Mengingat Alnect Computer yang ternyata tinggal beberapa hari lagi dan ini adalah review terakhir dariku yang selama ini telah ikut meramekan kontes Alnect Computer dengan beberapa review yang saya lakukan selama ini. Tak disangka ternyata saya bisa membuat review juga dengan segala macam benda yang ada .
"Fiuhhh, akhirnya selesai juga ceritanya setelah sekian lama kering ide." Aku pun beranjak dari tempat dudukku dan merenggangkan tulang belakangku yang kaku karena sudah hampir seharian ini kuhabiskan waktuku untuk duduk disini mantengin layar laptop untuk menyelesaikan cerita yang harus sudah selesai hari senin besok. Kulirik jam beker di meja, pukul 2 pagi dan itu berarti sudah 7 jam aku berada disini. Hoaaahhhmmmm, mataku sudah gak kuat lagi nih. Aku harus tidur barang sejam dua jam-an nih.
"Nita.... bangun sayang." kudengar suara ibuku yang mulai membangunkanku seperti biasa.
"Hmmmm... jam berapa sih?" Aku bener-bener tak kuasa menahan gejolak untuk melanjutkan tidurku ini.
"Loh katanya minta dibangunin pagi, sekarang sudah jam tujuh nih. Ayo bangun."
Iya juga, hari ini aku ada janji dengan penerbit nih. Tapi kok ya aras-arasen, masih pengen ngelanjutin tidur. Hoaaahmmm, harus mandi nih biar seger terus gak ngantuk lagi. Kuambil baju dan handukku dan masuklah aku ke kamar mandi walaupun dengan mata masih setengah merem. Tapi gak boleh malas, harus semangat di pagi ini karena hari ini adalah hari yang cerah. Ada salah satu penerbit yang menerima novel yang kutawarkan, dan hari ini adalah awal dari segalanya. Aku akan menjadi penulis novel, aku akan mempunyai 1 buku dan disitu akan tertera namaku sebagai penulisnya. Mengingat itu perasaanku langsung bahagia dan semangat yang semula kendor kini menghampiri lagi. Dengan ditemani lagu Avril Lavigne yang kunyanyikan dengan suara fals, aku pun mandi dengan riang.
"Nita hay... bagaimana-bagaimana ceritanya?" tanya Reni sahabatku saat makan siang di kantin kampus.
"Apanya?" tanyaku sok gak tau
"Halah, kamu itu. Tadi pagi, jadi punya buku?" tanya Reni antusias sekali, Reni adalah sahabatku satu-satunya yang paling ngerti tentang diriku. Aku gak kaget kalau sekarang dia penasaran dan antusias dengan berita ini karena selama ini dialah yang selalu menemani diriku saat aku membuat cerita, dan dialah yang selama ini membantuku meminjamkan komputernya saat aku mengetik tulisan-tulisanku sebelum dikirimkan ke penerbit.
"Oh itu, berhasil. Sukses ren, rencananya bukunya akan terbit Bulan September."
"Wuaw, kereeennn. Akhirnya kamu punya buku juga, gak salah selama ini aku meminjamkan komputerku dan nemenin kamu begadang." senyum Reni membuatku makin bahagia.
"hehehe iya, gak nyangka akhirnya mimpiku terkabulkan. Makasih ya ren, kalau kamu gak bantu aku mungkin hanya bisa bermimpi terus."
"Halah, biasa ajah. Lagian ya semua ini tuch hasil dari kerja keras kamu, tuch liat laptop yang kamu pegang itu juga hasil dari kerja keras kamu selama ini nit. Aku hanya membantu sesaat ajah, walaupun aku gak bantu pun mimpimu akan tercapai kok." ujar Reni dan sangat membuatku bangga mempunyai sahabat seperti dia.
"Okeh dech, eh makan siang ini aku yang traktir ya. Itung-itung ucapan terimakasihku."
"Ide bagus nih, kebetulan aku memang ingin yang gratisan. hehehe"
Hari ini benar-benar hari yang penuh dengan kebahagiaan. Aku yakin hidup seseorang itu sebenarnya bahagia, hanya saja kadang orang itu sendiri gak menyadarinya. Begonya diriku selama ini aku terus merutuki nasibku yang berada di kalangan bawah, selama ini aku hanya melihat orang-orang diatas tanpa pernah melihat kebahagiaan sejati. Aku selalu membanding-bandingkan kehidupanku dengan teman-temanku yang memang keluarganya berada dikalangan orang yang mampu. Tapi kini aku sadar, beruntungnya aku mampu menyadari semua ini sebelum semua terlambat.
Kutatap laptop yang kini berada di depanku, sebuah laptop yang bagus kata ibuku. Dan Netbook yang keren kata Reni, tersenyum diriku mengingat bagaimana caraku mendapatkan Netbook ini. Tak disangka aku mendapatkannya, dan kini barang ini berada dalam genggamanku menjadi milikku seutuhnya. Sungguh aku masih belum yakin telah mendapatkannya.
