Pertengkaran perdana

Sudah tahu semua kan, kemaren tanggal 31 Mei adalah Hari Ulang Tahun Surabaya yang ke-716. Bahkan puncak acara yang diadakan di Taman Surya kemaren malam pun disiarkan secara langsung oleh RCTI. Aku juga gak ketinggalan nonton kemaren, walaupun aku cuma nonton di televisi soalnya puncak acara dimulai jam 10 malam. Nah loh bisa gak dianggap anak aku sama mamah kalau sampai gak pulang sampai jam 10 malam, sedangkan acaranya dimulai jam 10. Makanya lebih baik aku memilih nonton di televisi.

Lalu apa hubungannya sama pertengkaran perdana sama HUT Surabaya pit?? Apa pertengkaran perdana ini ada hubungannya sama kartu perdana?? Hehehehe maap-maap sob (bukan sop buntut loh), semua ini cuma curahan hati sajo. Curahan hati yang mungkin gak terlalu penting, tapi kata orang kalau pengen curhat keluarin ajah biar gak jadi jerawat. Nah karena aku gak pengen jerawatan, makanya aku bagi-bagiin sajo (bukan bagi-bagiin kutu kucing seperti yang sering dilakukan Zujoe loh).

Pertengkaran ini terjadi antara kubu saya dan kuburankoibito, padahal selama ini aku sama dia jarang sekali berselisih pendapat. Tapi mungkin dari sinilah kita bisa belajar lebih memahami satu sama lainnya. Awalnya kemaren aku keluar sama dia jam 3 sore, terus kerumah teman-teman dulu. Dan dirumah temen-temen inilah kami membahas untuk ke Taman Surya apa gak, disini aku cuma diam mendengarkan sajo. Alhasil, ditemukanlah keputusan untuk pergi ke Taman Surya setelah maghrib. Dalam hati aku juga seneng bisa kesana, karena aku mungkin saja bisa melihat J-Rocks dan Lyla yang sangat kugemari apalagi Naganya itu.

Waktu terus berjalan sampai akhirnya abis maghrib dan semua temen-temenku sudah bersiap-siap untuk berangkat tapi yang kulihat si koibitoku ini kok malah masih nyante-nyante dan gak bersiap-siap blas. Kutanya akhirnya, "Gak ikut anak-anak?!"

"Nonton konser?" Lah kok malah tanya balik ini anak sedeng. "Emang kamu gak nonton konser?" tanyaku mantap dan yakin kalau anak satu ini kayaknya gak ikut anak-anak tuch.

"Ngapain......" Busyet dah malah dijawab ngapain, saat itu pengen sekali kugeplak palanya terus bilang aku pengen nonton tau. Tapi sebelum aku bilang ternyata ini anak malah tanya, "Emang kamu pengen nonton yak?" Walah-walah bisa baca pikiranku kah si koibito ini.

"Terserah." jawaban yang tak lazim akhirnya keluar. Bayangkan sajo, dia bertanya apakah aku pengen nonton dan malah kujawab terserah, nyambung gak sih jawabanku. Tapi emang saat itu aku gak tau mau jawab apa, aku pengen nonton tapi aku gak mau nyuruh-nyuruh dia buat ngajakin aku nonton konser itu. "Lah kok terserah, emangnya kamu pengen nonton tah? Aku gak mau jawaban terserah, kalau iya kita berangkat sekarang, kalau nggak ya berarti disini ajah. Abis ini kita pulang."

Mikir bentar niy otak nyari jawaban yang pas, padahal saat itu aku pengen sekali dia tahu kalau aku pengen sekali nonton acara HUT Surabaya yang rame itu. Tapi akhirnya aku sadar karena pernah baca artikel (aku lupa baca dimana) kalau anak cowok itu bukan dukun yang bisa ngertiin pikiran kita tanpa kita ngomong ke dia. Yang akhirnya aku milih jawaban yang bener-bener nyleneh, "Aku sih terserah ajah, kalau nonton ok-ok ajah, kalau gak nonton yaudah."

"Kamu dibilangin jangan terserah kok!!!" Mampus, naik pitam niy orang. "Loh gak terserah kan?! Kalau emang berangkat ikut anak-anak nonton konser ok-ok ajah, kalau gak yaudah!!!" ikut terbakar juga aku karena emosinya koibito. "Gak bisa dibilangin sama mulut kamu, aku tanya sekali lagi kamu pengen nonton konser gak?!" Kucoba ambil napas dan masih tetap keluar lagi jawaban aneh, "Terserah kamu."

"Males ngomong sama kamu." Mampus loe dia marah, dan saat itu aku juga ikutan terbakar. Tanpa sadar hape yang kupegang kulempar begitu saja, "Aku kan bilang, terserah kamu. Kalau kamu gak mau nonton konser yaudah..... kok malah diterus-terusin tanyanya!!!" Gondok berat aku malam kemaren itu, sudah gak ada niatan lagi untuk ke Taman Surya. "Ambil hapenya." suara si koibito sedikit melunak.

Kayak anak kecil ya aku, kelakuanku bener-bener memalukan malam kemaren itu. Hanya karena masalah konser HUT Surabaya aja sampe dibela-belain bertengkar. Kuambil hapeku, untung gak pecah-belah, terus aku bilang dech pengen pulang ajah males keluar lagi udah gak mood. Untung ajah gak dipanjangin lagi masalahnya, dan waktu pulang itu sempet dilewatin Taman Surya sih. Gilingan bo' rame bener jalannya, muacet puol. Banyak beragam jenis anak-anak manusia tumplek blek dengan bermacam-macam dandanan yang aneh-aneh.

"Nonton konser gak?" Sayangnya pertanyaan itu muncul saat moodku sudah hilang sama sekali. "Gak ach, mending dirumah ajah tidur." Dan akhirnya aku gak jadi menonton konser yang diadain itu, dan hanya melihat lewat televisi.

"Sebenarnya bukannya aku gak mau nonton, tapi aku gak pengen kamu kenapa-kenapa. Konser kayak gitu itu biasanya akan ada tawuran terus anak-anak yang nonton juga biasanya ngawur-ngawur kelakuannya." kata koibito saat mengantarku pulang. Ach... aku sudah tak peduli dengan alasan yang ada, saat itu aku sudah sangat ingin sekali untuk tidur.

Dan kini menulis postingan ini aku sudah ngerasa nyesel sempet gak peduli sama alasannya, sampai saat ini curhatan ini kutulis sama sekali gak ada sms dari dia. Apakah dia masih marah ya karena kelakuanku kayak anak kecil. Hufz...... ternyata menghela napas pun gak banyak membantu yak.....


PS: masih memberi dukungan buat babamz yang suka dipanggil nyubi dalam mengikuti Kontes SEO Aristia Wida Rukmi.