Sebelum membaca cerita ini, ada baiknya anda membaca cerita sebelumnya disini, karena cerita ini ada sangkut pautnya. Ya biar gak ada yang salah paham mending dibaca dulu cerita selanjutnya yang berjudul Kemelut di tengah rintik hujan. Tapi sebelumnya juga aku mau mewanti-wanti dahulu, cerita ini adalah fiksi semata.
Gadis itu melangkah ke tempat tidurnya, diambilnya buku diary bergambar mickey mouse di cover depannya. Sejenak dipandanginya layar HPnya seklias hanya untuk memastikan bahwa hingga detik ini masih belum ada sms dan telpon dari seseorang yang sangat dikasihinya.
Dibukanya lembar demi lembar diary tersebut, terkadang dia berhenti sejenak hanya untuk membaca tulisan-tulisan yang dia rangkai sebelumnya. Bibir mungil gadis itu pun tersenyum ketika matanya melihat tulisan yang terukir di salah satu lembar halaman di diarynya, tulisan namanya dan nama seseorang yang kini sangat ditunggu kabarnya, tulisan itu diukir dengan indah.
"Ini aku tulis buat kenang-kenangan, siapa tahu kamu kangen kan bisa ngelihat tulisan ini dan bayangkan kalau aku disini juga kangen banget sama kamu." Teringat oleh gadis itu akan ucapan seseorang yang kini wajahnya telah berada di hatinya. Beberapa menit lamanya tulisan itu dipandangi sambil terus berkata dalam hati, "Apa kamu sekarang juga merindukanku?"
Diambilnya bolpoin merah yang diletakkan diatas meja belajar, dibaliknya lagi halaman-halaman diarynya hingga berada di kertas kosong.
Dear Diary
10 Juli 2009, 09:00 pm
Seharian ini aku seperti orang bego, memandangi HP terus dengan harapan akan ada sms atau telpon darinya. Kadang malah membuka-buka sms dan berharap ada 1 sms masuk yang mungkin saja aku tidak tahu bahwa ada sms masuk. Mataku gak pernah terlewat dari layar HP. Kalau ada sms dari teman-teman aku biarin gak aku balas dan langsung kuhapus. Aku mungkin udah gak waras ry. Bahkan sampai detik ini pun aku masih memandangi layar HP dan masih menggumamkan harapan akan ada smsnya yang masuk. Tapi semua itu hanya menyia-nyiakan waktu, kayaknya gak ada gunanya aku lakuin itu, semuanya nihil. Sampai detik ini sama sekali tak ada kabar dari dia.
Apa mungkin dia marah karena semalam. Tapi aku sudah minta maaf dan katanya dia sudah gak marah lagi. Atau sebenarnya dia masih marah tapi dia mengatakan tidak marah lagi karena takut aku gak akan berhenti nangis. Iya ry, tiap dia marah aku mesti nangis. Cengeng ya aku, tapi sebenarnya aku gak pengen nangis. Tapi gak tau kenapa tiap nada suaranya meninggi melebihi yang biasanya, perasaanku langsung lumer dan keluarlah air mata ini. Sampai sekarang aku masih gak tau kenapa, apa aku takut padanya kalau dia sedang marah? Atau perasaan ini sudah mulai mencintainya?
Aku jadi ingat sama Pelajaran Bahasa Jawa waktu SD. Ada pepatah Jawa mengatakan, "Witing tresno jalaran soko kulino." Benarkah aku sudah tresno sama dia, benarkah aku sudah mulai mencintainya, benarkah aku sudah mulai mau menerima dia apa adanya untuk mengisi hatiku. Tuluskah aku? Atau ini hanya perasaan iba, atau mungkin juga hanya perasaan menghargai? Bukankah aku pernah mengatakannya padamu ry bahwa mungkin saja aku akan membuatnya menangis dan mungkin saja aku akan meninggalkannya, tapi kenapa rasanya sekarang aku gak akan bisa melakukannya.
"Semua terserah kamu, kalau memilih dia yang memang lebih baik dari aku, aku rela asal kamu bahagia aku rela. Aku gak mau kamu bingung. Apalagi kita memang gak direstui, mungkin dengan dia kamu akan lebih bahagia dan direstui sama keluarga." Aku jadi sedih loh ry saat dia mengatakan kalimat itu beberapa hari yang lalu ketika masa laluku datang kedalam kehidupanku. Aku jadi takut banget kehilangan dia, ada perasaan tak rela jika dia pergi dari hidupku.