Netbook keluaran E-book yang kubeli dari hasil kerja kerasku menjadi penulis cerita di majalah-majalah. Setiap honor yang kuterima kukumpulin hingga akhirnya selama 2 tahun aku mengumpulkannya, aku bisa memakainya untuk membeli Netbook ini. Netbook yang kubeli di Toko Alnect Computer. Netbook keluaran E-Book yang memiliki bentuk elegan dan compact, dilapisi bahan semi dof anti-grip yang nyaman saat di genggaman tangan. Mengusung layar lebar LCD TFT sebesar 10.1-inci dan dilengkapi fitur standard sebuah netbook yang sangat optimal dipakai untuk aplikasi office dan web browsing, kata Pegawai Alnect Computer. Senyum lagi aku melihat Netbook ini.
"Keren banget Nit, warnanya putih elegan gitu. Akhirnya kamu mendapatkannya, selamat ya. Aku iri sama kamu yang bisa beli Netbook sendiri dengan jerih payahmu sendiri, salut sama kamu Nit." ucap Reni saat itu memberi selamat padaku.
Netbook dengan harga Rp. 3.100.000 itu kini selalu menemani diriku dalam menyelesaikan cerita-ceritaku. Bahkan kini aku dipercaya sebagai penulis novel, dan sebentar lagi aku akan melihat namaku terpampang sebagai penulis di salah satu novel. Sebuah impian yang selalu aku impi-impikan selama ini.
Semoga ini adalah awal dari karirku menjadi penulis, dan semoga ini bukan buku pertama dan terakhir yang aku buat. Semoga aku bisa menjadi penulis untuk buku-buku yang laennya, semoga dan semoga. Netbook-ku sayang, kamu akan menemani diriku ini kan untuk terus membuat cerita-cerita. Hari ini memang indah, dan aku yakin hari esok pun akan lebih indah dari hari ini. Hoaaahhmmm, malam ini aku mau tidur dengan nyaman dan khusus hari ini aku gak begadang dulu.
Kulirik jam beker di meja yang masih menunjukkan pukul 9 malam, biasanya jam segini aku masih berkutat memikirkan ide-ide untuk dituangkan sebagai cerita. Tapi malam ini aku mau bermimpi menemukan sang pangeran berkuda putih, hehehe. Selamat Malam Dunia, Selamat Datang Mimpi.
Seperti sebelumnya nama dan tokohnya hanya fiksi belaka, tapi produknya itu beneran ada loh.
"Fiuhhh, akhirnya selesai juga ceritanya setelah sekian lama kering ide." Aku pun beranjak dari tempat dudukku dan merenggangkan tulang belakangku yang kaku karena sudah hampir seharian ini kuhabiskan waktuku untuk duduk disini mantengin layar laptop untuk menyelesaikan cerita yang harus sudah selesai hari senin besok. Kulirik jam beker di meja, pukul 2 pagi dan itu berarti sudah 7 jam aku berada disini. Hoaaahhhmmmm, mataku sudah gak kuat lagi nih. Aku harus tidur barang sejam dua jam-an nih.
"Nita.... bangun sayang." kudengar suara ibuku yang mulai membangunkanku seperti biasa.
"Hmmmm... jam berapa sih?" Aku bener-bener tak kuasa menahan gejolak untuk melanjutkan tidurku ini.
"Loh katanya minta dibangunin pagi, sekarang sudah jam tujuh nih. Ayo bangun."
Iya juga, hari ini aku ada janji dengan penerbit nih. Tapi kok ya aras-arasen, masih pengen ngelanjutin tidur. Hoaaahmmm, harus mandi nih biar seger terus gak ngantuk lagi. Kuambil baju dan handukku dan masuklah aku ke kamar mandi walaupun dengan mata masih setengah merem. Tapi gak boleh malas, harus semangat di pagi ini karena hari ini adalah hari yang cerah. Ada salah satu penerbit yang menerima novel yang kutawarkan, dan hari ini adalah awal dari segalanya. Aku akan menjadi penulis novel, aku akan mempunyai 1 buku dan disitu akan tertera namaku sebagai penulisnya. Mengingat itu perasaanku langsung bahagia dan semangat yang semula kendor kini menghampiri lagi. Dengan ditemani lagu Avril Lavigne yang kunyanyikan dengan suara fals, aku pun mandi dengan riang.
"Nita hay... bagaimana-bagaimana ceritanya?" tanya Reni sahabatku saat makan siang di kantin kampus.
"Apanya?" tanyaku sok gak tau
"Halah, kamu itu. Tadi pagi, jadi punya buku?" tanya Reni antusias sekali, Reni adalah sahabatku satu-satunya yang paling ngerti tentang diriku. Aku gak kaget kalau sekarang dia penasaran dan antusias dengan berita ini karena selama ini dialah yang selalu menemani diriku saat aku membuat cerita, dan dialah yang selama ini membantuku meminjamkan komputernya saat aku mengetik tulisan-tulisanku sebelum dikirimkan ke penerbit.
