Penghapus itu

Kau menghapusku, menghapus diriku dalam bayanganmu. Dengan mudahnya kau menghapus semua kenangan yang ada, aku gak menyangka bahwa hal ini bisa terjadi pada diriku yang saat ini tengah kau hapus. Begitu mudahnya kenangan itu tak berbekas dalam hidupmu, aku disini masih tak percaya dengan kenyataan yang ada. Kukira kau akan selalu bersamaku, berada disisiku dan menemani diriku.

Kenyataan memang tak selalu sejalan dengan mimpi-mimpi yang ada, aku selalu berharap dongeng sang cinderella akan menghampiriku tapi nyatanya dongeng upik abu lah yang menemaniku. Penghapus itu masih kurasakan di kulitku, aku masih tak percaya kau telah berani menghapusku setelah sekian lama kita bersama dengan janji-janji yang ada. Setelah sekian lama aku menahan penghapus itu agar tidak akan menghapusku, tapi kini aku lengah dan kau telah menghapusnya.


Mataku nanar melihatmu melakukannya, menghapusku seperti menghapus gambar naruto yang salah dalam buku gambar, seperti menghapus karya tulisan dengan tipe-x, seperti hujan yang menghapus panas di Bulan November, begitu mudah dan cepat kau melakukannya. Menghapus semua yang ada, kau goreskan penghapus itu pada kulitku.

Aku mengerti kau mencintaiku, aku melihat itu semua dari tatapan matamu yang menyiratkan masa depan untukku, sungguh indah aku membayangkannya. Aku masih tak tau apa alasanmu menghapusku, apa cinta itu sudah tidak ada lagi atau kau sudah mulai suka dengan yang lainnya.

Sedikit demi sedikit penghapus itu mulai membuatku menghilang dan menyisakan kertas putih yang sudah usang, menyisakan bekas-bekas coretan wujudku. Kuharap kau akan mengembalikan diriku lagi agar aku bisa melihat tatapan matamu lagi, tatapan mata yang menyiratkan kebahagiaan semu untukku. Aku tak perlu mengucapkan kalau aku mencintaimu, karena aku tau kau mencintaiku sepenuh hati.

Penghapus itu, aku mengingatnya. Aku mengingat rasa itu, rasa ketika kau mulai menghapusku dari kehidupanmu. Aku takkan berharap apa-apa, aku hanya akan mengingat penghapus itu, penghapus yang telah memberikan rasa nyeri didadaku.

NB : Ini hanya ungkapan gak jelas, mau buat cerita tapi otak malah merangkai kata-kata yang gak ada sangkut paut nya sama cerita. Otak lagi dududz nih, efek dari hal yang tidak diinginkan. Kok lama amat sih proses penyembuhannya, aku gak mau berlama-lama seperti ini!!!! Buat siapa saja teman-teman blogger semuanya, kalau kalian punya sebuah lagu yang mellow yang bisa membuat pendengarnya jadi ingin bunuh diri tolong bilang ke saya apa lagu itu biar aku mendengarkannya