"Aku mau sama kamu, dia itu cuma masa lalu. Aku gak ingin dia, ya kita coba buktiin sama keluargaku kalau kita tuh bisa diandalin." ujarku saat itu.
Tapi kayaknya omonganku gak bisa menentramkan hatinya ry, karena akhir-akhir ini dia makin sering bertanya tentang perasaanku. Apakah aku benar-benar cinta sama dia? Apa aku tulus? Apa aku mampu nerima dia apa adanya? Dan pertanyaan lainnya lagi. Aku jadi merasa bersalah sama dia. Kalau toh seandainya dia bertanya seperti itu waktu beberapa bulan yang lalu, mungkin aku akan menjawab enggak sama sekali.
Benarkah aku sudah mulai mencintainya? Hanya 1 pertanyaan itu yang kini ada di otakku. Dan pertanyaan itu mulai datang ketika kulihat dia yang dengan cemburunya memarahi masa laluku yang dengan tidak sopannya menghampiriku lagi. Ya, masa laluku.... lebih tepatnya seseorang yang pernah ada di masa laluku yang selama ini telah kupendam dan kukubur rapat-rapat. Seseorang yang sudah kulupakan, datang lagi ke kehidupanku secara nyata tanpa permisi. Secara tiba-tiba seseorang itu mengatakan masih mencintaiku sampai saat ini dan gak pernah bisa melupakanku selama ini. Saat mendengarnya ada rasa terharu dan rasa bersalah yang menyesap ke dalam dada.
Aku terharu mendengarnya, aku terharu karena seseorang itu mampu mempertahankan perasaannya selama mungkin lebih dari 6 tahun. Sedangkan aku bahkan sudah mulai melupakannya. Aku merasa bersalah karena akulah kini dia telah berubah. Dia yang dulu anak baik-baik dan gak mau yang neko-neko, kini berubah seperti anak yang tak tahu aturan. Aku tahu akulah yang membuatnya seperti ini. Karena aku tau dia menjadi seperti ini hanya karena ingin mengikuti gaya hidupku yang amburadul. Tapi yang dia tidak ketahui, bahwa sekarang aku tidak seperti dulu, aku sudah tidak begundal lagi, aku bahkan nyaris menjadi seperti cewek. Perasaan bersalah itu pun kini hanya bisa jadi penyesalan yang gak bisa disesali.
Aku juga merasa marah ketika aku tahu kalau selama ini seseorang itu selalu mencari tau diriku lewat teman-temanku. Aku seperti dimata-matai dan aku baru mengetahuinya ketika dia kembali lagi di kehidupanku. Kenapa sih dia harus kembali lagi, selama ini aku udah memendam semua masa lalu itu. Bahkan kini dia datang dan memberikan penyesalan padaku. Dia juga datang dan memberikan sejuta masalah pad adiri ini. Kini aku hanya bisa menyesali masa lalu itu. Dan dengan perasaan menyesal aku memohon pada seseorang itu untuk pergi meninggalkanku. Aku tak peduli jika masa lalu ini membenciku, karena memang itulah yang kuinginkan. Aku ingin dibencinya sehingga masa lalu ini bisa melupakanku. Maafkan aku, karena kedatanganmu saat ini sungguh tidak aku harapkan sama sekali.
Kini aku sudah bersamanya. Aku sudah mulai menerimanya, aku sudah mulai menyayanginya. Kamu hanyalah masa lalu dan hanya sepenggal penyesalan yang tertinggal di masa laluku. Aku sudah gak mau lagi terusik dengan penyesalan itu. Jangan lagi kau coba mengharapkan diri ini untuk kembali ke pelukmu karena aku telah nyaman berada di pelukannya. Jangan lagi kau menggoreskan tinta hitam di jalanku yang sekarang karena aku sudah mempunyai tinta hitam itu dan aku selalu bisa melihatnya ketika kutolehkan kepala ini ke belakang.
