Cinta dan sayang pada saudara pasti akan berhasil, ya.
ReplyDeleteTerima kasih untuk partisipasinya. Maaf terlambat satu hari berkunjungnya. Salam hangat dari Jepara, :)
Susindra
semoga menjadi yg trbaik.
ReplyDeletekirain surat beneran ternyata give away,hemmm moga beruntung ya
ReplyDeletemet berlomba he
ReplyDeletememang susah kalau namaX kehilangan :), moga menang ya
ReplyDeletememang begitu seharusnya ya kl sama sodara, semoga kalian bisa menjadi sodara yg saling mendukung ya. sukses sama kontesnya :D
ReplyDeleteasalamualaikum
ReplyDeletesemoga kakak tersayang membaca tulisan ini
semoga tetap rukun dan saling merindukan ya mba
wah udah pada rame nih. . .. kunjungan malem yak. . .
ReplyDeletekakak disini menunggumu lo. . .. .
Kunjungan malam sobaatt
Deletekakaknya dijaga baik- baik ya
jangan tengkar terus
hehehe
cemoga menang pitriii
ReplyDeleteSuratnya bagus sekali Tante... semoga menang kontesnya ya?
ReplyDeleteShasa kok jadi pengen nulis juga buat sepupu Shasa ya?
surata yang tulus...
ReplyDeletesemoga kasih sayang itu tak luntur ya..
salam persaudaraan
Revolusi Galau