Mau diapakan?

Adakah yang masih ingat dengan postinganku tentang Pemuja Rahasia? Kalau tidak ingat bisa kok dibaca disini. Nah sebenarnya gak nyangka juga, ternyata postinganku itu membuat seseorang kecantol dan akhirnya bermula dari kirim-kiriman email sekarnag menjadi sering cerita lewat YM. Yang kecantol sech anak Jakarta, namanya hady xmv. Katanya dia masih sekolah dan juga menjadi pemuja rahasia. hohohoho dari situlah kita bisa nyambung cerita-cerita, sekarang jadi kepikiran nih bagaimana ya kalau seandainya aku membuat sebuah buku yang berjudul "Indahnya Menjadi Pemuja Rahasia" Karena menjadi Pemuja Rahasia itu gak hanya berisi kesedihan-kesedihan saja loh.

Tapi selain itu juga, sebenarnya ada dilema lagi nih. Sudah 2 minggu ini aku mempunyai nomer handpone seseorang yang sudah 3 tahun masa sekolahku dulu sering kuamati, yupz aku mempunyai nomer handpone orang yang telah kupuja itu. Hmmm, tapi aku masih gak tau harus gimana. Nomer itu kudapatkan dari temanku yang mempunyai teman juga di Universitas Airlangga itu. Kereeeennnn banget saat aku mendapatkannya dan menyimpannya di Hape-ku, tapi akhirnya aku bertanya-tanya apa yang akan aku lakukan dengan nomer ini???

Sempat terpikir untuk mencoba sms dia dan ajak kenalan, tapi kok ya perasaan ini makin gak berani. Apalagi kutau dia gak sekalipun mengenalku. Sempet juga terbersit pikiran, bagaimana kalau kuhapus saja. Tapi akhirnya gak jadi karena mengingat selama masa sekolahku hingga kini aku hanya bisa mengamatinya saja dan bukankah suatu kemajuan aku mendapatkan nomer handponenya setelah sekian lama ini.

Duuuhhhh jadi bingung juga, bagaimana kalau seandainya 'koibito'ku ini tau??? Bisa berabe bukan. Ya sebenarnya gak ribet sih, cuman aku saja yang bikin ribet. Tapi kan???

Dan sampai saat ini nomer itu hanya tersimpan dan sama sekali gak aku hubungi baik lewat sms ataupun telpon, boro-boro telpon.... sms ajah gak ada nyali. Bener-bener dech, nyali ini terasa ciut. Atau emang bener ya, aku lebih baik hanya bisa mengamatinya dan memujanya saja tanpa ada yang tahu dan tanpa sepengetahuan dia juga. Karena memang aku gak pantas untuk mengenalnya atau bahkan menjadi temannya. Lalu nomer handpone ini mau diapain??? Mau dikemanain nomer ini??? Atau dibuat kenang-kenangan saja apalagi aku kasih nama "Pocong UJP" di kontak telponku sekarang.

Pfiuh.... selain itu mau berucap syukur dech karena akhirnya aku bisa masang emoticon diatas kotak komentar ini (bisa dilihat di bawah). Walaupun ada banyak kendala tapi aku mau mengucapkan terima kasih kepada mbak bong, zujoe, dan ayu si itik bali. Eh tapi-tapi ada 1 pertanyaan nih tentang emoticon itu, kenapa emoticon itu gak bisa dipakai oleh pemilik blog yang pakai highlight author comment??? Apa ada yang tahu jawabannya??? Kalau ada yang tahu, beritahu aku lewat email atau kalau bisa lewat komentar juga boleh.