Maaf hanya itu yang bisa kuucapkan pada masa laluku, maaf karena aku membuatmu seperti ini. Tapi aku sudah menanggung semua kesalahanku dimasa lalu, aku selalu dihantui oleh rasa penyesalan ini, mimpi buruk selalu menghampiriku. Penyesalan ini akan terus kubawa, jadi aku mohon jangan ganggu aku lagi sampai kapanpun, karena aku gak mau lagi merasakan penyesalan yang lainnya. Cukup satu ini, aku mau menyayangi dirinya sepenuh hati, aku gak mau merasakan penyesalan lagi. Maafkan aku, tapi kumohon mengertilah. Kau hanya masa laluku yang telah kusesali dan dia adalah masa kiniku yang akan kucoba untuk kujadikan masa lalu yang terindah.
Ry, rasanya jadi sedih nih. Gundah, bingung, sedih semua jadi satu dan seperti benang kusut. Aku pernah berharap semoga aku punya hati seluas langit agar aku bisa menerima semua ini. Tapi kayaknya itu gak mungkin lagi, kini aku hanya bisa berharap semoga aku bisa melewati semua ini dengan senyuman.
Ditutupnya buku diary bergambar mickey mouse itu, tersungging senyum dari bibir mungil gadis itu. Lalu dilihatnya jam di dinding di kamarnya yang telah menunjukkan pukul 22.30 malam. Sudah terlalu larut bagi gadis manis itu. Disembunyikannya buku diary itu di bawah bantalnya lagi. Sebelum beranjak tidur gadis itu pergi ke kamar mandi untuk cuci kaki dan tangan. Saat hendak membaringkan tubuhnya itu diintipnya layar HP.
1 messages
received
Tak disia-siakan waktunya lagi, saat itu langsung dibukanya sms yang ada.
Masih marah sama aku?
tumben gak sms seh...
Yaudah gak usah dibahas soal kemaren.
Sorry kalau aku kemaren egois, mentingin diri sendiri.
Sorry ya, aku sayang banget ma kamu.
Berbinarlah mata si gadis, sms yang ditunggunya pun datang. Tak ditunggu berapa lama, diketiknya balasannya.
Aku gak marah kok
aku malah takut ganggu kamu
aku kira malah kamu yang masih marah sama aku.
iya gak usah dibahas,
yaudah aku mau tidur. Met malam.
Diletakkannya HP itu di sebelah bantal dan bersiaplah ia untuk memejamkan mata ketika HP itu bergetar lagi.
Iya, met tidur ya sayang.
Mimpi indah. Aku sayang ma kamu.
Senyuman indah menghiasi wajah si gadis. Dimatikan HPnya dan tidurlah ia menghampiri mimpi dengan senyum terindah.
Met pagi... lapor dulu fit.
ReplyDeleteMantap deh,.... akhir sebuah penantian yang berujung indah.
ReplyDeleteJadi inget waktu muda dulu,....
ReplyDeleteOkey fit,.... aku pamit.... ngantuk buanget nih.
ReplyDeleteeh,.... balik lagi buat ngevite.
ReplyDeletekeren ceritanya
ReplyDeletenovelis nih ya? :m:
huhuhu..sering banget ngedapetin situasi yang kayak begini. terutama sama diri mbak sendiri :g:
ReplyDeleteaih....
ReplyDeletesemesesnya itu lha...
heheheheh
Nie kyaknya kisah nyata yah hemmm. . . . .
ReplyDeletesemoga
ReplyDeleteSyukurlah ...dn selamat tidak jadi patahati.
ReplyDeleteTuch pipinya jadi kemerahan pertanda bahagia.
yaelah pak setiawan lah kok nyepam banyak banget yah.. jadi ngiri heheheh tapi gak bisa deh secara waktunya sempit banget...
ReplyDeletewaktu mudah emang asyik ya fit tapi bukan berarti aku tua lho hahahahha meskipun tua tapi semangat tetep harus muda karena perjalanan hidup gak berhenti selagi nafas masih aktif
selamat berpuasa fitri......
:a: aku lom ke sini rupanya...
ReplyDeletebaca dulu ahhh :o:
witing tresno jalaran soko kulino ntu basa jowo toh mak????