"Oh itu, berhasil. Sukses ren, rencananya bukunya akan terbit Bulan September."
"Wuaw, kereeennn. Akhirnya kamu punya buku juga, gak salah selama ini aku meminjamkan komputerku dan nemenin kamu begadang." senyum Reni membuatku makin bahagia.
"hehehe iya, gak nyangka akhirnya mimpiku terkabulkan. Makasih ya ren, kalau kamu gak bantu aku mungkin hanya bisa bermimpi terus."
"Halah, biasa ajah. Lagian ya semua ini tuch hasil dari kerja keras kamu, tuch liat laptop yang kamu pegang itu juga hasil dari kerja keras kamu selama ini nit. Aku hanya membantu sesaat ajah, walaupun aku gak bantu pun mimpimu akan tercapai kok." ujar Reni dan sangat membuatku bangga mempunyai sahabat seperti dia.
"Okeh dech, eh makan siang ini aku yang traktir ya. Itung-itung ucapan terimakasihku."
"Ide bagus nih, kebetulan aku memang ingin yang gratisan. hehehe"
Hari ini benar-benar hari yang penuh dengan kebahagiaan. Aku yakin hidup seseorang itu sebenarnya bahagia, hanya saja kadang orang itu sendiri gak menyadarinya. Begonya diriku selama ini aku terus merutuki nasibku yang berada di kalangan bawah, selama ini aku hanya melihat orang-orang diatas tanpa pernah melihat kebahagiaan sejati. Aku selalu membanding-bandingkan kehidupanku dengan teman-temanku yang memang keluarganya berada dikalangan orang yang mampu. Tapi kini aku sadar, beruntungnya aku mampu menyadari semua ini sebelum semua terlambat.
Kutatap laptop yang kini berada di depanku, sebuah laptop yang bagus kata ibuku. Dan Netbook yang keren kata Reni, tersenyum diriku mengingat bagaimana caraku mendapatkan Netbook ini. Tak disangka aku mendapatkannya, dan kini barang ini berada dalam genggamanku menjadi milikku seutuhnya. Sungguh aku masih belum yakin telah mendapatkannya.
Netbook keluaran E-book yang kubeli dari hasil kerja kerasku menjadi penulis cerita di majalah-majalah. Setiap honor yang kuterima kukumpulin hingga akhirnya selama 2 tahun aku mengumpulkannya, aku bisa memakainya untuk membeli Netbook ini. Netbook yang kubeli di Toko Alnect Computer. Netbook keluaran E-Book yang memiliki bentuk elegan dan compact, dilapisi bahan semi dof anti-grip yang nyaman saat di genggaman tangan. Mengusung layar lebar LCD TFT sebesar 10.1-inci dan dilengkapi fitur standard sebuah netbook yang sangat optimal dipakai untuk aplikasi office dan web browsing, kata Pegawai Alnect Computer. Senyum lagi aku melihat Netbook ini.
"Keren banget Nit, warnanya putih elegan gitu. Akhirnya kamu mendapatkannya, selamat ya. Aku iri sama kamu yang bisa beli Netbook sendiri dengan jerih payahmu sendiri, salut sama kamu Nit." ucap Reni saat itu memberi selamat padaku.
Netbook dengan harga Rp. 3.100.000 itu kini selalu menemani diriku dalam menyelesaikan cerita-ceritaku. Bahkan kini aku dipercaya sebagai penulis novel, dan sebentar lagi aku akan melihat namaku terpampang sebagai penulis di salah satu novel. Sebuah impian yang selalu aku impi-impikan selama ini.
Semoga ini adalah awal dari karirku menjadi penulis, dan semoga ini bukan buku pertama dan terakhir yang aku buat. Semoga aku bisa menjadi penulis untuk buku-buku yang laennya, semoga dan semoga. Netbook-ku sayang, kamu akan menemani diriku ini kan untuk terus membuat cerita-cerita. Hari ini memang indah, dan aku yakin hari esok pun akan lebih indah dari hari ini. Hoaaahhmmm, malam ini aku mau tidur dengan nyaman dan khusus hari ini aku gak begadang dulu.
Kulirik jam beker di meja yang masih menunjukkan pukul 9 malam, biasanya jam segini aku masih berkutat memikirkan ide-ide untuk dituangkan sebagai cerita. Tapi malam ini aku mau bermimpi menemukan sang pangeran berkuda putih, hehehe. Selamat Malam Dunia, Selamat Datang Mimpi.
PS: Akhirnya usai sudah Kontes Alnect Computer, semoga namaku terpampang sebagai salah satu pemenangnya ya kawan. Tapi biar menang gak menang, aku tetap bangga karena aku bisa meramekan suasana Kontes Alnect Computer. Dan gak nyangka aku bisa juga membuat review dengan tulisan sendiri sebagai diriku sendiri dan dengan cerita-cerita ideku sendiri. Ini berarti pengalamanku dalam menulis cerita makin terasah, hehehe.