ReplyDeletepasti artinya... "perutnya si trisno di pukul sama mbah kulin"
:j:
:m: kalo di sini pasti hepi ending.... :k:
ReplyDeletekalo di tempatna nchi pasti cowokna mati semuaaaaa...... *aku ga mau di jadiin salah satu tokoh di cerpennya nchi, maunya di sini ajah... kapan mak bikin tokoh pake namaku???* :i:
:l: bang iwan suka nyepamm juga di sini... ckk ckk ckk....
ReplyDelete300 tiga ratuuuussss.... telungatuuuusssss....
ReplyDeletethree hundreeedddd....
:n:
wehhhhhh nic cerita so sweet amat,kayak sinetron2 az...
ReplyDeletekayak filem,doraemon dan nobita gyhahahahah..
Aha..... Endingnya menyejukkan ...so sweet deh
ReplyDeleteSalam kenal nih!
ReplyDeleteApa ane boleh kunjung sekaligus berkomentar!
Kep...,ceritanya bener** so sweet bngt!Ngga ngebosenin!
Dan terakhir,ana boleh tukeran liNk ga?xixixixixi.....^_^Linkmu udah ane add!
Huhuhu... ya gini kalo bikin cerita itu, yg happy ending. Jangan kyk Nchi, stiap Zujoe jadi tokoh utama pasti mati, hahaha... sekalian aku jadiin peyek aja dia.
ReplyDeletedalam cerita tadi kuncinya sabar aja, jng keburu ngambil keputusan, jng suuzon.
Kalimatnya ada yg salah,
Witing trisno bukan jalaran soko kulino, tapi jalaran soko ngglibet (opo yo boso endonesane?) Hahahaha...
wah, aku suka kalo hepi ending....
ReplyDeleteMaaf Nchi, buwel nggak bisa bela dikau.....hehhehehehe
ReplyDeleteAbsen dulu mbak...
ReplyDeletekayak pelem nih......
ReplyDeletehehehe
kok singkat amat nih?
ReplyDeletedateng lagi mu bikin peyek semut..... :e:
ReplyDelete:m: wwwwwooowwwwwwww...
ReplyDelete:k: jadi pengen pacaran lagih... (lhoo???:g:)
@Bandit: semesesnya apaan? :a:
ReplyDelete@Brencia: jaaahhh pacaran sama misua ajah mbak...
@zujoe: busyet dah telungatus, gak kurang banyak joe... :j:
@Ahmad: udah selesai ku pasang tuch linknya
@rio: bahasa indonesiane yo nggelibet mas, wkwkwkwk
wew.. indah sekali ending nya..
ReplyDeletebayangin nya aja bikin aku senyum2.. :g:
cerita yang menarik..
trus.. gitu thok? Plethak xixixiixx
ReplyDeleteya biasalah bumbu bumbu rumah tangga
:n::n::n::n::n::n::n::n:
ReplyDelete:n: CUMAN MAMPIR :n:
:n: ngevite :n:
:n::n::n::n::n::n::n::n:
mamakku sayang
ReplyDeleteayem kamiing!!!!
aku blom baca mak
ReplyDeletebsk aja ya...gapapakan???
muaahhhh :m:
hah?
ReplyDeletedirimu mo memberiku award??
kek si kucing yak?
pokoknya aq tadi dah baca separo hehehehe
ReplyDeletebaca separonya lagi ahh sambil berbuka puasa
ReplyDeletesbuah ujian smntara :d: jadi lg lagi nih :g:
ReplyDeleteehmmm, fiksi apa fiksi? ;
ReplyDeletebulan september ini apa bulan cinta yah? koq tiap blogwalking postingan tentang cinta melulu! *ndak ngaca wkwkwkwk*
hmm, senengnya kalo endingnya bisa begitu. sayang kenyataan lebih susah dikendalikan daripada fiksi....(bukan curcol loh wkwkwkwk)
ReplyDeleteWe hehehehe
ReplyDeletemampir lagi mbak....
hyahh kunjungan prtama nih
ReplyDeleteheheh :g:
wahh pinter nulis nihh,
smilie keren lalala :n:
ehe :d:
fiksi tapi fiksi kan nii.. :h: cieee.. :o:uhuhuhhh...
ReplyDeletemalam nchi....eh eh...malam vie....xixixixixix
ReplyDeleteberkunjung....
ReplyDeleteUhuy... :)
ReplyDeletebaca deh.. fit nakal... linkku ga adaaaaa
ReplyDelete